TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Fakta Regret Aversion, Fenomena Psikologis Menghindari Penyesalan!

Ketika kamu lebih memilih menghindari penyesalan

ilustrasi berpikir (pexels.com/Marcelo Chagas)

Pernahkah kamu membeli sesuatu karena takut menyesal di kemudian hari? Atau memaksakan diri berolahraga karena takut menyesal tidak melakukannya? Nah, fenomena psikologis yang disebut regret aversion atau keengganan untuk menyesal mungkin ada di baliknya.

Regret aversion adalah kecenderungan individu untuk membuat keputusan demi menghindari perasaan menyesal di masa depan. Fenomena ini dapat memengaruhi berbagai aspek kehidupan, mulai dari keputusan sehari-hari hingga keputusan finansial.

Nah, berikut adalah lima fakta tentang regret aversion yang mungkin belum kamu ketahui. Yuk, simak!

1. Regret aversion memengaruhi keputusan sehari-hari

Regret aversion terjadi ketika seseorang membuat keputusan untuk menghindari kemungkinan menyesal atas keputusan alternatif di masa depan. Misalnya, kamu mungkin membeli sesuatu selama penawaran terbatas dengan pemikiran, “Kalau aku tidak membelinya sekarang, aku mungkin akan menyesal nanti.”

Ini menunjukkan bagaimana antisipasi penyesalan dapat mempengaruhi pilihan kita, bahkan dalam hal-hal kecil seperti pembelian impulsif.

Selain itu, fenomena ini sering kali muncul dalam situasi di mana kita harus memilih antara beberapa opsi yang berbeda. Ketakutan akan penyesalan masa depan dapat menyebabkan kita menghindari mengambil risiko atau membuat perubahan, meskipun ada potensi hasil yang lebih baik. Ini dapat membatasi kemampuan kita untuk tumbuh dan belajar dari pengalaman baru.

2. Regret aversion dapat mendorong perilaku positif

Kadang-kadang, rasa takut akan penyesalan dapat memotivasi seseorang untuk terlibat dalam perilaku yang sehat, seperti berolahraga. Pikiran seperti “jika aku tidak pergi ke gym sekarang, aku tahu aku akan menyesal nanti” bisa menjadi motivasi yang kuat. Ini menunjukkan bahwa regret aversion tidak selalu negatif dan dapat digunakan untuk mendorong keputusan yang lebih baik.

Di sisi lain, fenomena ini juga dapat mendorong kita untuk mengambil tindakan preventif dalam berbagai aspek kehidupan. Misalnya, seseorang mungkin memilih untuk berinvestasi dalam pendidikan atau asuransi kesehatan sebagai cara untuk menghindari penyesalan di masa depan atas keputusan yang tidak diambil.

3. Regret aversion berdampak pada pasar keuangan

Regret aversion juga dapat mempengaruhi pasar keuangan. Investor mungkin membeli saham karena mereka tidak ingin menyesal telah melewatkan kesempatan, atau mereka mungkin menjual saham terlalu dini karena mereka tidak ingin menyesal telah berkomitmen untuk menahan saham tersebut. Keputusan-keputusan ini dapat mempengaruhi harga saham dan menyebabkan fluktuasi pasar.

Selain itu, fenomena ini dapat menyebabkan investor menghindari investasi yang berpotensi menguntungkan karena takut akan kerugian. Ini dapat mengakibatkan kehilangan kesempatan untuk mendapatkan keuntungan yang signifikan. Oleh karena itu, penting bagi investor untuk menyadari bagaimana regret aversion dapat mempengaruhi keputusan investasi mereka.

4. Regret aversion terkait dengan bias kognitif

Regret aversion adalah salah satu dari banyak bias kognitif yang mempengaruhi cara kita membuat keputusan. Bias ini sering kali membuat kita memilih opsi yang akan membawa penyesalan paling sedikit, meskipun itu bukan pilihan yang paling optimal. Ini dapat menyebabkan keputusan yang kurang efisien dan mengurangi kemungkinan mencapai hasil terbaik.

Bias ini juga dapat mempengaruhi cara kita mengevaluasi informasi dan membuat prediksi tentang masa depan. Kita mungkin terlalu fokus pada menghindari hasil negatif daripada mencari peluang baru. Ini dapat membatasi pandangan kita dan membuat kita kurang responsif terhadap perubahan dan peluang.

Verified Writer

Muhamad Aldifa

Menulis di saat senggang

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Berita Terkini Lainnya