Tantangan Pembagian Layanan dan Fasilitas SRMP 2 di Sentra Bahagia Medan

- Sekolah Rakyat berada di Sentra Bahagia sebagai amanah dari Kementrian Sosial
- Bangunan dan fasilitas di Sentra Bahagia dapat dimanfaatkan oleh semua, termasuk 3 asrama yang difungsikan untuk layanan residensial siswa
- Dari 100 siswa, terdiri dari 65 laki-laki dan 45 perempuan dengan mebiler hampir mencapai 99 persen
Medan, IDN Times - Kepala Sentra Bahagia Kota Medan, Teguh Supriyono menjelaskan bahwa murid Sekolah Rakyat yang telah diterima tercatat 100 siswa setelah registrasi hingga serah terima dari orangtua ke sekolah. Pada hari pertama masuk di Sentra Bahagia, ada beberapa rangkaian kegiatan yang diikuti anak-anak ini, yaitu memastikan kesehatan mereka dengan pemeriksaan kesehatan, penguatan-penguatan dalam perkenalan dengan gurunya, wali asuh, hingga tata tertib seperti apa yang harusnya mereka jalankan.
Menurut Teguh, pembagian layanan di Sentra Bahagia ini memang menjadi tantangan. Namun, bukan pula menjadikan hambatan.
"Tantangan kami adalah, ketika memang kami harus berbagi fasilitas bersama. Tidak ada masalah, karena memang kami sudah mendesain sedemikian rupa kami mengatur kalau bapak ibu melihat di aula sana ada ruang terapi, di situlah pusat kegiatan kami karena itu sudah terjadwal rutin setiap hari Selasa, Rabu, Kamis, dan Sabtu pelayanan terapi bagi anak-anak downsyndrome masih berjalan dan terus berjalan," kata Teguh kepada IDN Times, Senin (14/7/2025).
Apalagi ada penambahan hari. Namun menurutnya hal itu sudah dipikirkan. "Tadinya, malah dari hari Rabu, Jumat, Sabtu sekarang Selasa, Rabu, Kamis, dan Sabtu. Jadi artinya penambahan hari bahwa itu tidak ada masalah dengan pelayanan kami fungsi sentra kami masih tetap berjalan seperti sebelumnya," jelasnya.
1. Sekolah Rakyat bertempat di Sentra Bahagia, meskipun sifatnya sementara

Kegiatan yang ada di Sekolah Rakyat Menengah Pertama 2 Kota Medan ini merupakan amanah yang luar biasa yang diberikan langsung oleh Kementerian Sosial.
"Kami dari pihak Sentra Bahagia khususnya nanti pasti akan mendukung 100 persen. Apapun nanti tantangan dan hambatannya kami berproses dan pasti kami akan selalu mengevaluasi untuk perbaikan mencari yang terbaik, karena ini baru pertama kali kita boarding school. Apalagi disini berbagi tugas dan fungsinya artinya tantangan-tantangan itu pasti akan ada. Kami terus bersama-sama dan bersinergi terkait dengan program ini," kata Teguh.
Dia menilai bahwa, Sekolah Rakyat ini merupakan bukti yang banyak keterlibatannya di dalam, seperti sarana dan prasarana itu adalah Dinas PU sedangkan pihaknya disini adalah menyiapkan muridnya atau calon siswanya.
"Ketika pekerjaan PU itu belum siap, sedangkan si anak udah siap. Ada sesuatu yang kita khawatirkan, khawatirkan tetapi alhamdulillahnya kita PU disini lalu kita berkomunikasi jadi progresnya itu diinformasikan dan dilaporkan ke kita bahwa kami targetnya ini dan ini. Artinya, kami juga sudah bisa memperkirakan bahwa oke tanggal 14 ini sudah bisa jalan. Tantangannya mungkin banyak di koordinasi dan komunikasi saja," tuturnya.
Lanjutnya, Sekolah Rakyat bukan di Sentra Bahagia tapi bertempat di Sentra Bahagia, meskipun sifatnya sementara. Sebab, dikatakanya, saat ini Dinas Sosial Kota Medan sedang mengajukan lahan untuk pembangunan SR Terpadu yang mulai dari SD, SMP, SMA dengan target yang disampaikan Menteri Pendidikan nantinya mencapai 1.000 murid.
"Jadi, nanti tahun ajaran baru targetnya bisa terbangunkan jadi ini bisa pindah ke sana. Ini tidak menetap," ucapnya.
2. Bangunan maupun fasilitas yang ada di Sentra Bahagia boleh dimanfaatkan oleh semuanya

Bangunan maupun fasilitas yang ada di Sentra Bahagia boleh dimanfaatkan oleh semuanya. Artinya saat anak-anak ini pindah ke sekolah itu akan ada layanan.
"Kami tadinya 3 asrama yang digunakan untuk layanan residensial kami. Tetapi karena ada SR, sementara difungsikan untuk mereka," ungkap Teguh.
Diketahui, residensial adalah properti yang difungsikan sebagai tempat tinggal atau hunian. Sedangkan 1 asrama yang 2 lantai digunakan masih dalam layanan rutin Sentra Bahagia Kota Medan.
"Masih ada penghuninya jadi bersama-sama. Gak ada kendala lah," tuturnya.
3. Dari 100 siswa terdiri dari 65 laki-laki dan 45 perempuan

Mebiler dan lainnya diakui tersedia dengan cukup. Sebagian lagi masih dalam perjalanan berupa kursi untuk di ruang makan. Artinya, mebiler sudah hampir 99 persen.
Adapun bangunan Sentra Bahagia terdiri dari 4 ruang kelas, 3 degung asrama, 1 ruang uks, 1 runag bp, 1 ruang guru, 1 ruang kepala sekolah, 1 ruang laboratorium bahasa dan laboratorium komputer serta rumah dinas untuk guru dan ruang wali asuh, dan ruang wali asrama.
"Ruangan asrama sesuai dengan kapasitas yang ada di sini karena kan sudah kita hitung memang maksimalnya yang bisa kita tampung 100. Banyak laki-laki, kalau tidak salah 65 orang dan 45 perempuan," pungkasnya.