ilustrasi perundungan (pexels.com/Mikhail Nilov)
B meninggal setelah diduga mendapat pemukulan dan perundungan. Korban sempat menceritakan perundungan dan pemukulan itu ke ibunya Y.
Pemukulan itu diadukan pada Kamis (22/6/2023). Saat itu B baru saja pulang dari sekolahnya. Sambil menangis dan wajahnya yang memucat, B mengadu.
B juga diduga mengalami trauma. Itu dilihat langsung oleh ibunya saat B tidur. Dia sering mengigau tentang apa yang dialaminya. Trauma berlanjut. B mengalami demam tinggi. Demam tinggi dirasakan B selama dua hari. Nafsu makannya juga menurun. Hingga dia dilarikan ke rumah sakit. Nahas, umurnya tidak panjang. Baru sebentar dirawat, B meninggal pada Selasa (27/6/2023).
Kata Y, sebelum meninggal B sempat mengatakan ada sekitar lima orang yang memukuli dan merundunginya. Namun Y tidak ingin memperpanjang masalah. Dia mengaku pasrah dengan kondisi anaknya.
"(Pelakunya) Dekat-dekat sini juga pak, tapi orangnya nggak bisa kita sebutkan pak, nanti merumitkan masalah. Saya maafkan siapapun yang menjahati anak saya itu pak, tapi saya gak ikhlas sakit hati ini pak. Gara-gara dipukuli orang, anak saya meninggal pak. Itu anak pertama pak, anak kebahagiaanku pak," ungkap Y.