Supriyatno, pekerja lepas saat musim haji di Asrama Haji Medan (IDN Times/Indah Permata Sari)
Melihat para jemaah haji, yang datang dan pergi selama 16 tahun, tentu saja menggugah keinginannya untuk juga bisa menginjakkan kaki di tanah suci.
Namun, apa daya, Suprayitno sadar diri, kemampuan ekonominya tidak mencukupi. Meski begitu, dirinya hanya bisa berdoa, jika Allah SWT mengijinkan, hal tersebut bukanlah menjadi mustahil.
Mengobati rasa inginnya yang begitu dalam untuk bisa naik haji, Suprayitno bahkan sudah sangat bahagia bisa mengenakan gelang identitas, yang diperolehnya dari petugas, berisi namanya dan beberapa informasi lain sesuai dengan milik jemaah.
"Kalau kepinginnya ya kepingin kali, tapi ya uangnya kan belum ada, jadi saya pakai gelangnya aja udah senang ini, saya pakai," ujar Suprayitno.