Sebelum Meninggal Dunia, Haji Anif Alami Sakit Selama 17 Hari

29 Agu 2021, 17:00 WIB

Haji Anif (Dok. IDN Times)

Medan, IDN Times - Wakil Gubernur Sumatera Utara, Musa Rajekshah mengenang kembali sosok ayahnya Haji Anif di malam tahlilan ketiga. Ia menceritakan sebelum meninggal dunia, almarhum Haji Anif mengalami sakit selama 17 hari.

Saat sakit, Ijeck mengaku tidak ada keluarga yang menyadari jika almarhum akan pergi.

"Setelah beliau pergi, saya merasa kenapa Allah memanggil beliau begitu cepat, dan tidak ada tanda-tanda sama sekali. Tapi siapapun yang hidup akan mati, dan kita pun pasti akan mengalami," ujarnya, Sabtu (28/8/2021) malam.

1. Hikmah selama almarhum sakit 17 hari, keluarga bisa bersama untuk berkumpul dan merawat

Wagub Sumut Musa Rajekshah bersama ayahnya, Haji Anif Shah. (Instagram/MusaRajekshah)

Ijeck mengatakan, hikmah selama almarhum sakit 17 hari, keluarga bisa bersama untuk berkumpul dan merawat Haji Anif. Berbeda jika almarhum pergi dengan tiba-tiba, hal itu tentu tidak akan terjadi.

"Itulah hikmah yang dikasi Allah SWT," kenangnya.

2. Bersepakat untuk mewujudkan cita-cita ayah membangun 99 masjid dan pesantren

Haji Anif (instagram/musa_rajekshah)

Namun, rasa duka mendalam masih dirasakan Ijeck. Ia menyadari tempat mengadu hanya tinggal ibunya saja.

"Kami sudah bersepakat untuk mewujudkan cita-cita beliau membangun masjid dan pesantren yang belum dapat tersampaikan. Begitu juga Yayasan Haji Anif yang beliau bangun tetap kami jalankan," tambah Ijeck.

3. Tahlilan hari ketiga sang ayah dilakukan secara langsung dan virtual

Ilustrasi tahlilan (IDN Times/Fariz Fardianto)

Dalam momen itu, Ijeck mengucapkan rasa terima kasih sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah banyak membantu proses fardu kifayah hingga tahlilan di malam ketiga Almarhum Haji Musannif (Anif) Bin Gulrang Shah yang digelar di rumah duka Jalan Tembakau Deli, Medan, Jumat (27/8) malam.

Diketahui, tahlilan hari ketiga almarhum ayahanda dari Wagub Musa Rajekshah ini, juga diikuti dari sejumlah tempat secara virtual, baik di Masjid Silalas Jalan Sei Deli, Masjid Al Musannif Cemara Asri, sejumlah daerah di Kabupaten/Kota dan juga diikuti dari kerabat almarhum di luar negeri.