Bobby Sebut Medan Belum Bisa PPKM Level 1 karena Vaksinasi Lansia
Medan, IDN Times - Wali Kota Medan, Muhammad Bobby Afif Nasution menilai saat ini Kota Medan belum bisa masuk pada Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) level 1. Hal itu dikatakannya saat melantik eselon III dan IV di lingkungan Pemerintah Kota Medan, Jumat (12/11/2021).
Sekedar informasi, sejumlah indikator untuk bisa menjadi wilayah dengan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 1. Ada 8 elemen yang harus dipenuhi salah satunya vaksinasi lansia harus terpenuhi.
1. Bobby ungkap alasannya adalah vaksinasi lansia
Menurutnya, Kota Medan tak bisa masuk PPKM level 1 dikarenakan adanya kendala dengan vaksinasi yang belum tercukupi dari target di kecamatan. Vaksinasi yang dimaksud adalah vaksinasi Lansia.
"Tolong ini menjadi catatan vaksinasi lansia, buat yang baru dilantik hari ini," ujar Bobby Nasution dalam pidato pelantikan Eselon III dan IV.
2. Bobby minta kerjasama camat dan lurah yang baru dilantik sukseskan vaksinasi
Dengan adanya kendala ini, Bobby meminta kerjasamanya Camat dan Lurah yang baru dilantik untuk bisa mensukseskan vaksinasi lansia.
"Pahami program-program harian yang sudah ditetapkan terutama Pak Lurah, Bu Lurah, Pak Camat, Bu Camat, kolaborasi sangat penting pahami tupoksi dan tugasnya. Kolaborasi dan komunikasi untuk memenuhi dan menyukseskan program kita," ungkap Bobby.
3. Bobby juga singgung masalah kebersihan sampah untuk peduli
Bobby juga singgung terkait masalah kebersihan seperti penumpukan sampah di pinggir jalan. Ia minta pejabat kelurahan agar berkomitmen dengan menjalankan tugasnya kepada masyarakat sebagai bentuk program yang telah ditetapkan.
"Insyaallah dalam waktu yang berjalan menjadi meningkatkan kesejahteraan masyarakat, dan meningkatkan kenyamanan masyarakat untuk tuntutan dan tujuan kita bersama," ungkap Bobby.
Menantu Presiden Jokowi itu juga berterima kasih atas kerjasama terkait penanganan COVID-19 dalam kategori program kesehatan. Namun, menurutnya ada beberapa point yang dianggap sebagai potensi pengembangan COVID-19 yang sangat meningkat.
