Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
PTPN III tandatangani MoU kerja sama dengan POSCO (dok. PTPN III)

Medan, IDN Times - DPRD Provinsi Sumatra Utara mendesak Menteri Negara BUMN Erick Thohir memberhentikan Direktur Utama Holding PT Perkebunan Nusantara III Mohammad Abdul Ghani. Karena dianggap tidak cakap memimpin perusahaan plat merah sehingga menimbulkan keresahan  yang berkepanjangan dikalangan karyawan. Bahkan telah terjadi ketidakadilan akibat perlakuan yang  berbeda satu Provinsi dengan Provinsi lainnya.

Penasehat Fraksi PDI Perjuangan DPRD Sumatra Utara Ruben Tarigan membeberkan banyak sekali permasalahan terjadi di tubuh perkebunan Badan Usaha Milik Negara ini. Pertama, pihaknya menerima keluhan dari para karyawan eks PTPN III Medan yang sudah dilebur masuk kedalam  Sub Holding  PTPN IV Palm Co diberi nama Regional I.

"Nasib karyawan kini tidak tenang karena kebijakan Dirut Mohammad Abdul Ghani dianggap tidak terbuka kepada karyawan, suka-suka hatinya saja sehingga dinilai  tidak berkeadilan," ucap Ruben.

Kemudian perlakuan internal tentang  pemberian bonus, berbeda besaran yang diberikan  antara eks PTPN III Sumatera Utara dengan eks PTPN V Riau. Di luar kasus itu juga terjadi  berbagai persoalan termasuk di eksternal namun tidak mampu diatasi. Seperti terjadi pencurian TBS secara masif yang nota bene milik negara hingga menjadi kerugian negara.

"Oleh karena itu menteri Erick Thohir diimbau menaruh perhatian dan berlaku cepat segera memberhentikan Direktur Utama Mohammad Abdul Ghoni," ungkapnya.

1. Akan mendorong DPRD Sumut menyurati secara resmi Meneg BUMN Erick Thohir

potret petani teh dan pengunjung di Perkebunan Teh Rancabali (google.com/maps/Amir Hamzah)

Penasehat Fraksi Partai Golkar DPRD  Sumatra Utara, Wagirin Arman mendesak Menteri BUMN Erick Thohir membubarkan Holding Perkebunan Nusantara III maupun Sub Holding Perkebunan seperti PalmCo, SupportingCo dan SugarCo yang  bermarkas di Jakarta. Karena hingga kini keberadaannya selain merugikan daerah juga menimbulkan keresahan dikalangan masyarakat perkebunan.

"Kalau keberadaan Holding perkebunan serta turunannya tidak mampu membawa kesejahteraan para pekerja, sebaliknya apabila membawa mudorat, maka lebih baik dibubarkan saja. Meneg BUMN Erick Thohir segera memecat  Mohammad Abdul Ghoni dari Dirut Holding Perkebunan," kata Wagirin Arman sambil menyebut saat ini bertumpuk-tumpuk permasalah terjadi di Sub Holding PTPN IV PalmCo Regional I Sumatera Utara.

Menurut Ketua DPRD Sumut Priode 2014-2019 ini, pembentukan Holding Perkebunan telah merugikan daerah, bukan hanya dari sektor ekonomi,  lebih jauh  telah merusak kultur dan budaya masyarakat perkebunan sekitarnya.

Pihaknya akan mendorong DPRD Sumut menyurati secara resmi Meneg BUMN Erick Thohir untuk menyampaikan permasalahan ini. Saat ini semua hal dan urusan ditarik ke kantor Holding Jakarta. Sehingga menyulitkan daerah melakukan penyelesaian kinerja mereka. Akibatnya berbagai kasus timbul tidak mampu diselesaikan direksi yang berkantor di Jakarta.

Dampak sentralisasi  di kantor Holding Jakarta, kinerja unit-unit perkebunan, maupun  kantor kantor distrik di daerah selalu terlambat, begitu juga terhadap usulan pembayaran termasuk kepada  para mitra kerja (pemborong) eks PTPN, permintaan pembayaran harus ke Holding.

2. Holding perkebunan dinilai tidak efisien

Editorial Team

Tonton lebih seru di