TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Helikopter Black Hawk Tiba di Pekanbaru untuk Pemadaman Karhutla 

Helikopter dikirim dari Australia

Helikopter water boming jenis Black Hawk tiba di Pekanbaru (IDN Times/ dok BPBD Riau)

Pekanbaru, IDN Times - Satu unit helikopter jenis Black Hawk telah mendarat di Kota Pekanbaru, Provinsi Riau. Adapun kegunaannya, untuk pemadaman Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) di Bumi Lancang Kuning dengan cara water boming.

Helikopter tersebut, dikirim oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) RI.

"Helikopter Black Hawk tersebut dikirim dari Australia dan saat ini sedang dalam proses verifikasi sebelum dioperasikan untuk pemadaman Karhutla di Riau," ujar Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Riau M Edy Afrizal, Kamis (8/8/2024).

Untuk diketahui, berdasarkan data dari BPBD Riau, menunjukkan bahwa sejak Januari hingga akhir Juli 2024, total luas lahan terbakar di Riau mencapai 1.073 hektar.

Kemudian untuk area yang paling terdampak adalah Kabupaten Indragiri Hulu (Inhu) dengan luas kebakaran mencapai 422 hektar. Sementara itu, Kabupaten Kuansing tercatat sebagai yang paling sedikit terimbas dengan luas 1,3 hektare yang terbakar. 

1. Tujuh helikopter water bombing

Dengan telah mendaratnya Black Hawk di Kota Pekanbaru, kini total helikopter water bombing yang digunakan untuk pemadaman Karhutla di Riau menjadi 7 unit.

"Harapannya, dengan kehadiran helikopter ini dapat mempercepat pemadaman dan mengurangi dampak dari Karhutla," harap Edy Afrizal.

Baca Juga: Pulang Dugem, Mahasiswi Univrab Pekanbaru Tabrak IRT hingga Meninggal

2. Kedatangan Black Hawk untuk memperkuat Satgas udara dalam pemadaman Karhutla

Karhutla yang terjadi di Provinsi Riau (IDN Times/ dok polda riau)

Diterangkan Edy Afrizal, kedatangan Black Hawk, diyakini dapat memperkuat Satgas udara dalam pemadaman Karhutla.

"Kami sedang mempersiapkannya untuk segera memperkuat satgas udara dalam memadamkan kebakaran," terangnya.

Proses persiapan melibatkan beberapa langkah penting, termasuk verifikasi bersama tim dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).

"Kami akan memeriksa helikopter dan peralatannya sebelum dioperasikan. Proses ini mungkin memakan waktu satu hingga dua hari," kata Edy.

Berita Terkini Lainnya