TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Musim Pancaroba, Masyarakat Diimbau Waspada DBD 

Musim pancaroba membuat nyamuk berkembang biak

Ilustrasi Hujan. IDN Times/Sukma Shakti

Medan, IDN Times- Dinas Kesehatan Kota Medan mengingatkan kepada masyarakat untuk mewaspadai potensi penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) seiring dengan musim pancaroba yang sedang terjadi.

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Kota Medan, dr Pocut Fatimah Fitri mengatakan, pada musim pancaroba hal yang harus diwaspadai adalah penyakit DBD.

"Pada saat cuaca panas dan hujan yang terus berganti seperti saat ini bisa saja ketika hujan terjadi genangan air di lingkungan rumah. Lalu pada saat panas terjadi perindukan nyamuk dan kemudian membuatnya berkembang biak," katanya, Senin (27/2/2023).

Baca Juga: Kasus DBD Tinggi di Sumut, Jangan Lengah di Fase Kritis

1. DBD belum ditemukan sampai mewabah akibat dampak dari perubahan cuaca

Ilustrasi hujan (IDN Times/Sukma Shakti)

Meskipun demikian, Pocut mengatakan saat ini penyakit DBD belum ditemukan sampai mewabah akibat dampak dari perubahan cuaca di Kota Medan. “DBD naik bukan karena cuaca, tetapi sejak beberapa bulan lalu di tahun 2022 sudah naik,” jelasnya.

Untuk itu, Pocut mengimbau kepada masyarakat jika ada menemukan gejala demam agar segera dibawa ke fasilitas kesehatan guna agar dipastikan mengalami DBD atau tidak. “Ini juga agar jangan sampai terlambat penanganannya,” katanya.

2. Dari data kasus DBD tahun 2022, Kecamatan Medan Johor berada di tingkat pertama

Pakai losion nyamuk yang bahan dan aromanya dibenci nyamuk. pexels.com/Karolina Grabowska

Pocut menjelaskan, dari data kasus DBD tahun 2022, Kecamatan Medan Johor, Medan Tuntungan dan Medan Sunggal adalah kecamatan yang paling tertinggi ditemukan kasus DBD. Kemudian menyusul Kecamatan Medan Tembung, Medan Amplas, Medan Selayang, Medan Helvetia dan Medan Deli.

“Untuk mengantisipasi terjadinya kasus DBD ini kita melakukan berbagai kegiatan seperti penyuluhan, pemberantasan sarang nyamuk, dan melakukan fooging di kawasan yang terdapat kasus DBD,” jelasnya.

Baca Juga: Sepanjang 2022, 24 Orang Meninggal karena DBD di Sumut

Berita Terkini Lainnya