TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

APBD Kurang 40 Persen, Pemko Medan Batalkan Banyak Program Pembangunan

Dana difokuskan untuk penanganan virus corona

Plt Wali Kota Medan Video Conference bersama Menteri Keuangan (Dok.IDN Times/istimewa)

Medan, IDN Times - Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kota Medan Tahun Anggaran 2020 berkurang hingga 40 persen sebagai dampak Pandemi Corona Virus Disease 2019 (COVID-19).

Pengurangan itu terkait dana yang bersumber dari pemerintah pusat seperti Dana Alokasi Umum (DAK) dan  Dana Alokasi Umum (DAU), transfer daerah maupun dana bagi hasil dari Pemerintah Provinsi Sumut serta Pendapatan Asli Daerah (PAD) juga ikut berkurang.

Akibat pengurangan ini menyebabkan banyak program pembangunan yang sudah direncanakan harus dibatalkan.

1. Berkurang APBD karena dialihkan penanganan COVID-19

Instagram

Plt Wali Kota Medan Akhyar Nasution menyampaikan hal ini  ketika mengikuti Video Conference (Vidcon) dengan Menteri Dalam Negeri (Mendagri) RI Tito Karnavian dan Menteri Keuangan Sri Muliani Indrawati terkait Tata Cara Refocusing dan relokasi  APBD TA 2020  di Command Centre Balai Kota Medan menyampaikan pengurangan mata anggaran APBD dialihkan penanganan COVID-19.

"Di samping itu mata anggaran yang ada dalam APBD juga dialihkan untuk penanganan COVID-19. Kondisi ini tidak hanya terjadi dengan Kota Medan saja, tetapi juga seluruh daerah di Indonesia. Artinya, semua APBD di daerah mengalami koreksi yang luar biasa. Kondisi itu menyebabkan banyak program pembangunan yang sudah kita persiapkan terpaksa dibatalkan,” kata Akhyar. 

Baca Juga: Viral! Foto Warga Medan Sebagai Penerima Bantuan, Ini Kata Pemko Medan

2. APBD berkurang 40 persen, program kerja di atas 50 persen terkoreksi

Youtube/Humas Pemprov DKI

Sambung Akhyar, seluruh daerah di Indonesia, termasuk Kota Medan fokus menangani COVID-19. Ditambah lagi Surat Keputusan Bersama (SKB) Mendagri dengan Menteri Keuangan, salah satu poinnya program pembangunan minimal 50 persen dipotong, sehingga ada poin-poinnya yang harus dibatalkan.

“Dengan demikian program kerja di atas 50 persen terkoreksi. Jika APBD kita, 40 persen  berkurang,” ungkapnya.

3. Sebabkan pengangguran dan kemiskinan meningkat

Ilustrasi PHK (IDN Times/Arief Rahmat)

Oleh karenanya Akhyar berharap agar pandemi COVID-19 segera berakhir, sehingga program pembangunan yang telah dibatalkan dapat dilanjutkan kembali.

“Kita berdoa pandemi COVID-19 secepatnya selesai supaya ekonomi kita normal kembali dan pembangunan dapat berjalan.  Pandemi COVID-19 saat ini berimbas di seluruh dunia yang menyebabkan pengangguran dan kemiskinan meningkat. Kondisi ini menyebabkan ekonomi dunia mengalami kontraksi yang luar biasa,” jelasnya.

Baca Juga: Tinjau Gudang Logistik, Akhyar Pastikan Bahan Pokok di Medan Tercukupi

Berita Terkini Lainnya