TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Teh Herbal Kreasi Kelompok NandeTa di Desa Namo Sialang

Rasa teh herbal yang nikmat dengan menjaga kualitasnya

Program kosa bangsa melatih dan mendampingi pembuatan teh herbal (Dok. Laura Juita Pinem for IDN Times)

Langkat, IDN Times - Rasa teh herbal yang nikmat tidak hanya merupakan satu-satunya alasan mengkonsumsinya. Manfaat bagi kesehatan merupakan alasan kuat masyarakat merasa tertarik untuk mengkonsumsi teh herbal.

Teh herbal dari kelompok Nandeta salah satu yang tengah dikembangkan di Desa Namo Sialang, Kecamatan Batang Serangan, Kabupaten Langkat, Provinsi Sumatera Utara.

Ketua kelompok wanita NandeTa, Ratna mengatakan, desa mereka memiliki potensi yang luar biasa dalam bentuk, hanya saja ketahanan teh yang mereka miliki sangat buruk karena kadar air yang cukup tinggi.

1. Beberapa catatan untuk menjaga kualitas teh

Melalui Program Kosa Bangsa yang terbagi atas Tim Pendamping yakni Prof. Elisa Julianti, Ameilia Zuliyanti, Ridwanti Batubara dari Universitas Sumatra Utara (USU) bersama tim pelaksana Julaili Irni, Laura Juita Pinem, Dr. Bayu Pratomo, dari Universitas Prima Indonesia tergerak untuk melakukan pelatihan dan pendampingan pembuatan teh herbal yang diproduksi oleh kelompok wanita NandeTa.

Dr. Ridwanti Batubara, mengatakan bahwa langkah awal yang akan dilakukan adalah melakukan penurunan kadar air yang dimiliki oleh teh herbal NandeTa dengan melakukan pemanasan pada suhu rendah agar tetap menjaga aroma dan komposisi gizi dari teh tersebut. Hasil pemanasan dilakukan dengan pendampingan dari mahasiswa MKBM.

“Selain pengeringan teh, pengemasan teh dengan menutup rapat kemasan juga merupakan hal yang tidak kalah penting untuk menjaga kualitas teh karena teh yang terpapar udara dapat menyerap udara tersebut sehingga menaikkan tingkat kelembaban dari teh,” ujar Laura Juita Pinem.

Baca Juga: 7 Fakta Kebun Teh Kayu Aro, Penghasil Teh Hitam Terbaik Dunia

2. Teh dikemas dengan praktis dan tahan panas

Julaili Irni menjelaskan, teh dikemas dengan menggunakan paper cup yang dibungkus plastik kemasan karena dianggap lebih praktis, tahan panas dan lebih ramah lingkungan serta diberi logo sebagai identitas.

Semangat yang luar biasa ditunjukkan oleh kelompok wanita NandeTa baik pada saat mengikuti pelatihan mengenai pengemasan, maupun pada saat pendampingan dilakukan dalam proses pengeringan, pengemasan hingga penjualan.

Berita Terkini Lainnya