TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

6 Manfaat Menulis Isi Hati saat Sedih dan Tak Punya Teman Cerita

Jangan dipendam terus, ya!

ilustrasi menulis (unsplash.com/Brad Neathery)

Sedih merupakan perasaan yang pernah dialami semua seseorang. Kesedihan memang cenderung berkonotasi negatif dan kurang baik. Sehingga, setiap orang yang merasakannya ingin cepat-cepat menyingkirkan rasa sedih itu.

Kesedihan akan kian memburuk jika tak dilepaskan atau disalurkan dengan baik. Karena unek-unek dalam hati dan keresahan dalam pikiran masih terpendam sendirian. Untuk itu, kamu harus mengekspresikan kesedihanmu walau tak ada satu orang pun yang bisa mendengarkanmu. Setidaknya, kamu bisa menuliskan kesedihanmu.

Ini beberapa manfaat menulis isi hati saat sedih dan tak punya teman cerita. 

1. Melepaskan stres dan tekanan dalam diri

ilustrasi sedih (unsplash.com/Christian Erfurt)

Rasa sedih terjadi karena adanya permasalahan yang membuatmu stres dan tertekan. Kesedihan dapat bersumber dari kekecewaan, kekhawatiran, kehilangan, ketidakberdayaan hingga penyesalan. Setiap orang memiliki pemicu kesedihan yang berbeda-beda. 

Menuliskan kesedihanmu dalam sebuah catatan akan membantumu melepas keluh kesah yang kamu rasakan. Kamu seolah memiliki teman bercerita yaitu melalui dialog antara dirimu dan tulisanmu. Tak ada batasan yang perlu kamu khawatirkan ketika bercerita segala permasalahanmu kepada diri sendiri.

2. Membantu mengidentifikasi perasaan 

ilustrasi sedih (unsplash.com/Kyle Broad)

Terkadang, saat sedih kamu agak sedikit kacau dan sulit berpikir jernih. Apalagi kesedihan yang sangat memberatkan pikiranmu, yang bisa jadi membuatmu kehilangan diri sendiri. Kamu seperti tak mengenal kenapa kamu dan apa yang kamu rasakan.

Nah, kamu bisa menuliskan semua isi hati dan pikiranmu. Kemudian, ketika kamu sudah agak tenang atau lebih baik nantinya, kamu bisa memeriksa kembali tulisan yang berisi cerita kesedihanmu. Sehingga, kamu bisa mengidentifikasi dan memahami apa yang sebenarnya kamu rasakan.

Baca Juga: 5 Tips Merawat Sepatu Supaya Awet Sesuai Bahan, Jangan Keliru!

3. Mencari tahu penyebab kesedihan

ilustrasi membaca (unsplash.com/Ben White)

Selain tak tahu apa yang sedang dirasakan, orang yang sedang sedih terkadang juga tak bisa mengenali apa yang menjadi penyebab kesedihannya. Sulit memahami alasan di balik semua kesedihan ketika pikiran tak mampu tenang dan fokus. Oleh sebabnya, kamu harus menunggu waktu yang tepat untuk melihat kembali catatan yang berisi curahan kesedihanmu dan mencari tahu apa yang memicunya.

Mencari tahu penyebab kesedihan mungkin tak dapat dilakukan sekali. Terkadang kamu juga perlu memeriksa catatan kesedihanmu yang lain untuk menemukan alasan serupa yang berkaitan dengan kesedihanmu. Sehingga, kamu punya patokan yang tepat dalam memahami dirimu. Bahkan, kamu juga bisa menemukan pola dari hal-hal yang menjadi sumber kesedihanmu.

4. Membantu menemukan solusi dari suatu permasalahan

ilustrasi membaca (unsplash.com/Gift Habeshaw)

Kesedihan mungkin bisa terjadi berulang kali dan dikarenakan penyebab yang sama. Untuk itu, kamu perlu belajar dari catatan pengalamanmu agar dapat mengatasi kesedihan yang sama ketika datang pemicunya kembali. Bahkan, ketika permasalahannya tidak sama, kamu tetap bisa belajar dari pengalamanmu yang dulu sebagai bekal untuk menangani diri sendiri.

Solusi dari kesedihan yang menimpamu tentunya kamu sendiri yang menentukannya. Setiap orang punya cara yang beda-beda dalam melepaskan dan mengungkapkan rasa sedihnya. Jika belum menemukan cara mengatasi kesedihanmu, kamu bisa mencoba berbagai opsi cara yang pernah dilakukan orang lain terhadap masalah serupa dengan masalahmu, sampai kamu menemukan satu cara yang paling cocok untukmu.

5. Menghindari diri dari bercerita ke orang yang salah

ilustrasi berbicara (unsplash.com/Priscilla Du Preez)

Bercerita dengan seseorang mungkin dapat menjadi salah satu cara menghilangkan kesedihan. Namun, apa jadinya jika tidak ada satu orang pun yang bisa diajak bercerita? Mungkin karena orang lain sibuk, tidak bisa mendengarkan dengan baik atau kamu belum bisa mempercayai siapa pun.

Tidak masalah jika kamu tidak mau berbagi cerita sedihmu dengan orang lain. Kamu masih punya dirimu sendiri kok, untuk berbagi cerita. Berceritalah dengan dirimu sendiri melalui tulisan, seolah kamu sedang berbicara dengan sahabatmu sendiri. Jadi, tak akan ada yang membocorkan ceritamu, tak akan ada yang menghakimimu dan tak akan ada ketakutanmu dalam mengungkapkan kesedihanmu. Karena ceritamu hanya antara dirimu dan tulisanmu.

Baca Juga: 7 Bentuk Self Reward Gratis Yang Bisa Kamu Coba, Hargai Diri Sendiri

Verified Writer

Mia Lubis

Jika ada kesalahan / kekeliruan dalam tulisan saya adalah ketidaksengajaan. Ambil baiknya, buang buruknya. Thanks for reading!

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Berita Terkini Lainnya