Pemkab Nias Utara Dukung Kawasan Konservasi Perairan Sawo Lahewa
Produksi sumber daya perikanan hingga 15 ribu ton
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Nias Utara, IDN Times - Pasca peluncuran program Pengelolaan Laut Berkelanjutan oleh Pemerintah Provinsi Sumatra Utara pada Kamis (11/5/2023) lalu, Pemerintah Kabupaten Nias Utara sebagai salah satu lokasi implementasi program laut berkelanjutan di Sumatra Utara pun bergerak cepat melakukan diseminasi di wilayahnya, dengan target optimalisasi pengelolaan kelautan dan perikanan.
Bertempat di Aula Pendopo, Bupati Nias Utara, Amizaro Waruwu, S.Pd, mengatakan bahwa kerja sama pengelolaan Kawasan Konservasi Perairan Sawo Lahewa di perairan Nias Utara sangat penting.
Beragam ekosistem terumbu karang, mangrove, padang lamun beserta potensi perikanan di kawasan tersebut belum optimal dimanfaatkan secara lestari dan berkelanjutan.
“Untuk mendukung pengelolaan Kawasan Konservasi Perairan Sawo Lahewa butuh manajemen pengelolaan yang baik dengan prinsip ekonomi biru (blue economy) sebagai basis pengelolaan sumber daya kelautan dan perikanan dengan memperhatikan aspek biologi, lingkungan, ekonomi, dan sosial,” tutur Amizaro.
Ia juga menambahkan bahwa butuh kerja sama dan kolaborasi antara stakeholder dalam mengelola kawasan tersebut, mulai dari Kementerian Kelautan dan Perikanan, Pemprov Sumatra Utara, Pemkab Nias Utara, dan LSM, salah satunya Konservasi Indonesia.
1. Nias Utara memiliki garis pantai sepanjang 231 kilometer dan 15 pulau
- Kawasan Konservasi Perairan Sawo Lahewa memiliki luas 29.230,85 hektare. Program ini dibuat sebagai bentuk dukungan atas target Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) dalam memperluas kawasan konservasi hingga 30 persen dari luas perairan Indonesia pada tahun 2045 mendatang.
Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Nias Utara, Sabar Jaya Telaumbanua yang diwakili oleh Adrianus Ziliwu, S.Pi, Pejabat Fungsional Pengelola Produksi Perikanan Tangkap, menyampaikan bahwa potensi kelautan dan perikanan Nias Utara besar dan perlu didorong.
“Nias Utara memiliki garis pantai sepanjang 231 kilometer beserta 15 pulau. Pada tahun lalu, total produksi perikanan di Nias Utara mencapai 15.555,64 ton dengan estimasi nilai produksi Rp311.120.000.000,-. Melalui program yang berfokus pada penyeimbangan perlindungan laut dengan produksi perikanan ini, kami berharap lingkungan yang terjaga dapat diikuti dengan peningkatan kesejahteraan masyarakat di Nias Utara,” ungkap Adrianus.
Tidak hanya itu, Adrianus menyebut, ekosistem pesisir, terutama mangrove, terumbu karang, dan lamun memiliki potensi besar untuk dikembangkan dan dapat dimanfaatkan oleh masyarakat, salah satunya melalui kegiatan ekowisata dengan rata-rata jumlah kunjungan 2.500 wisatawan setiap tahun.
Baca Juga: Pemprov Sumut-KI Kembangkan Kawasan Konservasi Perairan di Nias Utara