TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Kisah Lockdown ala Pesantren di Medan hingga 2 Ustaz yang Diisolasi 

Wali santri jangan panik yah!

[Ilustrasi] Kegiatan para santri Pesantren (IDN TimesPrayugo Utomo)

Medan, IDN Times – Pertarungan melawan COVID-19 terus dilakukan. Upaya demi upaya menekan angka persebaran dterus digalakkan. Social distancing atau yang belakangan dirubah menjadi physical ditancing seperti kata yang tak asing lagi.

Sama seperti kata Lockdown yang belakangan makin populer. Pembatasan akses ke suatu area untuk mengurangi potensi penularan virus asal Tiongkok itu.

Beberapa aspek kehidupan terganggu. Salah satunya pendidikan. Sampai sekarang, sekolah umum masih diliburkan. Sesuai arahan Kementerian Pendidikan.

Bagaimana kondisi di pesantren yang santrinya harus tinggal di dalamnya. Berkumpul dengan ribuan santri demi mendalami ilmu agama.

Ar Raudhatul Hasanah, salah satu pesantren modern di Medan memberlakukan Lockdown. Sudah lama. Sudah sejak Kementerian Pendidikan memberlakukan libur.

Wakil Direktur Pesantren Raudatul Hasanah Charles Ginting membeberkan kondisi di dalam pesantren. Saat ini para santri dan tenaga pengajar dalam keadaan baik.

Baca Juga: [BREAKING] 14 Positif Corona di Sumut, ODP Melonjak Jadi 4.064 Orang

1. Wali santri sementara tidak bisa jenguk anaknya

[Ilustrasi] Kegiatan para santri Pesantren Ar Raudhatul Hasanah saat Ramadan 2019 lalu (IDN TimesPrayugo Utomo)

Selama masa pandemi ini, pihak pesantren memberlakukan protokol ketat. Bahkan wali santri pun tidak bisa menjenguk anaknya.

“Kami menghilangkan akses santri dengan siapa pun, termasuk degan keluarga. Untuk itu kami tutup, walinya tidak boleh datang. Kalau mereka mau mengirimkan uang harus melalui wali kelas. Itu yang kita lakukan,” ungkap Charles via seluler, Jumat (27/3) petang.

Akses ke pesantren hanya dibolehkan untuk para pengajar. Itu pun melalui pintu khusus. Para guru juga memberlakukan protokol pencegahan virus. Guru yang sakit tidak boleh masuk dan mengajar.

2. Pesantren lakukan disinfektan mandiri dan tambah fasilitas kebersihan

[Ilustrasi] Kegiatan para santri Pesantren Ar Raudhatul Hasanah saat Ramadan 2019 lalu (IDN TimesPrayugo Utomo)

Charles juga menjabarkan jika mereka juga memberlakukan protokol pencegahan COVID-19 di pesantren. Bahkan mereka juga rutin menyemprotkan disinfektan di lingkungan pesantren.

“Kami ketika itu ada (wabah corona)  kami sediakan beberapa areal cuci tangan. Untuk tempat wudhu kita perbanyak untuk antispasi,” ungkapnya.

Beberapa waktu yang lalu, pihak pesantren juga menggelar Ujian Tengah Semester kepada para santri. Karena tidak mungkin bagi mereka untuk menggelar pembelajaran online. Seperti yang dianjurkan. Banyak santri yang berasal dari luar daerah pastinya akan kesulitan

3. Pesantren sudah libur, pemulangan santri akan dilakukan bertahap

[Ilustrasi] Kegiatan para santri Pesantren Ar Raudhatul Hasanah saat Ramadan 2019 lalu (IDN TimesPrayugo Utomo)

Saat ini, proses belajar mengajar santri sudah ditiadakan. Nantinya para santri akan dipulangkan kepada orangtua secara bertahap mulai akhir bulan ini.

Pihaknya juga sudah menyediakan kebutuhan selama masa lockdown. Sehingga para orangtua santri tidak perlu khawatir lagi soal kondisi anaknya selama di dalam pesantren.

Namun mereka saat ini kesulitan untuk pemenuhan barang-barang penunjang kebersihan. Seperti sabun cuci tangan, disinfektan dan lainnya.

4. Dua tenaga pengajar diisolasi ketat setelah pulang dari luar daerah

[Ilustrasi] Kegiatan para santri Pesantren Ar Raudhatul Hasanah saat Ramadan 2019 lalu (IDN TimesPrayugo Utomo)

Beberapa waktu yang lalu sempat beredar kabar soal pesantren yang diisolasi ketat lantaran ada dua pengajar yang berstatus Orang Dalam Pemantauan (ODP). Pihak pesantren pun mengklarifikasinya.

Memang saat ini ada dua pengajar yang tengah menjalani isolasi mandiri. Karena mereka baru bepergian keluar daerah. Namun lockdown atau pesantren sama sekali bukan karena hal itu.

“Pengajar yang ODP itu sama sekali tidak bertemu dengan murid. Karena langsung kita minta isolasi,. Anak istrinya juga menjalani isolasi dan tetap di rumah,” tegasnya.

Pihak Puskesmas juga sudah hadir ke pesantren untuk melakukan pendataan terhadap 2 staf pengajar itu.

Baca Juga: [BREAKING] Diduga Tertembak, Seorang Polisi di Medan Tewas

Berita Terkini Lainnya