TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Cara Mencegah Toxic Relationship, Psikolog: Hubungan Sifatnya Temporer

Nilai moral dan agama menjadi fondasi mencegahnya

Ilustrasi Toxic Relationship (IDN Times/Mardya Shakti)

Medan, IDN Times - Psikolog Redyanto Sidi angkat bicara dengan semakin banyaknya toxic relationship atau hubungan yang bersifat menyakiti. Ia menilai, kekerasan pada relationship ini adalah bentuk penyimpang. 

“Akibatnya, dominasi salah satu yang berhasil menguasai dan sebaliknya yang satu merasa lemah serta akhirnya tunduk dibawah pihak yang kuat,” jelas Redyanto pada IDN Times.

Baca Juga: 7 Korban Toxic Relationship di Drakor Lies Hidden In My Garden

1. Pihak yang lemah sudah terjebak sehingga mendapatkan kekerasan

Photo by Andrea Piacquadio from Pexels

Menurut Redyanto, dasar dari relationship adalah hal positif yang merupakan naluri setiap insan dalam suatu hubungan. Namun, ketika sudah ada timbul toxic maka pihak yang lemah akan mudah terjebak.

"Pada dasarnya, kekerasan dalam relationship terjadi karena adanya niat jahat. Sehingga terjadi perubahan perilaku. Namun, pihak yang lemah sudah terjebak sehingga tidak punya pilihan, sekalipun mendapatkan kekerasan,” ucap Redyanto.

2. Harus sadar bahwa hubungan itu bersifat temporer

ilustrasi toxic relationship (pexels.com/RODNAE Productions)

Lebih lanjut ia menjelaskan, toxic relationship dapat dicegah sejak awal dengan cara menyadari batasan, hak dan kewajiban bahwa hubungan tersebut bersifat temporer.

Selanjutnya, dengan mencari informasi mengenai pasangan, dan dalam perjalanan hubungan mewaspadai adanya arah yang tidak baik. Jika sudah ada tanda kekerasan dimulai dengan kekerasan verbal, maka patut diwaspadai akan mengarah kepada kekerasan fisik.

Ia juga menilai bahwa, faktor yang mendominasi hadirnya toxic relationship yakni sifat lemah dan mudah diperdaya serta rasa takut. Sehingga, korban enggan mengungkapkan secara jujur atas peristiwa yang sebenarnya.

“Apalagi terdapat problem di keluarganya, sehingga korban tidak punya pilihan selain mempertahankan keadaan yang sulit sekalipun mengalami kekerasan,” katanya.

Baca Juga: 5 Tanda Kamu Punya Toxic Relationship dengan Diri Sendiri, Perbaiki! 

Berita Terkini Lainnya