REI Berkomitmen Tanam Sejuta Pohon di Semua Proyek Perumahan
Deli Serdang, IDN Times - Real Estat Indonesia (REI) berkomitmen menanam 1 juta pohon di seluruh proyek perumahan yang mereka bangun di Indonesia. Komitmen ini ditunjukkan dengan melakukan penanaman pohon secara simbolik yang dilakukan DPD REI Sumut bekerjasama dengan Citraland Tanjungmorawa, Deli Serdang, Selasa (10/12/2024) sore.
Penanaman pohon yang dilakukan di perumahan milik grup Ciputra ini merupakan bagian dari rangkaian acara Musda DPD REI Sumut. Acara ini dihadiri langsung oleh Ketua Umum DPP REI, Joko Suranto, Ketua DPD REI Sumut Andi Atmoko Panggabean yang didampingi sekretaris dan bendaharanya, Reza Sirait dan Rakutta Karo Karo.
Joko Suranto mengatakan saat perubahan iklim semakin nyata terjadi dan dirasakan oleh semua manusia. Selama ini REI dikenal sebagai penanam sejuta beton dan dianggap bertanggung jawab atas hilangnya hutan dan sawah untuk dibangun menjadi perumahan.
Sehingga muncul inisiatif dari REI untuk lebih peduli terhadap lingkungan dalam semua proyek perumahan yang dibangun oleh REI di seluruh Indonesia.
"Inikah cara REI untuk menunjukkan kepedulian dan tanggungjawab pada bumi dan pada masa depan, karena bumi ini milik anak cucu kita nanti. Saat ini kita sepakati, meski masih seporadis, di dalam proyek REI, tiap tumah harus ada 2 pohon, 1 halaman rumah dan 1 di fasilitas umum," terangnya.
Menurutnya dengan program sejuta pohon ini bisa memberikan peran prositif pada bumi dan pada lingkungan.
1. Tahun depan REI Sumut targetkan tanam 50 ribu pohon
Ketua DPD REI Sumut, Andi Atmoko Panggabean menjelaskan penanaman sejuta pohon ini merupakan inisiatif langsung dari DPP REI. Sehingga pada Musda DPD REI Sumut yang akan digelar pada 11 Desember 2024, penanaman pohon dimasukkan sebagai rangkaian acara.
Menurutnya pada tahun 2025 di Sumut REI akan membangun sekitar 20 ribu hingga 25 ribu rumah. Jika satu rumah ditanami dua batang pohon, maka total akan ada sekitar 50 ribu pohon yang akan ditanam oleh REI setahun mendatang. Belum termasuk pohon yang ditanam di fasilitas umum di dalam perumahan yang dibangun oleh REI.
"Bisa jadi hingga 60 ribu pohon yang ditanam REI Sumut tahun depan. Itu bisa mengurangi kekeringan, menjadi sumber air dan menjadi daerah resapan. Perumahan yang kita bangun juga jadi lebih estetik. Kalau rumah teduh dan sejuk, pasti masyarakat mau membelinya," ungkapnya.
2. Proyek Ciputra selalu memperhatikan soal lingkungan terutama soal menanam pohon
GM Ciputra Tanjungmorawa, Taufik Hidayat mengucapkan terima kasih pada DPD REI Sumut karena dilibatkan dan dipercayakan sebagai tuan rumah acara penanaman sejuta pohon. Ia berharap Ciputra Grup bisa bersinergi terus dengan DPD REI Sumut dan pihaknya berkomitmen membantu berbagai kegiatan yang digelar REI.
Ia mengakui selama ini, setiap proyek Ciputra selalu memperhatikan soal lingkungan terutama soal menanam pohon. Jika REI merekomendasikan 1 rumah 2 pohon, maka Ciputra sudah menerapkan 1 rumah 10 pohon.
Menurut Taufik, Ciputra Tanjungmorawa akan membangun 1.500 rumah. Berarti bakal ada sedikitnya 15 ribu pohon di wilayah proyeknya. "Itu belum termasuk pohon di ruang terbuka hijaunya," ungkapnya.
3. Cek soal tata ruang sebelum membeli lahan untuk perumahan
Kadis Cipta Karya dan Tata Ruang Kabupaten Deli Serdang, Rachmatsyah ST dalam sambutannya mengakui REI punya peran penting dalam perkembangan bisnis properti di Sumut khususnya di Deli Serdang. Bahkan REI menjadi pihak penyumbang PAD cukup besar bagi Deli Serdang dalam hal pengurusan Persetujuan Bangunan Gedung (PBG).
Tahun ini, menurutnya, Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang Kabupaten Deli Serdang mendapat target capaian PAD hingga Rp87 Miliar. Untuk mengurus PBG sangat mudah dan dapat menggunakan aplikasi Sistem Informasi Manajemen Bangunan Gedung (SIMBG). SIMBG adalah portal elektronik berbasis web yang digunakan untuk mengelola dan mencatat PBG.
"Dalam kesempatan ini saya memohon maaf dalam beberapa hari ini sistem sedang error, padahal sudah ada sekitar 40 permohonan dari REI dan belum bisa kami proses. Mudah-mudahan SIMBG segera bisa pulih," ungkapnya.
Terakhir ia mengimbau agar REI sebagai asosiasi menanyakan kepada dinas terkait tata ruang sebelum membangun atau membeli lahan untuk investasi. Sehingga bisa diketahui sesuai atau tidak tata ruangnya dengan yang akan dibangun.
"Jangan nanti sudah investasi tapi malah sulit dibangun," bebernya.
