Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Musim Kemarau, Suhu di Aceh Capai 34,6 Derajat dan Sinar UV Ekstrem

Ilustrasi cuaca ekstrem ( ANTARA FOTO/Fikri Yusuf)
Ilustrasi cuaca ekstrem ( ANTARA FOTO/Fikri Yusuf)

Banda Aceh, IDN Times - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Kelas I Sultan Iskandar Muda (SIM) Banda Aceh menyebutkan kenaikan suhu terjadi di sejumlah daerah di Aceh dalam beberapa hari terakhir.

Tidak hanya itu, bahkan ketika siang hari bagian gelombang elektromagnetik dari energi radiasi matahari atau sinar ultraviolet (UV) tercatat mencapai titik yang sangat tinggi menyinari sebagian wilayah provinsi paling barat Indonesia ini.

1. Mulai alami musim kemarau, suhu mencapai 34 derajat Celsius

Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati. ANTARA FOTO/Andreas Fitri Atmoko
Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati. ANTARA FOTO/Andreas Fitri Atmoko

Prakirawan BMKG Stasiun Meteorologi Kelas I SIM Banda Aceh, Stya Juangga Dirta mengatakan, penyebab meningkatnya suhu di Aceh karena sedang memasuki musim kemarau.

“Sehingga suhu udara juga dirasakan cenderung lebih panas dari biasanya,” kata Stya, saat dikonfirmasi IDN Times.

Selama mengalami musim kemarau, suhu di Tanah Rencong dikatakannya, bisa mencapai 34,6 derajat Celcius. Sementara pada umumnya, suhu di Aceh berkisar 32-33 derajat Celsius.

“Bahkan di beberapa titik suhu udara tercatat mencapai 34 derajat Celsius, termasuk di daerah Kabupaten Aceh besar dan Kota Banda Aceh,” imbuhnya.

2. BMKG mencatat terjadi peningkatan UV di Aceh ketika siang hari

ilustrasi terpapar sinar matahari (pexels.com/Maggie Zhan)
ilustrasi terpapar sinar matahari (pexels.com/Maggie Zhan)

Tidak hanya mengalami kenaikan suhu, BMKG Stasiun Meteorologi Kelas I SIM Banda Aceh disampaikan Stya, juga mencatat adanya peningkatan UV Indeks dalam kategori tinggi dan sangat tinggi atau high and very high.

“Bahkan terkadang mampu ekstrem di siang hari, di rentang pukul 12.00 WIB sampai dengan 15.00 WIB,” ungkapnya.

3. Peningkatan suhu ini terjadi hingga akhir April

ilustrasi panas terik matahari (pexels.com/RODNAE Productions)
ilustrasi panas terik matahari (pexels.com/RODNAE Productions)

Mengingat intensitas penyinaran matahari yang kian meningkat dan catatan BMKG terdapat peningkatan tren titik panas atau hotspot tingkat potensi kemudahan terjadinya kebakaran lahan permukaan ditinjau dari parameter cuaca.

“Hari tertentu tercatat mencapai 10 hotspot bahkan lebih dalam kategori sedang maupun tinggi,” ujarnya.

“Potensi ini kami perkirakan masih akan berlangsung hingga akhir April,” lanjut Stya.

Meski demikian, BMKG mencatat ada potensi peningkatan curah hujan di sejumlah titik di wilayah Aceh dalam beberapa hari. Hal itu disebabkan adanya daerah belokan angin dan pertemuan angin.

4. Masyarakat diimbau hindari paparan matahari secara langsung

IDN Times/Vanny El Rahman
IDN Times/Vanny El Rahman

Stya menyampaikan, peningkatan UV bisa berdampak negatif bagi kesehatan kulit. Oleh karena itu, BMKG mengingatkan kepada masyarakat untuk meminimalisir risiko penyakit akibat sinar UV.

Ditambahkannya, BMKG juga mengimbau masyarakat untuk menghindari paparan matahari secara langsung dalam jangka waktu lama, yakni antara pukul 11.00 WIB hingga pukul 15.00 WIB.

“Tetap di tempat teduh pada saat matahari terik siang hari, kenakan pakaian pelindung matahari, topi lebar, dan kacamata hitam yang menghalangi sinar UV, pada saat berada di luar ruangan,” imbaunya.

“Terakhir, masyarakat juga dapat menggunakan tabir surya dengan SPF tertentu sebagai upaya antisipasi dan meminimalisir dampak buruk yang dapat ditimbulkan akibat sinar UV yang berlebih,” ucap Stya menyarankan.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Doni Hermawan
Muhammad Saifullah
Doni Hermawan
EditorDoni Hermawan
Follow Us

Latest News Sumatera Utara

See More

Pelaku Tawuran di Belawan Dobrak dan Jarah Toko, Pedagang Mengamuk

13 Des 2025, 16:31 WIBNews