Harimau di Medan Zoo Tersisa 7 Ekor, Berikut Nama-nama dan Kondisinya

22 Sep 2024, 21:00 WIB

Harimau di Medan Zoo bernama si Manis telah mati (Dok. Diskominfo Medan)

Medan, IDN Times - Medan Zoo kembali kehilangan seekor harimau yang disebabkan sakit. Harimau tersebut bernama Manis jenis kelamin Betina. Mati sekitar usia 20 tahun, pada 20 September 2024 sekira pukul 16.30 WIB di dalam kandangnya.

Kini harimau yang tersisa di Medan Zoo ada 7 ekor, yang terdiri dari 2 ekor harimau sumatera dan 5 ekor harimau benggala serta 2 ekor beruang madu.

Sebelumnya, informasi tim dokter hewan Medan Zoo, Muhammad Syah, Si Manis mati karena penyakit yang dideritanya. Dari nekropsi yang dilakukan pihaknya diketahui oleh pihak BBKSDA Sumut, terlihat penyakit pada hati, jantung dan ginjalnya.

"Yang cukup parah terjadi benjolan berisi cairan pada hatinya. Jantungnya juga alami penebalan begitu juga pada ginjalnya," kata Muhammad Syah, Jumat (20/9/2024).

Berikut nama-nama harimau dan beruang madu beserta kondisinya saat ini.

1. Bintang Baringin

Harimau di Medan Zoo bernama si Manis telah mati (Dok. Diskominfo Medan)

Menejer Medan Zoo, Aini menjelaskan bahwa kondisi harimau kini membaik. Namun, sebagian memang sudah menua.

Dari dua Harimau Sumatera yang tersisa ada, harimau bernama Bintang Baringin jenis kelamin jantan. Bintang lahir pada 24 Juli 2011, artinya saat ini sudah berusia 13 tahun dengan kondisinya yang kini terlihat baik.

"Jalan masih tegap. Kondisinya baik walaupun menua karena usia lanjut," katanya.

2. Anggi

Harimau di Medan Zoo bernama si Manis telah mati (Dok. Diskominfo Medan)

Harimau Sumatera yang kedua ini bernama Anggi, usianya kini lebih kurang sekitar 20 tahun berjenis kelamin jantan.

Kondisi Anggi saat ini, jika waktunya makan dia harus disuapi keeper (penjaga) meski makannya lebih lambat atau perlahan tapi tubuhnya membaik.

"Kadang lebih banyak malas-malasannya karena kondisi tua," ucapnya.

3. Dame

Harimau di Medan Zoo bernama si Manis telah mati (Dok. Diskominfo Medan)

Untuk harimau benggala ada 5 ekor yang berada di Medan Zoo. Salah satunya, Dame dengan kondisinya yang masih sehat.

"Harimau benggala semua masih baik-baik saja," kata Aini.

Harimau benggala Dame ini, berjenis kelamin betina yang lahir pada 12 Juli 2018, kini usianya 6 tahun.

4. Rava

FotoHarimau Sumatra berperan penting dalam menjaga keseimbangan ekosistem hutan. (pinterest.com/ Vikor)

Selanjutnya, Rava berjenis kelamin betina juga tergolong harimau benggala, lahir pada 7 November 2014. Saat ini usianya 10 tahun dengan kondisinya juga sehat dan baik.

5. Ketaren

Foto Harimau Sumatra yang terancam punah di habitat aslinya. (pinterest.com/ May Pöysti)

Kemudian ada Ketaren yang juga termasuk harimau benggala berjenis kelamin jantan.

Ketaren lahir pada 7 November 2014 dan saat ini berusia 10 tahun. Untuk kondisinya sehat dan baik.

6. Bejo

Foto harimau sumatra yang tertangkap kamera di habitat aslinya ( pinterest.com / Flickr )

Ada Bejo, harimau benggala berjenis kelamin jantan. Dia lahir pada 7 Juli 2018, kini usianya sudah 8 tahun.

Dikataka Aini bahwa, kondisinya sehat dan baik untuk saat ini.

7. Caca

Foto Harimau Sumatra dikenal dengan ukuran tubuh yang lebih kecil dan garis-garis yang lebih rapat. ( pinterest.com/Shanna’y)

Selanjutnya, Caca yang juga termasuk harimau benggala. Dia berjenis kelamin betina lahir pada 22 Juni 2016. Kini usianya 8 tahun.

Kondisinya saat ini juga sehat dan baik.

8. Untung

Beruang Madu bernama Untung di Medan Zoo (Dok. Menejer Medan Zoo, Aini for IDN Times)

Kemudian ada beruang madu yakni, si Untung berjenis kelamin jantan. Kondisinya saat ini kaki cacat depan kiri dan jari-jari tidak ada.

Namun, dikatakan Aini bahwa si Untung masih didalam kandang khusus untuk mendapatkan perawatan yang efektif.

"Ada seekor beruang madu yang jarang dikeluarkan atau berada di kandang khusus karena sejak dapat kakinya sudah buntung. Dia diberi nama Untung. Dan seekor lagi diberi nama Gembul," kata Aini.

"Sejak dia dapat memang tangannya sudah tidak ada, sudah diamputasi. Jadi, gak pernah dikeluarkan atau ditampilkan dari kandang peraga (khusus) untuk menjaga kondisinya dan etika. Kronologi yang didapat saat itu, terjerat jadi dia takut sama yang tidak dikenal atau tidak biasa karena mungkin punya trauma, dan kalau ada gerakan terlalu cepat dia seperti marah. Didapat kalau gak salah dari Aceh," tambahnya.