10 Kunci Hidup Sehat dan Bahagia Selama COVID-19 ala Profesor Muzakkir

DP MUI gelar muzakarah Ramadan 1442 Hijriah

Binjai, IDN Times - Profesor Dr H Muzakkir MA tampil sebagai narasumber dalam Muzakarah Ramadan 1442 Hijriah yang digelar Dewan Pimpinan Majelis Ulama Indonesia (DP MUI) Kota Binjai di halaman depan kantor MUI setempat, Minggu (18/04/2021).

Ia membawakan materi berjudul "Memahami Ungkapan Alquran tentang Baik dan Buruk", dengan lebih dari 40 peserta muzakarah gabungan jajaran pengurus DP MUI Kota Binjai dan mahasiswa Pendidikan Tinggi Kader Ulama (PTKU) MUI Kota Binjai.

Yuk simak isi pemaparan Profesor Dr H Muzakkir MA:

1. COVID-19 dalam perspektif Alquran digolongkan sebagai musibah

10 Kunci Hidup Sehat dan Bahagia Selama COVID-19 ala Profesor MuzakkirRelawan Indonesia Bersatu Lawan COVID-19 melakukan tes cepat COVID-19 (ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja)

Dalam materi berjudul "COVID-19 dalam Perspektif Tasawuf Qurani", Muzakkir yang juga Guru Besar Fakultas Ushuluddin dan Studi Islam, Universitas Islam Negeri Sumatera Utara (UIN Sumut), mengatakan, COVID-19 dalam perspektif Alquran digolongkan sebagai musibah.

Menurutnya, munculnya suatu musibah ditentukan oleh dua faktor penyebab, yakni faktor illahiyah atau yang terjadi atas izin Allah Subhanahu Wa Taala, dan faktor insaniah atau yang terjadi akibat ulah ataupun kejahatan manusia.

2. Ini 10 kunci hidup sehat dan bahagia di masa pandemik

10 Kunci Hidup Sehat dan Bahagia Selama COVID-19 ala Profesor MuzakkirDP MUI Kota Binjai gelar muzakarah Ramadan (IDN Times/ Bambang Suhandoko)

Demi mencegah dan meminimalisir potensi penularan dan infeksi COVID-19, Muzakkir mengingatkan seluruh peserta muzakarah dan masyarakat umum, khususnya Umat Islam, agar senantiasa menerapkan 10 kata kunci mewujudkan hidup sehat dan bahagia di masa pandemi.

Hal ini sepenuhnya telah pula dijelaskan dalam buku karangannya berjudul "Hidup Sehat dan Bahagia di Masa Pandemi COVID-19".

Sebagai kata kunci pertama, Muzakkir mengimbau setiap orang agar menjalankan pola hidup bersih dan sehat, serta melakukan hal-hal positif. Sebab orang yang terbiasa melakukan hal-hal negatif, maka dia dia cenderung berpotensi mengalami sakit.

Baca Juga: Kisah Haru Agom, Tukang Becak Medan yang Dijebak Bawa Sabu 45 Kg

3. Jaga pola makanan dan konsumsi makanan halal

10 Kunci Hidup Sehat dan Bahagia Selama COVID-19 ala Profesor MuzakkirDP MUI Kota Binjai gelar muzakarah Ramadan (IDN Times/ Bambang Suhandoko)

Kemudian kata kunci kedua, dia mengimbau masyarakat agar senantiasa disiplin dan menjaga pola makan, serta hanya mengkonsumsi makanan halal, sehat, bernutrisi seimbang, dan tidak dalam jumlah yang berlebih.

Untuk kata kunci ketiga, Muzakkir mengimbau masyarakat agar rutin berolahraga. Hal ini tentunya efektif untuk menjaga vitalitas dan kebugaran tubuh, serta meningkatkan imunitas.

Sementara kata kunci keempat, dia meminta masyarakat menjaga pola istirahat, terutama dengan menggenapkan waktu tidur minimal rata-rata antara 7 hingga 8 jam per hari.

"Pada dasarnya ada sisi positif yang kita dapatkan selama pandemi COVID-19. Sebagai contoh, adanya peningkatan kedisipilinan dan kesadaran setiap orang.dalam menerapkan gaya hidup bersih dan sehat, serta kecenderungan setiap orang memiliki waktu lebih banyak di rumah," ujar Muzakkir.

4. Tingkatkan ibadah, baik ibadah wajib maupun sunah

10 Kunci Hidup Sehat dan Bahagia Selama COVID-19 ala Profesor MuzakkirDP MUI Kota Binjai gelar muzakarah Ramadan (IDN Times/ Bambang Suhandoko)

Untuk kata kunci kelima dalam mendapatkan hidup sehat dan bahagia di masa pandemi COVID-19, dia meminta masyarakat lebih menggiatkan ibadah. Tidak hanya ibadah-ibadah wajib, tetapi juga ibadah sunah dan kegiatan-kegiatan positif lainnya.

"Tidak tepat jika kebahagiaan itu diukur dari materi. Sebab tanpa ada keseimbangan dengan unsur inmateri, khususnya ilmu dan iman, maka seseorang akan tetap larut dalam kesusahan," ujar Muzakkir.

Sedangkan untuk kata kunci keenam, ketujuh, dan kedelapan, dia mengimbau masyarakat meningkatkan silaturahmi, menggalakan hobi untuk menghilangkan kepenatan, serta rutin berbagai dengan sesama melalui sedekah.

"Ibnu Sina, seorang imam dan ulama besar pernah mengatakan, ketakutan atau kecemasan berlebih akan menambah setengah penyakit dalam tubuh seseorang," ungkap Mizakkir.

5. Gangguan psikologis akan mempengaruhi kondisi kesehatan fisik seseorang

10 Kunci Hidup Sehat dan Bahagia Selama COVID-19 ala Profesor MuzakkirMuzakarah Ramadan yang digelar DP MUI Kota Binjai (IDN Times/ Bambang Suhandoko)

Sebab dia menyebut, manusia bukan hanya mahluk biologis, tetapi juga mahluk rohani. Sehingga gangguan psikologis akan mempengaruhi kondisi kesehatan fisik seseorang.

"Sebaliknya seseorang bisa menyeimbangkan kesehatan fisik, psikologis, dan spiritualnya, maka separuh dari obatnya sudah dia dapatkan. Karena pada dasarnya ada hubungan antara emosi dengan penyakit, atau yanh bisa disebut sebagai psikosomatik," terang Muzakkir.

Kemudian sebagai kata kunci kesembilan dan kesepuluh, Muzakkir mengimbau masyarakat agar senantiasa bersyukur dan menggairahkan hidup dengan pasangan dan keluarga.

"Harus diingat 75 persen penyakit dipicu oleh gangguan hati (kalbu). Dimana 50 persennya itu adalah gangguan psikis dan 25 persen lagi gangguan spiritual. Tidak heran, orang sakit dikarenakan dalam hatinya sudah banyak dipenuhi oleh noda," seru Muzakkir.

"Di sisi lain, kita juga harus ingat ucapan Profesor Azran Lelo, seorang ahli kesehatan dan tokoh ulama di Sumatera Utara. Menurutnya, sakit itu kepanjangan dari Stres, Air yang dikonsumsi kurang, Kurangnya berolahraga, Istirahat juga kurang, dan Toksin dalam tubuh yang berlebih," tambahnya.

Baca Juga: Memesona Banget, 10 Potret Witrie Gita Istri Wakil Bupati Dairi

Topik:

  • Arifin Al Alamudi

Berita Terkini Lainnya