Warga Melayu di Sumut Demo Minta Jokowi Hentikan Proyek Rempang

Peserta aksi dari Lembaga Adat Melayu dan ormas-ormas Sumut

Medan, IDN Times – Lembaga Adat Masyarakat Melayu yang ada di Sumatra Utara beserta organisasi-organisasi pendukung menyelenggarakan aksi solidaritas untuk Rempang dan Galang di Taman Makam Pahlawan (TMP) Jalan Sisingamangaraja, Jumat (15/9/2023). Mereka menilai ghak ulayat kesatuan masyarakat adat merupakan hak yang bersifat komunal untuk menguasai, mengelola, dan memanfaatkan serta melestarikan wilayah adatnya sesuai dengan tata nilai dan hukum adat yang berlaku.

Sebanyak 28 organisasi tergabung dalam aksi solidaritas ini. Dalam pernyataan sikapnya, mereka menganggap tindakan represif, intimidasi, dan kekerasan yang dilakukan oleh aparat gabungan terhadap masyarakat Pulau Rempang dan Galang. Tindakan ini melanggar Hak Asasi Manusia (HAM) dan mengabaikan hak tanah adat Melayu.

1. Tuntut Jokowi agar mencabut hak pengelolaan lahan kepada investor asing

Warga Melayu di Sumut Demo Minta Jokowi Hentikan Proyek RempangOrasi Tengku Muhammad Fauzi (IDN Times/Eko Agus Herianto)

Raja Metar Bilah Deli XI Tengku Muhammad Fauzi mengatakan, jika aksi solidaritas ini bertujuan untuk membela masyarakat yang ada di Pulau Rempang dan Galang.

“Aksi damai ini merupakan bentuk solidaritas kita, masyarakat Sumatra Utara yang terdiri dari segala elemen. Kita berkumpul di sini untuk memberi dukungan kepada saudara kita yang ada di Rempang dan Galang. Kita kasih semangat kepada mereka. Kami juga melayangkan  tuntutan yang akan kami sampaikan kepada Pemerintahan Republik Indonesia, terutama kepada Presiden Jokowi,” ucap Tengku Muhammad Fauzi.

Lebih lanjut ia menjelaskan jika mereka meminta kepada Kapolri untuk mengirimkan tim pencari fakta dalam memproses aparat dan orang yang melakukan tindakan-tindakan represif kepada masyarakat di Pulau Rempang.

“Satu sakit semua sakit. Kenapa kami melakukan aksi ini? Karena kami melihat sudah tidak ada lagi kepedulian pemerintah kepada rakyatnya, malah mereka membela investor asing. Tuntutan kita kalau terkait investasi jelas kita menuntut Presiden Jokowi untuk membatalkan dan mencabut hak pengelolaan lahannya kepada investor asing tersebut,” tambahnya

Lebih lanjut Tengku Muhammad Fauzi mengatakan jika kemungkinan aksi selanjutnya keturunan Metar Bilah Deli akan mengirimkan tim ahli hukum yang akan pergi ke Pulau Batam. Mereka mengklaim ini merupakan aksi yang serius dan tuntutan mereka diharapkan dapat diindahkan pemerintah bahkan presiden.

Baca Juga: Malam Solidaritas Rempang, Ini 5 Tuntutan Gabungan Komunitas di Sumut

2. Khawatir pengusiran masyarakat adat Melayu di Rempang dapat terjadi juga di Sumut

Warga Melayu di Sumut Demo Minta Jokowi Hentikan Proyek RempangPeserta aksi solidaritas untuk Rempang (IDN Times/Eko Agus Herianto)

Sementara Mizwar Tanjung mewakili Majelis Tuah Melayu Bilah Panai mengatakan jika mereka menyempatkan hadir dari Labuhanbatu ke Medan hanya demi membela saudara mereka sesama orang Melayu yang mengalami tindak represif dan penggusuran.

“Kami menempuh 9 jam perjalanan untuk aksi ini, semata-mata untuk membela. Kami masyarakat Melayu Sumatra Utara hari ini berkumpul dalam kesedihan yang sama melihat saudara kami di Rempang dan Galang mengalami ketidakadilan. Kenapa kami datang? Ini adalah ungkapan isi hati. Karena memang apa yang dilakukan oleh rezim pemerintah kepada saudara kami di Rempang bahwa seperti ini lah kami melihat gambaran kami ke depannya,” beber Mizwar.

Lewat orasinya Mizwar mengutuk dan mengecam keras tindakan represif aparat kepada masyarakat Rempang. Aksi ini Mizwar anggap merupakan salah satu bentuk kesedihan masyarakat Melayu Bilah Panai. Bahkan ia mengatakan jika suatu saat bisa saja keadaan yang sama justru dialami masyarakat Melayu Bilah Panai.

“Tak menutup kemungkinan jika kamilah yang nanti akan digusur dan diusir dari tanah kami sendiri. Oleh karenanya kami rela menempuh 9 jam perjalanan ke sini untuk menyuarakan bahwa kami membela Rempang, kami adalah saudara mereka,” pungkas Mizwar dalam orasinya.

3. Jangan mengusir masyarakat adat demi mengkamuflasekan investasi

Warga Melayu di Sumut Demo Minta Jokowi Hentikan Proyek RempangAksi solidaritas untuk Rempang di Makam Pahlawan (IDN Times/Eko Agus Herianto)

Lewat orasinya Tengku Muhammad Fauzi menyampaikan duka tanah Melayu yang dahulu juga pernah terusir koloni Belanda. Ia sangat menyayangkan jika saat ini hal tersebut terjadi lagi namun kini yang mengusir adalah negaranya sendiri.

“Kami pernah terusir. Tempat tinggal kami dibakar oleh Belanda dan antek-anteknya. Kini terulang kembali dengan alasan investasi. Kami mengimbau kepada pemerintah, bahwa rakyat Indonesia bukan rakyat yang dulu. Kami sudah pintar dan tak bisa dibodoh-bodohi.”

Lebih lanjut Tengku Muhammad Fauzi mengatakan untuk tidak mengkamuflasekan investasi demi bisa mengusir mayarakat adat sehingga lahan yang dari dulu mereka huni kini secara resmi dapat dikembangkan menjadi sebuah proyek yang diklaim dapat menguntungkan.

“Jangan pernah mengkamuflasekan investasi di sini demi mengusir masyarakat adat. Saudara kita di Rempang menangis bahkan meneteskan darah. Kami menyampaikan sikap bahwa Melayu Sumut, rakyat Sumut, bahkan seluruh bangsa Indonesia menggugat keras investor yang ingin menguasai rempang,” pungkas Tengku Muhammad Fauzi.

Topik:

  • Doni Hermawan

Berita Terkini Lainnya