1.001 Peserta "Menyaring Kopi Terbanyak"di Banda Aceh Masuk Rekor Muri

Sebagai promosi wisata dan ajang edukasi generasi muda

Banda Aceh, IDN Times - Museum Rekor-Dunia Indonesia (Muri) mencatat Kota Banda Aceh sebagai penyelenggara ‘Menyaring Kopi Terbanyak’ dalam catatan sejarah di Tanah Air, Minggu (3/7/2022).

Catatan itu dibekukan usai lebih 1.001 orang peserta mulai dari masyarakat umum hingga pelajar mengikuti kegiatan yang digelar dalam Festival Kopi Gemilang di Taman Sari Bustanussalatin, Kota Banda Aceh, Aceh.

1. Menyaring Kopi Terbanyak memenuhi tiga kriteria utama Muri

1.001 Peserta Menyaring Kopi Terbanyakdi Banda Aceh Masuk Rekor MuriKota Banda Aceh catat rekor Muri sebagai penyelenggara "Menyaring Kopi Terbanyak" di Indonesia. (IDN Times/Muhammad Saifullah)

Customer Relation Manager Muri, Andre Purwandono mengatakan, ada tiga kriteria utama yang dimiliki lembaga pencatat rekor di Indonesia agar suatu kegiatan bisa tercatat di museum rekor.

Tiga kriteria tersebut, dikatakannya, sesuatu kegaiatan yang diusulkan belum pernah dilakukan di mana pun. Kedua bersifat superlatif atau sesuatu yang bisa diukur, mulai dari banyak dan ukuran. Ketiga, kegaiatan yang diusulkan harus memiliki unsur budaya.

“Yang mana kegiatan hari ini mengandung dari tiga unsur tersebut, oleh karena itu dengan bangga kami dapat menganugerahkan piagam Museum Rekor-Dunia Indonesia,” kata Andre, pada Minggu (3/7/2022).

2. Catatan Muri jadi ajang promosi pariwisata Kota Banda Aceh

1.001 Peserta Menyaring Kopi Terbanyakdi Banda Aceh Masuk Rekor MuriKota Banda Aceh catat rekor Muri sebagai penyelenggara "Menyaring Kopi Terbanyak" di Indonesia. (IDN Times/Muhammad Saifullah)

Wali Kota Banda Aceh, Aminullah Usman menyampaikan, Kota Banda Aceh yang mendapat pengakuan sebagai penyaringan kopi terbanyak secara tidak langsung telah menjadi motivasi untuk menghidupkan pariwisata ibu kota Provinsi Aceh.

Selain itu, catatan Muri juga dinilai membantu dalam mempromosikan Kota Banda Aceh sebagai daerah wisata yang dijuluki sebagai Kota 1.000 Warung Kopi. Sehingga nantinya, kopi semakin mendunia dan disukai oleh banyak orang.

“Karena Banda Aceh adalah kota wisata, ini adalah salah satu jalur promosi melalui Muri ini. Sebab Muri ini sudah dikenal dunia. Maka apabila tercatat sebagai rekor Muri, secara otomatis kopi kita ini diakui dunia,” ujarnya.

Baca Juga: Libur Hari Raya Idul Adha PNS di Aceh Ditambah 2 Hari

3. Melibatkan siswa sebagai ajang edukasi generasi muda

1.001 Peserta Menyaring Kopi Terbanyakdi Banda Aceh Masuk Rekor MuriKota Banda Aceh catat rekor Muri sebagai penyelenggara "Menyaring Kopi Terbanyak" di Indonesia. (IDN Times/Muhammad Saifullah)

Sehubungan dengan itu, proses pengakuan Kota Banda Aceh sebagai penyelenggara ‘Menyaring Kopi Terbanyak’ tidak hanya melibatkan masyarakat umum atau orang dewasa, namun juga diikuti sejumlah pelajar sekolah menengah pertama (SMP).

Tujuannya, agar generasi muda di Aceh, khususnya di Kota Banda Aceh, dikatakan Aminullah, bisa mendapatkan edukasi bahwa kopi merupakan salah satu yang menjadi sumber ekonomi masyarakat.

“Kopi merupakan sumber ekonomi bagi Kota Banda Aceh. Bahkan kita perlu menitipkan kepada anak-anak kita, perlu mengedukasikan kepada masyarakat kita, agar kopi ini jangan dijauhi walaupun mereka bukan menjadi orang besar,” jelas Aminullah.

4. Memperkenalkan ciri khas dan budaya Aceh

1.001 Peserta Menyaring Kopi Terbanyakdi Banda Aceh Masuk Rekor MuriKota Banda Aceh catat rekor Muri sebagai penyelenggara "Menyaring Kopi Terbanyak" di Indonesia. (IDN Times/Muhammad Saifullah)

Sementara itu, Guru SMPN 6 Banda Aceh, Syibran menyampaikan, gagasan untuk mengikutsertakan para siswa dalam kegiatan menyaring kopi massal merupakan suatu hal luar biasa.

Melalui kegiatan yang diakui tidak pernah didapatkan di sekolah, para siswasecara tidak langsung telah diedukasi untuk mencintai produk lokal dan mengetahui ciri khas maupun budaya Aceh.

“Ini sebetulnya pelajaran seperti ini tidak kita dapatkan di sekolah. Sebuah edukasi yang bagus dan menghasilkan bekas positif untuk mereka sendiri nantinya,” ujar Syibran.

“Saya kira tahun depan juga harus ada. Karena ini memang ciri khas daerah kita sendiri dengan kopi,” imbuhnya.

5. Bagi para pelajar, menyaring kopi massal jadi pengalaman baru

1.001 Peserta Menyaring Kopi Terbanyakdi Banda Aceh Masuk Rekor MuriKota Banda Aceh catat rekor Muri sebagai penyelenggara "Menyaring Kopi Terbanyak" di Indonesia. (IDN Times/Muhammad Saifullah)

Bagi Puja Annisa Haris, siswi SMP Negeri 6 Kota Banda Aceh yang terlibat dalam kegiatan menyaring kopi massal di Festival Kopi Gemilang, mengaku jika kegiatan tersebut merupakan pengalaman baru.

“Acaranya keren, karena ini kali pertama saya mencoba menyaring kopi ala barista. Acara ini juga yang pertama kali diselenggarakan di Banda Aceh kalo menurut saya pribadi sih,” kata Puja.

Puja begitu antusias mengikuti acara menyaring kopi massal tersebut. Karena bisa diikuti oleh para pelajar termasuk dirinya. Selama ini ia hanya mengetahui jika edukasi mengenai cara membuat, menyaring, dan menyeduh kopi hanya dilakukan orang dewasa saja.

“Acaranya juga tidak dibatasi, yang mau ikut bisa untuk siswa SMP dan umum juga. Ini juga jadi pengalaman pertama bagi saya ikut menyaring kopi massal,” tutupnya.

Baca Juga: Gampong Anoi Itam Sabang Tawarkan Tiga Paket Wisata Bernuansa Pesisir

Topik:

  • Doni Hermawan

Berita Terkini Lainnya