Medan, IDN Times – Sepanjang tahun 2019, Sumatera Utara digemparkan dengan peristiwa-peristiwa besar. Mulai dari bom bunuh diri, kasus bangkai babi hingga pembunuhan hakim.
Dari sekian banyak peristiwa terdapat 10 peristiwa yang banyak menyita perhatian publik Sumut maupun nasional. Dirangkum IDN Times, berikut kaleidoskop 10 peristiwa besar yang terjadi di Sumatera Utara sepanjang tahun 2019.
Dua ledakan bom mengguncang Kota Sibolga, Sumatera Utara pada 12 Maret 2019. Ledakan pertama terjadi saat penangkapan terduga teroris Husain alias Abu Hamzah alias Upang di rumahnya Jalan Cenderawasih Gang Serumpun, Kota Sibolga.
Namun ledakan ini berskala kecil, hanya melukai seorang petugas. Abu Hamzah pun diboyong ke kantor polisi. Ledakan kedua terjadi 10 jam berikutnya, dilakukan oleh istri Abu Hamzah. Ini merupakan bom bunuh diri yang menewaskan istri Abu Hamzah dan satu anaknya.
Istri Abu Hamzah menolak keluar dari rumah dan menyerahkan diri. Ia malah nekat meledakkan bom bunuh diri bersama anaknya.
Kepolisian memastikan Husain alias Abu Hamzah beserta istrinya merupakan anggota Jamaah Ansharut Daulah (JAD), kelompok teroris yang berafiliasi dengan kelompok teroris Negara Islam Irak-Suriah (ISIS). Merekalah pemilik bahan peledak 300 kilogram yang baru saja ditemukan oleh Densus 88.
Sebuah pabrik korek gas (mancis) terbakar di Jalan Tengku Amir Hamzah, Dusun IV Desa Sambirejo, Kecamatan Binjai, Langkat, Sumatera Utara, Jumat (21/6) siang. Kebakaran ini tak hanya menghabiskan pabrik.
Namun, juga menelan korban jiwa sebanyak 30 orang termasuk anak-anak. Kronologi singkatnys, para pekerja pabrik terkunci saat ada korek yang terbakar. Pintu tak bisa dibuka saat ledakan api dari mancis tersebut hingga para pekerja tewas terpanggang.
Tiga orang ditetapkan polisi sebagai tersangka. Mereka adalah para petinggi pabrik yakni Indramarwan warga Jakarta Barat, Burhan dan Lisma.
Pemerintah Provinsi Sumatera Utara dikejutkan dengan uang kas sebanyak 1,6 miliar pada 11 September 2019 di pelataran parkir Kantor Gubernur Sumut di Jalan Diponegoro Medan.
Menurut Edy Rahmayadi sebagai Gubernur Sumatera Utara, kasus raib uang tersebut karena adanya kelalaian dan kecerobohan dari pihak Aparatur Sipil Negara (ASN).
Hingga akhirnya dalam kasus ini petugas menangkap 4 orang tersangka dengan menyita sejumlah barang bukti, termasuk uang Rp116 juta, dan 2 orang dari 4 tersangka merupakan buronan.
Kasus demo ribuan mahasiswa di DPRD Sumut yang terjadi pada (24/9) mengakibatkan ricuh karena melempari batu dan benda lainnya, walaupun pihak kepolisian sempat menghalau namun para mahasiswa semakin beringas.
Kasus ini berawal dari peraturan DPR RI tentang revisi UU KPK dan RUU KUHP, hingga membuat para mahasiswa menggelar demo besar-besaran, tidak hanya di kota Medan. Namun juga di seluruh Indonesia.
Aktivis Wahana Lingkungan (Walhi) Sumatera Utara, Golfrid Siregar meninggal pada (6/10). Polisi sempat menyebut, Golfrid mengalami kecelakaan lalu lintas. Dia ditemukan tidak sadarkan diri di Jalan Layang Jamin Ginting, Kecamatan Padang Bulan, Kota Medan, Kamis (3/10) dini hari.
Golfrid dikabarkan dibawa ke RS Mitra Sejati oleh tukang becak yang menemukannya. Karena kondisinya parah dia diboyong ke RSUP H Adam Malik. Setelah tiga hari dirawat, Golfrid mengembuskan nafas terakhirnya.
Luka yang diderita Golfrid menuai kecurigaan. Tempurung kepala korban pecah, karena diduga dihantam benda keras. Mata kanannya lebam. Sementara itu barang-barang korban seperti tas, laptop, dompet dan cincin raib. Sedangkan sepeda motornya tidak raib.
Polisi menetapkan 3 orang tersangka dan disebut melakukan perampokan. Namun banyak yang tidak puas dengan kasus itu karena dianggap ada hal-hal yang tidak terungkap.
Kasus pembunuhan satu keluarga di Tanjung Morawa ini sangat menyeramkan, dikarenakan pembunuhan dilatarbelakangi karena motif sakit hati.
Pihak kepolisian menangkap 3 orang tersangka yang membunuh kasus satu keluarga. Hal sepele menjadi dendam.
Menurut keterangan pihak kepolisian pada (22/10) dikarenakan adanya motif unsur sakit hati yang sering diejek sehingga membunuh satu keluarga.
KPK melakukan Operasi Tangkap Tangan kepada Wali Kota Medan HT Dzulmi Eldin, Selasa (15/10) di Medan. Tim KPK mengamankan uang lebih dari Rp200 juta dalam serangkaian OTT.
Eldin disebut menerima sejumlah uang dari kepala dinas jajaran Pemkot Medan untuk keperluan menutupi kekurangan biaya perjalanan dinas ke Jepang. APBD kota Medan hanya Rp500 juta mengalokasikan kunjungan Dzulmi Eldin ke Jepang. Padahal saat itu harus segera membayar uang muka sebesar Rp800 juta kepada ERNI Tour & Travel.
Selain Eldin, dua orang lainnya ditetapkan sebagai tersangka, Kadis PU Medan Isa Anshari dan Kabag Protokoler Syamsul Fitri.
Ditangkapnya Eldin menambah daftar panjang Wali Kota Medan yang dijerat KPK. Sebelum dirinya, ada 2 orang Walikota Medan terkait kasus korupsi yakni Abdillah dan Rahudman yang ditangkap KPK.
Warga Medan digemparkan dengan kejadian bom bunuh diri yang terjadi di Mapolrestabes Medan pada (13/11).
Pelaku tersebut adalah seorang pria yang memakai seragam ojek online (ojol) tewas mengenaskan dengan potongan tubuhnya yang berserak di sekitaran halaman Mapolrestabes Medan. Pria ini berinisial RMN yang tinggal di kota Medan dengan usia 24 tahun, dirinya diduga merupakan seorang teroris.
Dari penyelidikan polisi menangkap 71 tersangka pasca bom tersebut dari berbagai daerah yang diduga berada dalam jaringan yang sama.
Salah satu peristiwa yang besar yang terjadi di Medan, adanya puluhan ribua babi mati. Bangkainya ditemukan di berbagai tempat di Sumut.
Data teranyar sudah 30 ribu ekor babi yang mati. Total babi yang mati ada di 16 Kabupaten. Mulai dari Dairi, Humbang Hasundutan, Deli Serdang, Medan, Karo, Toba Samosir, Serdang Bedagai, Tapanuli Utara, Tapanuli Selatan, Tapanuli Tengah, Simalungun, Pakpak Bharat, Simalungun, Siantar, Tebing Tinggi dan Langkat.
Yang menjadi efek dari virus tersebut adalah warga yang takut makan ikan. Hal ini dikarenakan bangkai-bangkai babi yang sengaja dibuang ke laut.
Namun, menurut Gubernur Sumatera Utara, dirinya sudah menyurati Menteri Pertanian (Mentan) tentang kondisi di Sumut pada (18/11). Lalu ada surat edaran dari Mentan tentang menyebarnya ASF atau demam babi Afrika.
Tak hanya kematian aktivis Walhi Golfrid, seorang hakim Jamaluddin di Medan juga tewas dibunuh. Kematian hakim PN Medan juga misteri, pihak kepolisian menyebut bahwa dirinya merupakan korban pembunuhan berencana.
Dari beberapa data, Hakim Jamaluddin ditemukan tewas di mobil Toyota Land Cruiser di areal kebun sawit Desa Suka Rame, Kecamatan Kutalimbaru, Kabupaten Deli Serdang pada Jumat (29/11).
Sampai menjelang pergantian tahun ini, polisi belum menetapkan tersangka meskipun sudah menyimpan berbagai dugaan berdasar hasil pemeriksaan para saksi.