Car Free Day, Kalbe Farma Sosialisasi Cara Deteksi Dini Kanker
Membantu menekan angka penderita yang terus bertambah
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Medan, IDN Times - Prevalensi penyakit kanker payudara menempati urutan pertama dari kanker lainnya di seluruh dunia mau pun Indonesia. Tercatat ada sebanyak 12 juta orang di dunia menderita kanker dan 7,6 juta di antaranya meninggal dunia.
Khusus kanker payudara, ujar dia, pada tahun 2020, ada 2,3 juta wanita di dunia yang terdiagnosa kanker payudara itu. Dari jumlah itu sebanyak 685.000 di antaranya meninggal dunia.
"Di Indonesia sendiri, terdapat 65.000 kasus kanker payudara dan 22.000 di antaranya meninggal dunia," kata Pengurus ICCC Cabang Sumatera Utara, apt. Ruth Elisabeth Sihombing, S.Farm.
Untuk itu, PT Kalbe Farma Tbk (Kalbe) melalui Indonesia Cancer Care Community (ICCC), komunitas binaan Kalbe Ethical Customer Care (KECC) menyosialisasikan deteksi dini kanker di Medan untuk menekan jumlah penderita penyakit kanker pada acara Car Free Day di Lapangan Merdeka Medan, Minggu (23/10/2022) pagi.
"Sosialisasi dengan kegiatan senam bersama dan mendengarkan cerita penyakit kanker diharapkan bisa menumbuhkan kesadaran masyarakat untuk nendeteksi dini penyakit kanker, " ujarnya.
Dia mengatakan itu pada acara senam bersama di area car free day Lapangan Merdeka Medan yang digelar memperingati Breast Cancer Awareness Month 2022, bekerja sama dengan Yayasan Kanker Indonesia (YKI) Sumatera Utara.
1. Sering terjadi keterlambatan penanganan medis
Pada bulan kesadaran kanker payudara 2022, menurut Ruth Elisabeth Sihombing, ICCC membawa campaign Together We RISE (Rally In Supporting & screening Everyone).
Acara itu mengajak para survivor, warior, dan masyarakat awam untuk bersama-sama aktif melakukan screening, deteksi dini, dan pencegahan kanker payudara.
Penyakit itu dan banyaknya korban jiwa karena kebanyakan atau pada umumnya karena keterlambatan penanganan medis. Keterlambatan penanganan medis karena pasien datang ke dokter, saat kanker sudah dalam stadium lanjut.
"Kekurangpahaman dan kekurang pedulian masyarakat untuk memeriksakan diri, membuat pasien baru datang berobat setelah penyakit kankernya sudah dalam stadium lanjut," ujarnya.
Baca Juga: Beli Paket Data, Bantu Pemulihan Penyintas Kanker Payudara