Pengunjung mengamati pesawat Garuda Indonesia bercorak khusus dengan visual masker pada bagian moncong pesawat di Hanggar GMF AeroAsia Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Selasa (8/12/2020) (ANTARA FOTO/Muhammad Iqbal)
Gubernur Aceh dikatakan Muhammad, telah melakukan sejumlah langkah penting, sebagai upaya menemukan solusi dari kondisi tersebut. Di antaranya dengan menyurati Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo, pada 11 April 2022, agar Garuda Indonesia kembali melayani penerbangan dari dan ke Banda Aceh-Medan.
Lalu, 14 April 2022, gubernur menyurati Air Asia untuk membuka kembali penerbangan dari dan ke Banda Aceh-Medan. Di hari yang sama, surat juga dilayangkan ke Menteri Perhubungan (Menhub) Republik Indonesia untuk meminta dilakukan evaluasi tarif penerbangan rute dari dan ke Banda Aceh-Medan yang hanya dilayani satu maskapai, yakni Wings Air.
“Pada 14 April 2022 gubernur juga menyurati Menhub RI terkait usulan pembukaan Bandara SIM sebagai entry point penerbangan internasional. Di mana pemerintah Arab Saudi telah membuka kembali penyelenggaraan ibadah umrah dari Indonesia, dan mulai diberangkatkan sejak Januari 2022 melalui bandara Soekarno Hatta, termasuk jamaah Aceh,” jelas Muhammad.
Tidak hanya itu, Gubernur Aceh juga disebut telah meminta pertimbangan kembali kepada Menhub RI agar bandara SIM sebagai salah satu bandara entry point wilayah Indonesia untuk pelaku perjalanan luar negeri (PPLN), sehingga penerbangan umrah dan internasional lainnya dapat terealisasi guna mendorong kesejahteraan masyarakat.
“Secara khusus dapat kami sampaikan juga, dari informasi yang kami dapatkan dari kementerian Perhubungan; selain lonjakan penumpang jelang lebaran, harga avtur pesawat juga berdampak terhadap kenaikan harga tiket penumpang,” imbuhnya.