Medan, IDN Times - Simbol-simbol angkara murka secara masif terekspos dalam pertunjukan teater bertajuk "Jojak di Bagas Naramun". Bukan tanpa sebab mengapa nilai-nilai kerakusan hingga hasrat haus kekuasaan ditonjolkan. Layaknya "duri dalam daging", pertunjukan bertema horor ini menyiratkan kepada penontonnya untuk tidak memelihara ketamakan di dalam hati, karena hal itu akan merugikan diri sendiri.
Uniknya, pertunjukan yang dihelat mahasiswa Sastra Indonesia Unimed ini, tidak hanya diwarnai upaya memikat pasang mata dengan aksi teatrikalnya saja. Namun langkah-langkah revitalisasi terhadap cerita rakyat juga digaungkan. Ya, mereka mengangkat kisah "Begu Ganjang" yang merupakan makhluk astral masyhur dari tanah Batak Toba!