Pemred Media Online di Simalungun Tewas Ditembak Dalam Mobilnya
Simalungun, IDN Times - Seorang pria yang diduga jurnalis media online di Kabupaten Simalungun, Mara Salem Harahap tewas ditembak. Korban ditemukan bersimbah darah dengan bekas luka tembakan di bagian paha, Sabtu (19/6/2021) sekitar pukul 01.00 WIB.
Korban disebut menjabat Pemimpin Redaksi salah satu media online tersebut ditembak di dalam mobil saat menyetir menuju pulang dan peristiwa ini tidak jauh dari rumahnya. Tepatnya di Huta VII, Nagori Karang Anyar, Kecamatan Gunung Maligas, Kabupaten Simalungun.
1. Korban ditemukan warga dalam mobilnya
Penembakan yang dialami pria berusia 42 tahun itu pertama kali diketahui warga. Sebuah mobil putih berhenti di tengah jalan dalam waktu yang lama.
Setelah mendekat, warga melihat darah di dalam mobil dan korban juga bersimbah darah. Tak lama kemudian kabar ini disampaikan kepada pihak keluarga. Kemudian korban dibawa ke Rumah Sakit Vita Insani.
2. Jenazah dibawa ke RS Bhayangkara Medan untuk autopsi
Abang kandung korban, Hasanudin Harahap mengatakan, ketika mendapatkan informasi dari warga, mereka langsung membawa korban Rumah Sakit Vita Insani. Namun nyawanya tidak dapat tertolong. Dan untuk mengungkap kasus itu, jenazah korban dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Medan untuk proses autopsi.
Kapolres Simalungun AKBP Agus Waluyo membenarkan kejadian ini dan ia langsung turun ke Tempat Kejadian Perkara (TKP) untuk memastikan bahwa pelaksanaan olah TKP dilaksanakan sesuai SOP. Pada kesempatan itu Kapolres memberikan pengarahan secara langsung kepada penyidik.
3. Dirkrimum Polda Sumut turut menangani peristiwa ini
Perkara ini pun menyita perhatian Kapolda dan sejauh ini Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Sumatera Utara sudah turun membantu personel Satreskrim Polres Simalungun.
"Saya hadir untuk memastikan penyidik Satreskrim Polres Simalungun melaksanakan TPTKP dan olah TKP di dalam kejadian tersebut sesuai dengan SOP penyelidikan Polri", kata Agus Waluyo didampingi Dirkrimum Polda Sumut Kombes Pol Tatan Dirsan.
Agus sendiri mengaku masih melakukan pendalaman terkait motif peristiwa tersebut. "Anggota kami masih melakukan pendalaman penyelidikan. Saya minta kepada rekan-rekan media mohon waktunya semoga perkara ini segera terungkap. Untuk awal kami sudah melakukan olah TKP pada kesempatan ini kami juga di-backup dari Polda Sumatera Utara", tambahnya.
