TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Balai Rehabilitasi Sosial ODH Bahagia Ajak Stop Stigma Negatif ODHA

Menerima ODHA harus dari diri sendiri

Hari Aids Sedunia (IDN Times/Masdalena Napitupulu)

Medan, IDN Times - Untuk memperingati Hari AIDS Sedunia 2019, Balai Rehabilitasi Sosial ODH "Bahagia" Medan (BRSODH) gelar aksi sosial. Kegiatan berlangsung Rey Cofee, Jalan Tuamang No.1, Medan, Senin (2/11). 

Terlihat Civil Society Organization, mahasiswa hingga aktivis aktivis HIV dan Aids duduk bersama dengan pita merah yang ditempel di baju mereka. 

Peringatan ditandai dengan menerbangkan balon udara, bermakna melepaskan stigma negatif dan Diskriminasi Orang Dengan HIV dan AIDS (ODHA).

Baca Juga: Hari AIDS Sedunia, Medan Plus Bagikan 200 Pita Merah

1. Penanganan ODHA membutuhkan komitmen yang kuat

Hari Aids Sedunia (IDN Times/Masdalena Napitupulu)

Sri Wibowo, Kepala Balai Rehabilitasi Sosial ODH "Bahagia" (BRSODH) Medan mengatakan penanganan ODHA membutuhkan komitmen yang kuat.

"Bagaimana masyarakat bisa menjauhi virusnya, bukan orangnya. Setiap ada kasus HIV/AIDS maka di situ ada kasus yang tersembunyi," ujarnya.

"Sebuah pendampingan penting untuk mengedukasi masyarakat sehingga mereka bisa memahami ODHA dan bisa membuka diri dan membuka faktor risikonya," sambungnya.

2. Bowo: ODHA adalah keluarga, mereka juga anak bangsa

Hari Aids Sedunia (IDN Times/Masdalena Napitupulu)

Wibowo menuturkan bahwa banyak yang mengira HIV akan mematikan sebab belum ada formula yang menyembuhkan.

"Banyak yang mengira HIV mematikan iya, tapi kita bisa menekan penyebaran HIV di dalam tubuh kita," tuturnya.

Bowo juga menyampaikan bahwa ODHA adalah keluarga, mereka juga anak bangsa, mereka lah saudara seluruh Indonesia. Ketika mereka sakit, warga negara yang lainnya juga harus merasakan kesakitannya.

Berita Terkini Lainnya