5 Tahanan BNNP Sumut Kabur, Petugas Dianiaya dan Disiram Air Cabai

Kelima tahanan yang berhasil kabur antara lain, Rahmat Hidayatulloh alias Muhammad Isbandi, Zulfikar, Muhammad Junaidi, Irwanda, dan Marzuki Ahmad. Mereka berasal dari sejumlah daerah berbeda seperti Kabupaten Batubara, Kabupaten Aceh Utara, Kabupaten Bireun, dan Kota Batam. Beberapa dari mereka sudah divonis, sementara yang lainnya masih menunggu proses persidangan.

Kepala Bidang Pemberantasan BNN Sumut Sempana Sitepu menjelaskan, kejadian itu berawal saat ada tahanan yang diduga berpura-pura meminta air minum kepada petugas yang sedang piket jaga.

"Itu ada tahanan yang berteriak minta minum,” ujar Sempana kepada awak media.

Saat kejadian, hanya ada dua petugas yang berjaga. Satu petugas berada di luar ruang tahanan. Mendengar ada tahanan yang meminta air, petugas masuk ke ruang tahanan.

Begitu pintu tahanan dibuka, para tahanan kemudian mendobraknya. Mereka mengeroyok petugas tersebut.

"Sempat dianiaya dan disiram air cabai," ungkap Sempana.

Begitu petugas tak berdaya, para tahanan melarikan diri. Aksi ini diduga sudah direncanakan. Lantaran, para tahanan sudah meracik air cabai dan dimasukkan ke dalam botol air mineral. Kemungkinan besar, cabai diperoleh mereka dari sisa-sisa makan yang dijatah untuk para tahanan.

Di dalam ruang tahanan itu totalnya ada delapan tahanan. Yang berupaya kabur ada enam orang. Namun salah satu tahanan bernama Salim Saragih, berhasil ditangkap. Sementara sisanya tak berhasil karena pintu sel langsung ditutup petugas dengan sigap.

Sampai saat ini, BNNP Sumut masih melakukan pengejaran. Pihaknya juga berkoordinasi dengan Polda Sumut dan BNN di jajaran Sumut.

"Kita meminta mereka untuk menyerahkan diri. Di samping kita melakukan pencarian terus. Minta tolong dengan aparat yang dekat dengan tempat tinggal dia, BNNK, Polsek  di Aceh. Dan juga di Medan minta bantuan dari Direktorat Narkoba Polda Sumut. Mohon doanya," pungkas Sempana.