Episentrum, Kenalkan Kota Medan lewat Musik Hip Hop

Teranyar rilis lagu untuk PSMS Medan

Berbagai cara dilakukan oleh seniman untuk mengenalkan daerah kebanggaannya kepada masyarakat. Kini musik tidak lagi sekedar hiburan, tetapi juga untuk mengenalkan daerahnya. Salah satunya lewat musik hip hop yang kental dengan lirik rap yang menarik perhatian pecinta musik. 

Episentrum hadir sebagai grup musik hip hop yang menarik perhatian masyarakat Medan. Mereka tidak hanya sekedar membuat karya, tetapi juga ingin mengenalkan kota Medan lewat musik hip hop. Episentrum juga ingin menjadi grup hip hop ternama di kota Medan. Seperti apa perjalanan musik dari grup Episentrum ?

1. Menyenangi musik hip hop sejak kecil

Episentrum, Kenalkan Kota Medan lewat Musik Hip HopDok. Pribadi Episentrum

Grup Episentrum telah terbentuk sejak tahun 2011. Grup yang beranggotakan Mario Ginting dan Fernando Ketaren ini telah merilis beberapa single hip hop hingga kini. Salah satu single hits-nya adalah "Ini Medan Bung". 

Kecintaannya terhadap musik hip hop ternyata sudah ada sejak kecil ! Bahkan Mario juga mengajak sahabatnya, Fernando, untuk membuat grup musik hip hop. "Aku yang ajakin teman buat masuk musik hip-hop dan langsung suka dianya," ujar Mario. 

Selain itu, Mario juga telah menciptakan lagu hip hop sejak duduk di bangku SMP kelas 2. Hal ini dikarenakan pengaruh beberapa murid sekolahnya yang juga menjadi rapper.

"Di SMP Methodist 1 dulu terkenalnya karena banyak rapper. Karena lihat mereka, jadinya pengen buat lagu juga," tambahnya.

2. Dijuluki sebagai "Raja kompetisi musik Hip Hop"

Episentrum, Kenalkan Kota Medan lewat Musik Hip HopDok. Pribadi Episentrum

Episentrum juga membuktikan eksistensinya lewat kompetisi musik hip hop. Berbagai kompetisi musik hip hop telah diikutinya hingga menjadi pemenang. Sejak debut di tahun 2011-2015, Episentrum telah 'mendulang' prestasi lewat kompetisi musik hip hop di Medan. 

Salah satu prestasi terbesar Episentrum adalah saat ikut kompetisi musik hip hop yang jurinya adalah beberapa rapper ternama seperti JFlow, Bonnie MC, dan lainnya. Episentrum berhasil mendapatkan juara 3 dalam kompetisi ini. Mereka juga berhasil mengalahkan beberapa peserta dari berbagai daerah di Sumatera.

"Dari situ lumayan besar pesertanya sekitar 120-an dan dari Siantar, Aceh, dan lainnya karena juri dan bintang tamunya," kata Mario.

Dikenal selalu menang dalam berbagi kompetisi musik hip hop, nama Episentrum menjadi 'harum' di kalangan grup musik hip hop di Medan. Bahkan Episentrum juga menjadi saingan terberat bagi grup hip hop lain dalam kompetisi musik hip hop. Mario juga berbagi pengalamannya saat bertemu dengan grup hip hop lain dalam pendaftaran lomba musik hip hop.

"Jadi kami daftar dan ada beberapa kru yang daftar juga. Kami enggak kenal krunya dan pas ditanya nama krunya dan jawabnya 'Episentrum', itu kami terdengar dari sebelah mereka bilangnya 'Episentrum daftar, kita kalah nih' begitu," ceritanya.

Baca Juga: Legendaris! 14 Musisi Indonesia dengan Penjualan Album Jutaan Kopi

3. Ingin menjadi pusat perhatian musik hip hop di Medan

Episentrum, Kenalkan Kota Medan lewat Musik Hip HopIDN Times/ Felia Nur Syaputri

Nama grup Episentrum memiliki makna tersendiri bagi grup ini. Mereka ingin menjadi pusat perhatian musik hip hop di kota Medan. Pemilihan nama "Episentrum" sendiri sudah diputuskan saat mulai mengganti nama grup. 

"Iya, maksudnya orang Medan kenal musik hip-hop itu Episentrum. Jadi tujuannya menjadi pusat perhatian," ujar Mario.

Harapan mereka menjadi grup musik hip hop ternama di kota Medan mulai terwujud saat memenangkan berbagai kompetisi musik hip hop. Selain itu, Episentrum juga pernah menjadi band pembuka beberapa performance artis seperti Ari Lasso dan Tipe-X Band. 

"Pernah tampil di Lapangan Yon Zipur I DD Helvetia dan jadi band pembukanya Ari Lasso dan Tipe-X. Nah kami jadi band pembuka dan bawain 'Ini Medan Bung'. Kami juga ajari sedikit lagunya ke penonton sebelum perform biar ikut terbawa suasana," ceritanya.

Menariknya lagi, Episentrum juga pernah tampil di beberapa festival dan salah satunya adalah Festival Buah. " Waktu itu perform sama Lyodra Idol. Sebelum Lyodra terkenal itu kami sorenya main, Lyodra tampil malamnya," kata Mario.

Tidak hanya itu, Episentrum juga pernah tampil di beberapa kota di Sumut seperti kota Binjai, Samosir, Berastagi, dan lainnya. Tentunya hal ini tidak lepas dari perjuangan berat yang mereka lalui. Perjuangan berat inilah yang dibagikan oleh Mario yang sekaligus jadi pengalaman berharganya.

"Pernah menangis larena batal perform, terus mogok di tengah jalan, tampil basah-basahan karena hujan, bahkan hampir mau bubar karena sempat bertengkar. Tapi disitu kita langsung minta maaf. Toh kita enggak ada manfaatnya kalo berantem karena hal sepele," cerita Mario

4. Mengenalkan kota Medan lebih luas lewat musik hip hop

Episentrum, Kenalkan Kota Medan lewat Musik Hip HopDok. Pribadi Episentrum

Episentrum hadir untuk mengenalkan kota Medan lebih luas lewat musik hip hop. Hal ini tersampaikan lewat single populernya, "Ini Medan Bung". Lewat single ini, Episentrum menceritakan apapun tentang kota Medan dari karakteristik, lokasi terkenal, dan lainnya.

"Lagunya menceritakan tentang daerah di kota Medan kayak Padang Bulan, Simalingkar, dan lainnya. Kami juga masukkan karakteristik orang Medan, logat orang Medan, bagaimana kerasnya hidup dan cara bertahan hidupnya orang Medan, dan lainnya," ujar Mario.

Popularitas single "Ini Medan Bung" juga mengangkat nama Episentrum jadi salah satu grup musik hip hop ternama di Medan. Bahkan kini Episentrum juga memiliki pengikut sekitar 7000 orang di akun Facebook-nya. Menariknya, Mario punya pengalaman unik terkait popularitas lagu ini.

"Dulu pernah iseng main warnet dan rata-rata anak disitu mutarin lagu Ini Medan Bung. Berarti mereka gak tau ada penyanyinya di situ, " ceritanya.

Terlepas dari hal itu, Episentrum berhasil menyampaikan tujuan mulianya, ingin mengenalkan kota Medan lewat musik hip hop. "Kami ingin membawa kota Medan keluar," ujarnya. Bahkan Episentrum juga memasukkan berbagai instrumen musik tradisional dan salah satunya adalah sarunai. 

"Di lagu 'Ini Medan Bung' kan kami angkat semua yang ada di Medan. Dari pakai alat musik Sarunai yang biasanya dipakai di upacara kematian, terus tempat ibadah dan sejarah di Medan, dan lainnya," ungkapnya. 

Walaupun begitu, Episentrum tetap membawakan lagu bertema lain seperti cinta, kritik sosial, dan lainnya. Termasuk lagu "PSMS Sampai Mati" yang menceritakan kecintaannya terhadap grup sepakbola PSMS.

"Kalo yang 'PSMS Sampai Mati' itu ceritanya tentang PSMS yang jadi klub kebanggaan orang Medan dan suka PSMS dari kecil. Kami asli orang Medan dan buat karya untuk PSMS," ujarnya.

5. Rencana karya musik terbaru dari Episentrum

Episentrum, Kenalkan Kota Medan lewat Musik Hip HopDok. Pribadi Episentrum

Selama 10 tahun berkarir di jalur musik hip hop, Episentrum telah menghasilkan beberapa karya. Juga telah memenangkan berbagai kompetisi musik hip hop. Termasuk ada beberapa rencana musik yang akan diwujudkan oleh Episentrum. Salah satunya yaitu akan rilis single terbaru.

"Mau rilis single cinta. Rencananya mau ajak kolab penyanyi yang udah banyak pendengarnya di Tiktok atau manapun. Sebenarnya dari tahun lalu mau buat mini album. Cuma dari produsernya juga masih urus album orang, padahal lagu-lagunya udah disiapkan," ungkap Mario. 

Baca Juga: Mengenal Warisan Kota Medan Lewat Medan Heritage

Topik:

  • Doni Hermawan

Berita Terkini Lainnya