TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Disepakati DPRD, Akhyar: Saya Wali Kota Medan Tersingkat

Akhyar nilai penetapannya terlalu lama

Rapat paripurna DPRD Kota Medan (IDN Times/ Indah Permata Sari)

Medan, IDN Times - Sidang paripurna DPRD kota Medan telah usai, dengan hasil pengusulan Akhyar Nasution menjadi Wali Kota Medan definitif dengan sisa masa jabatannya. Dalam rapat tersebut juga membacakan hasil keputusan tentang pemberhentian Dzulmi Eldin sebagai Wali Kota Medan sisa masa jabatan tahun 2016-2021.

Terpantau rapat paripurna yang seharusnya dimulai pukul 10.00 WIB menjadi 11.15 WIB dengan dihadiri Plt. Walikota Medan Akhyar Nasution, Ketua DPRD Medan Hasyim, Wakil Ketua 1 Ihwan Ritonga, dan Wakil Ketua II Rajuddin Sagala.

Namun, tampak sepi karena para anggota dewan tak ikut serta dalam rapat paripurna hanya beberapa orang salah satunya Rudianto dari Partai PKS, dan sebagian anggota dewan mengikuti virtual.

Baca Juga: Akhyar Diusulkan Jadi Wali Kota Definitif, DPRD Medan Besok Sidang

1. Akhyar menilai pemerintah vakum tiga bulan untuk keputusan wali kota definitif

Plt. Walikota Medan, Akhyar Nasution (IDN Times/ Indah Permata Sari)

Akhyar menilai pemerintah telah vakum dalam urusan pengangkatan wali kota definitif, dikarenakan surat keluar dari Menteri Dalam Negeri (Mendagri) terhitung sudah 3 bulan lamanya sejak 15 Oktober 2020.

"Saya gak tahu dimana nyangkutnya, apa motivasinya saya gak tahu. Saya positif thinking aja melihat situasi ini, insyaallah mohon doa dan dukungan dalam 3 minggu ke depan prosesnya berjalan," ujarnya.

Dirinya mengatakan akan menjadi wali kota pemegang rekor pejabat yang paling singkat.

"Walaupun nanti akhirnya saya lah di Indonesia pegang rekor pejabat wali kota yang tersingkat di Indonesia. Mungkin tidak sampai seminggu. Itu pun kalau kesampaian, kalau gak kesampaian mungkin lewong juga ini," ucapnya.

2. Akhyar: Gak mau ngomong muluk-muluk, tinggal beberapa hari lagi

Plt. Walikota Medan, Akhyar Nasution (IDN Times/ Indah Permata Sari)

Menurutnya, jikalau dilantik menjadi wali kota definitif tak dapat berbuat apa-apa dikarenakan waktu yang singkat. "Mana bisa dikerjakan lagi, berapa hari lagi lah. Paling administratif aja lah yang realistis ajalah kita kan. Gak mau ngomong muluk-muluk. Tinggal beberapa hari," tutur Akhyar.

Sementara itu, menurutnya sidang di Mahkamah Konstitusi (MK) yang masih berlangsung tak ada keterkaitan dengan perpanjangan dirinya nanti menjadi Walikota definitif.

"Ya itu lain kasus ya. Sistem hukum kita kalau berakhir belum ada pejabat yang baru dilantik pejabat sementara. Disitulah yang saya pertanyakan ke dalam tata kelola pemerintahan kita ini. Ketika tanggal 15 Oktober pak Dzulmi Eldin diberhentikan secara resmi oleh Mendagri kan seharusnya ini secara administratif harus diangkat pejabat definitif penggantinya," jelasnya.

Baca Juga: Penuhi Syarat, Laporan Sengketa Akhyar-Salman Sudah Terbit di BRPK

Berita Terkini Lainnya