Tersangka Pengeroyokan TNI Dihajar di Rumah, Keluarga Minta Keadilan
DM dihajar puluhan orang di rumahnya
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Medan, IDN Times - Kasus pengeroyokan terhadap anggota TNI mengakibatkan Prada D yang bertugas di Yonif 100/PS mengalami luka-luka. Kapendam I Bukit Barisan, Kolonel Inf Rico Siagian mengonfirmasi jika Prada D terkini dinyatakan mengalami kebutaan.
"Kondisi terakhir untuk anggota kita atas nama Prada D, saat ini dirawat intensif di Rumah Sakit Puteri Hijau. Luka di bagian kepala, tangan, dan matanya. Matanya buta di sebelah kiri," terang Rico, Selasa (6/8/2024) malam di Polrestabes Medan.
Setidaknya ada 2 tersangka yang ditangkap Polrestabes Medan atas peristiwa pengeroyokan ini, salah satunya ialah DM yang merupakan ketua ranting IPK Sekip. menurut informasi yang diperoleh IDN Times, DM ditangkap dalam kondisi sudah babak belur.
Kombes Pol Teddy Marbun selaku Kapolrestabes Medan mengatakan jika pihaknya akan menyelidiki tentang penganiayaan yang menimpa DM di rumahnya, termasuk siapa pelakunya itu. Berdasarkan keterangan dari ayah DM, Edward Manurung, anaknya itu dihajar oleh puluhan orang yang datang ke rumahnya pada siang hari setelah DM terlibat perkelahian dengan anggota TNI.
1. Pihak keluarga sempat mencari-cari di mana DM setelah diculik oleh puluhan orang tak dikenal
Kepada IDN Times Edward Manurung menceritakan kesaksiannya. Di mana pada hari Minggu (4/8/2024) istrinya mendatanginya dan mengadu jika anak mereka DM diculik oleh gerombolan orang.
"Saya kebetulan tidak di rumah. Mamaknya yang datang ke saya nangis, katanya DM diculik oleh segerombolan orang. Tapi kita gak tahu karena gak jelas mereka ini siapa," beber Edward saat ditemui di kediamannya, Rabu (7/8/2024) pagi.
Berdasarkan informasi yang diperoleh, kabarnya DM dijemput paksa oleh puluhan orang yang memakai kaos berwarna hitam. Edward mengatakam jumlah mereka mencapai kurang lebih 20 orang dengan mengendarai 5 mobil.
"Katanya mereka dari petugas (Brimob), saya cek ke Brimob rupanya gak ada DM di sana, cek ke Polsek Medan Baru dan Medan Barat gak ada juga, begitu juga dengan Polrestabes Medan. Yang bawa anak saya ini masih samar-samar siapa dan darimana. Dari jam 10 pagi sampai jam 11 malam barulah ketemu saya sama DM. Itupun dia sudah di rumah sakit. Kayak mayat, sudah koma. Di situ nangis kami semua, saya sempat mengira anak saya sudah meninggal," cerita Edward.