TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Pembangunan Infrastruktur Mebidang BRT Akan Habiskan Rp1,9 Triliun

Bobby berharap transportasi ini segera terwujud

Wali Kota Medan Bobby Nasution melakukan tandatangan pembaharuan WLA BRT Medan (Dok. Prokopim Medan)

Medan, IDN Times - Salah satu proyek pembangunan infrastruktur muncul bernama Bus Rapid Transit Medan Binjai Deli Serdang (BRT Mebidang). Pembangunan ini dibiayai mitra pembangunan yakni World Bank dan AFD Perancis, dengan menghabiskan biaya bertotal Rp1,9 Triliun.

Proyek ini berdalih sebagai upaya mengurangi kemacetan dan mempercepat merubah budaya berkendara di masyarakat dari menggunakan transportasi pribadi menjadi transportasi umum di Kota Medan.

Dalam proses ini ditargetkan tahun 2024 nanti, memasuki tahap pembangunan konstruksi koridor, halte, depo, perangkat IT dan pengadaan bus.

Diketahui BRT Mebidang lintasannya 21 km, dedicated link dengan halte besar 31 halte, memiliki 17 rute menjangkau Medan, Binjai dan Deliserdang dengan 515 bus, dukungan depo, halte, jalur khusus ITS bus.

1. Bobby telah melakukan tandatangan pembaharuan WLA BRT Mebidang

Wali Kota Medan Bobby Nasution melakukan tandatangan pembaharuan WLA BRT Medan (Dok. Prokopim Medan)

Tepat pada Senin, (16/10/2023) Wali Kota Medan Bobby Nasution melakukan penandatanganan Pembaharuan Working Level Agreement (WLA) BRT Mebidang di Aula Tengku Rizal Nurdin, Rumah Dinas Gubernur Sumut. Penandatanganan ini dilakukan sebagai syarat mutlak untuk dapat dimulainya pembangunan infrastruktur BRT Mebidang.

Penandatanganan Pembaharuan WLA BRT Mebidang ini dilakukan juga oleh PJ Gubernur Sumut Hasanuddin, Sekretaris Direktorat Jenderal Perhubungan Darat Amirulloh dan Wali Kota Binjai Amir Hamzah serta Wakil Bupati Deliserdang Ali Yusuf Siregar.

"Hal apa saja yang dibutuhkan untuk mendukung terwujudnya BRT Mebidang ini Pemko Medan berkomitmen akan memenuhi segalanya agar bisa terwujud percepatan pembangunan fisiknya. Sehingga akan semakin mempercepat merubah budaya berkendara masyarakat dari kendaraan pribadi menjadi kendaraan umum," jelas Bobby Nasution.

Selain itu, Bobby menyampaikan bahwa di Kota Medan telah memulai pembangunan overpass di jalan stasiun Medan. Keberadaan overpass nantinya selain dapat mengatasi kemacetan juga sekaligus mendukung penggunaan transportasi umum.

"Pada bagian bawah overpass nantinya akan dibangun jaringan pedestrian dan terintegrasi dengan rencana pembangunan Bus Rapid Transit (BRT)," sebut Bobby.

2. Proyek ini dinilai sebagai percontohan nasional

Wali Kota Medan Bobby Nasution melakukan tandatangan pembaharuan WLA BRT Medan (Dok. Prokopim Medan)

Sebelumnya, Pj Gubenur Sumut Hassanudin mengatakan, proyek ini dinilai sebagai percontohan nasional, dukungan World Bank untuk proyek Mass Transit (Mastrans) di Indonesia, sekaligus target Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2018-2023.

Pada tahun 2024, proyek ini akan memasuki tahap konstruksi koridor, halte, depo, perangkat IT dan pengadaan bus. Berdasarkan kesepakatan yang telah ditandatangani, para pihak diwajibkan menandatangani WLA sebagai syarat mutlak pemberian pinjaman pembangunan infrastruktur yang didalamnya terdiri dari atas beberapa tahapan.

"Kesepakatan yang telah ditandatangani nantinya menjadi pedoman para pihak terkait untuk mengimplementasikan Masstran Mebidang, sekaligus untuk mewujudkan transportasi yang lebih baik di masa depan," ujar PJ Gubernur Sumut.

Baca Juga: Berkat Penalti, PSMS Medan Bawa Pulang Satu Poin dari Markas PSPS Riau

Berita Terkini Lainnya