10 Jam Negosiasi, Akhirnya Istri Abu Hamzah Ledakkan Bom Bunuh Diri

Dua anaknya meninggal dunia

Sibolga, IDN Times - Selama 10 jam bernegosiasi dengan istri terduga teroris Abu Hamzah berakhir sia-sia.

Rabu (13/2) pukul 01.30 WIB perempuan tersebut meledakkan bom bunuh diri. Dua ledakan hebat terjadi. Rumah di Jalan Cenderawasih Gang Sekuntum, Kelurahan Pancuran Bambu, Kecamatan Sibolga Sambas, Sibolga, Sumatera Utara rata dengan tanah.

Polisi memastikan istri terduga teroris Husain alias Abu Hamzah melakukan bom bunuh diri bersama dua anaknya.

Baca Juga: [BREAKING] Detik-detik Penangkapan 3 Teroris Sibolga, Ada Ledakan Bom

1. Istri Abu Hamzah jauh lebih keras terpapar oleh paham ISIS

10 Jam Negosiasi, Akhirnya Istri Abu Hamzah Ledakkan Bom Bunuh DiriIDN Times/Hendra Simanjuntak

Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian melalui Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Pol Dr Dedi Prasetyo saat berkunjung di Medan membenarkan hal itu. Istri terduga teroris AH akhirnya melakukan bom bunuh diri, yang diduga juga melibatkan dua anaknya. 

"Sekitar pukul 01.30 wib yang bersangkutan meledakkan diri yang mengakibatkan yang bersangkutan bersama anaknya diduga meninggal dunia," ucap Dedi Prasetyo di Medan, Rabu (13/3).

Dikatakan Prasetyo, sebelumnya tim Densus 88 mencoba melakukan pendekatan dengan cara negosiasi dengan istri terduga hingga 10 jam lamanya untuk menyerahkan diri kepada petugas.

Namun, karena istri terduga memiliki garis prinsip keras, imbauan tim Densus 88 Antiteror tidak dihiraukan.  
 
"Kami mengucapkan prihatin ya dengan kejadian di Sibolga bahwa untuk tim dari Densus maupun dari Polda Sumut bekerja sama dengan seluruh tokoh masyarakat di Sibolga sudah melakukan imbauan secara persuasif dan negosiasi kurang lebih selama 10 jam. Tidak henti-hentinya terus kita mengimbau dibantu juga dengan pihak keluarga agar istri terduga terorisme AH untuk menyerahkan diri. Karena di situ ada anak-anak. Tapi, imbauan yang kami lakukan selama 10 jam tidak menggoyahkan ideologi yang memang informasi dari suaminya jauh lebih keras terpapar oleh paham ISIS," kata Prasetyo. 

2. Polisi belum berani masuk lokasi karena diduga masih ada benda-benda berbahaya

10 Jam Negosiasi, Akhirnya Istri Abu Hamzah Ledakkan Bom Bunuh DiriIDN Times/Hendra Simanjuntak

Dikatakan Dedy Prasetyo, saat ini tim terus melakukan sterilisasi di lokasi kejadian perkara yang juga merupakan kediaman dari terduga teroris AH. Tim saat ini juga belum berani masuk hingga ke dalam rumah karena diduga masih ada benda yang dicurigai merupakan bom.
 
"Saat ini tim sedang melakukan sterilisasi di lokasi dan juga langsung tim labfor dan inavis juga akan melakukan olah TKP. Kita belum berani masuk secara ke dalam di TKP karena diduga masih ada benda - benda yang diduga bom yang bisa membahayakan keselamatan daripada aparat sendiri. Kita masih menunggu update lebih lanjut," kata Prasetyo seperti dilansir RRI.
 
Lebih lanjut Prasetyo mengatakan, dugaan sementara akibat ledakan bom bunuh diri tersebut mengakibatkan tiga orang meninggal. Namun hal itu masih dugaan dan belum data yang sebenarnya karena masih dilakukan pengembangan tim Densus. 
 
"Sekarang tim masih bekerja. Diduga korban masih tiga ya diduga istri dan anak terduga teroris. Kita belum bisa memastikan karena tim inavis akan mengevakuasi korban. Dari evakuasi itu nanti tim DVI akan mengindentifikasi korbannya. Desain bom ini ya cukup merusak organ tubuh. Karena itu perlu kehati-hatian tim inavis untuk mengidentifikasi korban - korban yang ada di TKP," jelas jenderal bintang satu itu.
 

3. Ada kesamaan jenis bom dengan teroris di Lampung

10 Jam Negosiasi, Akhirnya Istri Abu Hamzah Ledakkan Bom Bunuh DiriIDN Times/Istimewa

Prasetyo menegaskan sudah ada tiga pelaku terduga teroris yang berhasil diamankan oleh tim Densus 88 dalam pengembangan penangkapan di Sibolga termasuk AH. Dikatakan Prasetyo pengembangan ini merupakan hasil penangkapan teroris berinisial R Alias P di Lampung pada 9 Maret lalu.
 
"Yang diamankan di Sibolga ada tiga pelaku terduga teroris. Ini rangkaian daripada penangkapan terorisme R Alias P yang ada di Lampung Sabtu kemarin," kata Prasetyo.
 
Terkait adanya kesamaan jenis bom yang sebelumnya diamankan di Lampung, Prasetyo juga mengaku memiliki kesamaan yakni jenis bom 'lontong'. Namun, untuk jumlah di Sibolga lebih banyak dan diprediksi lebih dari sembilan bom rakitan. Bom tersebut juga dinilai cukup membahayakan karena dirakit dalam bentuk paralon yang bahannya terdiri dari paku, serpihan besi, baut dan mur. 
 
"Jadi, di Lampung kita juga menemukan bom juga hampir sama. Cuma bom yang di Lampung bom 'Lontong' itu tidak sebanyak yang ada di Sibolga. Di Sibolga cukup banyak, baik yang sudah terakit maupun yang belum terakit. Kalau volume dan bahannya itu juga cukup membahayakan. Seperti bom lontong atau yang di rakit oleh paralon. Sama polanya, isinya paku, kemudian serpihan besi, kemudian ada baut dan mur," jelasnya.
 
"Yang diamankan oleh petugas ada sekitar empat, cuma yang didalam itu cukup ada sekitar empat atau lima yang dipegang istri AH itu," tambahnya. 
 
Prasetyo menambahkan terduga AH juga sudah lama melakukan rencana peledakan bom tersebut, dan sasaran utama diduga adalah aparat keamanan.

Namun Prasetyo menegaskan tidak ada kaitan peristiwa peledakan bom bunuh diri di Sibolga dengan Pemilu 2019. Pihaknya mengajak masyarakat tetap tenang dan menyerahkan penanganan tersebut sepenuhnya kepada tim kepolisian.
 
"Tujuan mereka adalah untuk melakukan Amaliyah yang sasarannya adalah aparat keamanan. Tapi, dalam hal ini kasus terorisme yang kita angkat tidak ada kaitan dengan pemilu. Saya pastikan juga tim terus bekerja. Kami menghimbau kepada masyarakat untuk tetap tenang. Yakinkan kepada aparat keamanan. Kita cukup banyak pengalaman sangat panjang 20 tahun aparat kepolisian bersama aparat lainnya memerangi terorisme yang ada di Indonesia," katanya.

Baca Juga: [BREAKING] Istri Abu Hamzah Diduga Ledakkan Bom Bunuh Diri

Topik:

  • Arifin Al Alamudi

Berita Terkini Lainnya