TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

FREMANS: Bersaudara Lewat Federal, Sepeda Lawas Menolak Punah

Sehat dapat, berteman makin erat

FREMANS sering menggelar touring untuk mempererat silaturahmi dengan sesama pehobi sepeda Federal. (Mirza Baihaqie for IDN Times)

“Bicycles are the most efficient vehicles on the planet, 50 times more efficient than cars, and twice as efficient as walking.”

Godo Stoyke, dalam bukunya The Carbon Buster's Home Energy Handbook: Slowing Climate Change and Saving Money.

---

Kutipan Godo Stoyke menjadi satu alasan kuat mengapa sampai saat ini sepeda masih digandrungi. Jadi kendaraan murah bebas emisi bahkan bisa mempererat silaturahmi.

Federal, menjadi sepeda yang belakangan kembali populer di kalangan penggemarnya. Komunitas sepeda endemik Indonesia itu terus menjamur dari hari ke hari. Hampir di seluruh daerah di Indonesia, punya komunitas penggandrung Federal.

Di Kota Medan, ada satu komunitas Federal yang cukup populer. Adalah Federal Reborn Medan Sekitarnya (FREMANS), yang dibentuk atas prakarsa kesamaan hobi menunggang Federal.

Komunitas yang dibentuk pada 28 Oktober 2017 ini kini beranggotakan tidak kurang dari 100 orang.

“Kita di FREMANS berasal dari berbagai latar belakang yang berbeda. Disatukan hobi yang sama. Gowes pakai Federal,” kata Mardianto, Ketua FREMANS, Selasa (31/1/2023).

Dari hobi pererat silaturahmi

FREMANS juga sering menggelar camping sebagai media berkumpul. (IDN Times/Prayugo Utomo)

Federal bagi FREMANS lebih dari sekedar hobi. Dari hobi ini, komunitas membentuk keluarga baru. Silaturahmi terus dipererat. 

Agenda gowes bareng jadi media silaturahmi. “Setiap pekan kita ada agenda gowes bareng. Ada night ride dan gowes pagi di hari Minggu. Jadi memang kita rutin,” kata ATK.

Selain agenda gowes setiap pekan, sesekali FREMANS juga mengadakan touring jarak jauh. Belum lama ini, pada 13 Januari 2023 lalu, FREMANS menggelar touring dari Kota Medan ke Pantai Sinalsal, Desa Tongging, Kecamatan Merek, Kabupaten Karo, Sumatra Utara. Dalam setahun, FREMANS bisa menggelar touring dua sampai tiga kali.

“Biasa kita ke hutan, gowes sambal menikmati alam. sehatnya dapat, having fun-nya dapat,” kata ATK.

Seiring berjalannya waktu, anggota FREMANS kian bertambah. Persaudaraan kian erat.

“Kita sangat  terbuka dengan anggota baru. Biasanya anggota baru kita juga berbagi tips terkait federal,” katanya.

Selain berkumpul, FREMANS juga terlibat dalam kegiatan sosial. Di antaranya, penggalangan dana bencana alam, bakti sosial ke panti asuhan dan banyak lainnya. 

Baca Juga: Komunitas CBR Sumut dan Aceh Gelar Silaturahmi Paguyuban Part X

Perbanyak teman, sebarkan racun positif

Kegiatan bakti sosial FREMANS untuk korban banjir di Jalan Brigjen Katamso, Kota Medan, November 2022 lalu. (Dok: FREMANS)

Di komunitas, para anggota memiliki tunggangan dengan temanya masing - masing. Ada yang menggunakan tema vintage, modern, racing dan lainnya untuk sepeda mereka. Bisa terbayang, jika FREMANS berkumpul. Bak pameran sepeda lawas, dengan berbagai kelebihan masing - masing.

Di FREMANS, diskusi soal Federal jadi obrolan paling asyik. Perbincangan terkait tema, part dan lainnya soal Federal menjadi masukan bagi pemilik sepeda.

“Sepeda ini punya sejarah yang menarik. Jadi kita terus memberikan ‘racun’ positif kepada para anggota komunitas,” ungkap Muhammad Agus, anggota yang sudah lama bergabung di FREMANS. 

Mengurus sepeda lawas perkara gampang - gampang sulit. Misalnya untuk mencari part lawas yang langka. Komunitas membuatnya jadi mudah. Mereka terhubung satu sama lain. 

“Jadi kalau kita butuh part tertentu, yang sudah langka, kita bisa hubungi komunitas lain. Atau sesama anggota di FREMANS,” katanya. 

Lestarikan Federal agar tidak punah

FREMANS sering menggelar touring sepeda sebagai media silaturahmi antar anggota. (Mirza Baihaqie for IDN Times)

Federal, bagi Agus, tidak hanya sekadar sepeda. Agus tertarik dengan Federal karena punya cerita masa lalu. 

“Saya memilih Federal karena mengenang di masa kecil. Terjadi sama saya. Waktu itu dibelikan orang tua Federal Lady Wild Cat. Kemudian waktu pindah sekolah, sepedanya dijual. Jadi karena kenangan masa kecil, kita ingin mengulang lagi,” katanya.

Kehadiran FREMAN dan komunitas Federal lainnya menjadi upaya melestarikan kereta angin yang punya desain spesifik. Bagi para penggunanya, Federal menjadi sepeda yang cocok di segala zaman.

“Kalau  kita lihat, Federal ini serinya banyak. Sepeda ini bisa dibawa ke mana aja. Mengikuti zaman. Mau jadi commuter bike, balapan, touring. Semua bisa. Akhir-akhir ini mulai menggeliat kembali. Komunitas-komunitas mulai berkembang,” kata Bendahara FREMANS Ikhwan Nasution. 

Ada nilai seni dalam merawat Federal

FEDERAL menjadi sepeda lawas yang tangguh untuk segala medan. (Mirza Baihaqie for IDN Times)

Ikhwan sendiri mulai memiliki Federal sejak 2019. Sebelum pandemik COVID-19 mengganas. Saat itu dia mendapat Federal berjenis roadbike. Dari sini, dia memulai hobi barunya, mengoleksi Federal.

“Jadi seperti candu. Kalau sudah punya satu, harus punya lebih,” katanya. 

Bagi Ikhwan merawat Federal punya perbedaan dengan sepeda lainnya. Sebagai sepeda yang lahir di era 1980-an, Federal harus dirawat dengan teliti. Pemeliharaan rutin untuk suku cadangnya, jadi kewajiban. Termasuk melakukan modifikasi sesuai konsep yang disenangi. 

“Memang ini racun positif. Mengurus Federal bagi saya ada nilai seninya. Kita bisa mengonsep sesuai kemauan kita. Ada nilai kepuasan ketika kita memodifikasi sendiri sepeda kita,” katanya. 

ATK, Ikhwan dan Agus, ingin FREMANS semakin eksis ke depannya. Memberikan pengaruh positif dalam bersepeda. 

“Ke depan FREMANS harus semakin solid. Racun positif ini harus terus disebar. Bersepeda itu sehat. Bersilaturahmi itu baik,” pungkasnya. 

Baca Juga: Sejarah Sepeda Federal 

Berita Terkini Lainnya