Bangga! Perempuan Batak Ini Jadi Ikon Barbie 2022, Ini Prestasinya
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Medan, IDN Times-International Womens Day 2022 jatuh pada hari ini Selasa (8/3/2022). Barbie menampilkan 12 ikon perempuan yang menginspirasi di dunia yang disebut 12 Barbie’s Global Role Models. Salah satunya perempuan berdarah Batak, Saur Marlina Manurung atau dikenal dengan sebutan Butet Manurung.
Butet adalah aktivis pendidikan, penggagas Sokola Rimba. Sebelumnya, Desainer Anne Avantie telah lebih dahulu mewakili Indonesia untuk dibuatkan boneka Barbie yang menyerupai dirinya.
1. Butet: Semua perempuan bisa menjadi apa pun yang diinginkan
Melalui media sosialnya, Butet Manurung, menyampaikan kabar bahagia bahwa ia terpilih sebagai salah satu figur yang dibuatkan boneka Barbie. Ia juga memberikan harapan dan inspirasi kepada semua perempuan untuk terus percaya pada diri sendiri. Menurutnya, semua perempuan bisa menjadi apa pun yang diinginkan.
"Saya merasa tersanjung karena terpilh menjadi salah satu dari 12 Barbie’s Global Role Models dan bisa mewakili multikulturalisme Indonesia," kata Butet.
Butet juga mencantumkan, kutipan Paulo Coelho yang mengatakan bahwa ketika kamu menginginkan sesuatu, percayalah bila semesta akan menolongmu untuk meraih hal tersebut.
2. Butet dikenal dengan mengembangkan program pendidikan bagi orang rimba
Butet dikenal dengan mengembangkan program pendidikan bagi orang rimba. Ia tertarik dengan dunia Antropologi, dan mengenyam pendidikan sarjana dalam bidang Antropologi dan Sastra Indonesia di Universitas Padjadjaran, Bandung.
Gelar Master didapatkannya dalam bidang Antropologi Terapan dan Pembangunan Partisipatif di Australian National University, Canberra.
Kemudian, pada awal Februari lalu, Butet melanjutkan pendidikan doktoral bidang Antropologi Pendidikan di University of Amsterdam.
3. Butet meraih “Nobel Asia” Ramon Magsaysay Award 2014
Butet Manurung meraih penghargaan Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan 2015. Ia juga meraih “Nobel Asia” Ramon Magsaysay Award 2014. Lalu, Time Magazine’s Hero of Asia 2004, Young Global Leader 2009.
Selain itu, ada Unesco’s Man and Biosphere Award 2001, dan banyak penghargaan lainnya.