Warga melintasi banjir yang merendam pemukiman di kawasan Kecamatan Medan Maimun, Medan, Sumatera Utara, Senin (27/2/2022). (ANTARA FOTO/Fransisco Carolio)
Adapun wilayah yang terdampak parah akibat banjir yakni Kecamatan Sei Rempah dengan jumlah 8 desa yang terdampak dan 16.675 jiwa. Kemudian Kecamatan Tanjung Beringin ada 5 Desa yang terdampak dengan total 19.352 jiwa.
“Terparah di Tanjung Beringin karena memang itu yang dipinggiran sungai dan kebetulan sekarang banjir Rob dimulai tanggal 7 Desember akibat air yang dari gunung itu menyebabkan tidak sampai ke laut. Itu karena curah hujan yang tinggi. Terutama banjir kiriman dari Simalungun mengalir ke Sei Rempah dan Tanjung Beringin,” cetus Frits.
Air yang naik hingga ke pemukiman berasal dari sejumlah sungai yang meluap. Mulai dari Sungai Sibarau, Sungai Belutu, Sungai Simalau, dan Sungai Rempah. Banjir diperparah dengan jebolnya tanggul di sejumlah titik.
“Ada sekitar tiga tanggul yang kami tahu, tapi kemungkinan akan ada update nya. Kami lagi naikkan status darurat mulai besok atau nanti malam, bisa bagikan secara keseluruhan untuk bantuan,” tuturnya.
Sejumla akses penghubung antar desa juga dilaporkan terputus. Diantaranya warga Kampung Pulo Kecamatan Tanjung Beringin saat ini mendapat penanganan khusus terutama penambahan perahu karet, karena tidak bisa dilalui akses kendaraan akibat tingginya genangan air.
“Kalau perkantoran seperti kantor Bupati, walaupun tergenang tapi masih bisa beraktivitas, tapi kalau sejumlah sekolah ada tergenang air dan tidak beraktivitas. Gangguan arus listrik sampai sekarang belum ada, tapi pertanian sudah pasti, tapi lagi posisi didata sama dinas pertanian,” kata Frits.