TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

7 Kesalahan Desain Kamar Anak yang Sering Terjadi 

Membuat kamar tidur anak jadi kurang optimal

ilustrasi kamar tidur anak-anak (freepik.com/standret)

Kamar anak adalah ruangan yang penting dan harus didesain dengan baik agar dapat memberikan kenyamanan dan kesenangan bagi si kecil. Namun, seringkali orangtua melakukan kesalahan dalam mendesain kamar anak sehingga membuat ruangan terlihat tidak seimbang atau bahkan tidak nyaman untuk anak-anak.

Nah, untuk kamu yang ingin mendesain kamar anak, ada baiknya kamu memperhatikan kesalahan-kesalahan yang sering terjadi dalam desain kamar anak agar terlihat rapi dan nyaman untuk si kecil. Berikut tujuh di antaranya.

1. Terlalu banyak dekorasi

ilustrasi kamar tidur anak terlalu banyak dekorasi (unsplash.com/Kenny Eliason)

Sudah menjadi naluri bagi setiap orangtua untuk memberikan yang terbaik bagi buah hatinya, termasuk dalam hal mendesain kamar anak. Namun, kadangkala mereka justru melakukan kesalahan yang tak disadari, salah satunya adalah terlalu banyak mendekorasi kamar anak.

Mendekorasi kamar anak memang sangat penting untuk menciptakan suasana yang menyenangkan dan menarik bagi si kecil. Namun, jika terlalu banyak aksesoris atau dekorasi yang diletakkan di dalam kamar, hal tersebut justru dapat membuat ruangan terlihat penuh sesak dan tidak rapi.

Terlalu banyak dekorasi juga dapat mengganggu konsentrasi dan membuat si kecil sulit berkonsentrasi. Oleh karena itu, kamu sebaiknya memilih beberapa dekorasi favorit si kecil seperti poster atau mainan dan tata dengan rapi agar terlihat lebih menarik dan tidak berlebihan. Dengan cara ini, kamar anakmu akan terlihat lebih lapang dan nyaman untuk si kecil.

2. Tidak memperhatikan fungsi kamar

ilustrasi kamar tidur anak (freepik.com/lookstudio)

Ketika mendesain kamar anak, seringkali kita terlalu fokus pada tampilan visual dan lupa untuk memperhatikan fungsi kamar tersebut. Nah, inilah yang menjadi kesalahan lain yang sering terjadi dalam desain kamar anak. Penting untuk memertimbangkan fungsi kamar anakmu, apakah kamar itu berfungsi sebagai ruang tidur, tempat bermain atau bahkan sebagai tempat belajar.

Jika kamar anakmu berfungsi sebagai tempat belajar, maka pastikan kamu menyediakan meja dan kursi yang nyaman untuk si kecil. Kamu juga dapat memasang rak buku atau mengatur tata letak furnitur agar kamar terlihat lebih luas dan nyaman untuk belajar. Namun, jika kamar anakmu berfungsi sebagai ruang bermain, pastikan kamu menyediakan area bermain yang aman dan menyenangkan untuk si kecil.

Kamu dapat memasang karpet empuk atau meletakkan mainan yang menarik di dalam kamar. Dengan memperhatikan fungsi kamar anak, kamu dapat menciptakan ruangan yang lebih fungsional dan nyaman untuk si kecil.

Baca Juga: Moms, Begini Cara Pendampingan Anak dengan Hiperaktif Disorder

3. Warna yang terlalu terang

ilustrasi kamar tidur anak (freepik.com/freepik)

Memilih warna untuk kamar anak bisa menjadi tugas yang menyenangkan tetapi juga menantang. Salah satu kesalahan yang sering terjadi adalah memilih warna yang terlalu terang. Memilih warna yang terlalu cerah dapat menyebabkan kamar terlihat terlalu ramai dan membingungkan serta dapat mempengaruhi suasana hati anak dan membuatnya sulit tidur.

Warna yang terlalu terang juga dapat memperburuk gejala ADHD atau bahkan memicu serangan epilepsi pada anak-anak yang menderita kondisi tersebut. Oleh karena itu, sangat penting untuk memilih warna yang lebih lembut dan menenangkan seperti warna pastel atau warna netral yang cerah.

Selain itu, jika kamu masih ingin menggunakan warna yang terang untuk kamar anak, kamu bisa mempertimbangkan untuk menggunakannya sebagai aksen saja, misalnya dengan mengecat satu dinding dengan warna yang lebih terang atau menggunakan aksesori atau furnitur yang memiliki warna cerah sebagai sentuhan akhir. Dengan begitu, kamu tetap bisa memberikan kesan ceria pada kamar anak tanpa membuatnya terlalu ramai atau sulit untuk dihabiskan waktu di dalamnya. Ingatlah bahwa kamar anak bukan hanya tempat tidur, tetapi juga tempat mereka belajar, bermain dan tumbuh. Oleh karena itu, pemilihan warna yang tepat dapat membuat perbedaan besar dalam menciptakan lingkungan yang nyaman dan menenangkan bagi anak-anak.

4. Lemari tidak cukup

ilustrasi lemari kamar tidur anak (freepik.com/freepik)

Mungkin kamu pernah mengalami kesulitan ketika harus menata baju dan aksesori anak di dalam lemari mereka. Hal ini mungkin terjadi karena ukuran lemari yang tidak memadai. Tidak cukupnya kapasitas dalam lemari bisa mengakibatkan pakaian dan barang-barang aksesori anak terlihat berantakan dan sulit dicari. Jika hal ini terjadi, kamu bisa mencari solusi dengan menambahkan lemari tambahan atau menggunakan kotak-kotak penyimpanan untuk menyimpan barang-barang kecil seperti kaos kaki atau ikat rambut. Sebuah solusi lain adalah dengan meminimalisir barang-barang yang ada di dalam lemari sehingga membuat ruangan yang lebih longgar.

Ketika lemari tidak cukup ukuran, seringkali orang tua mencoba untuk memaksimalkan ruang dengan menumpuk barang-barang. Namun, cara ini justru akan membuat lemari menjadi lebih berantakan dan tidak rapi. Selain itu, menumpuk barang-barang di dalam lemari bisa membuat baju dan aksesori anak menjadi rusak dan sulit dicari saat dibutuhkan.

Sebagai gantinya, kamu bisa mempertimbangkan untuk menggunakan organizer gantung atau memasang rak tambahan di dalam lemari. Dengan demikian, kamu bisa memaksimalkan ruang di dalam lemari tanpa harus menumpuk barang dan membuat lemari terlihat berantakan.

5. Tidak menyediakan area bermain

ilustrasi area bermain di kamar tidur anak (freepik.com/freepik)

Mungkin kamu berpikir bahwa anak-anak bisa bermain di mana saja, tapi faktanya mereka membutuhkan area bermain yang khusus dan sesuai dengan kebutuhan mereka. Ketika kamu tidak menyediakan area bermain di dalam kamar anak, mereka bisa jadi merasa tidak nyaman dan tidak punya tempat untuk berekspresi dan berkreativitas.

Sebagai solusinya, kamu bisa menambahkan area bermain yang sesuai dengan usia dan minat anak seperti taman bermain mini di dalam kamar atau meja belajar yang multifungsi yang juga bisa digunakan untuk bermain.

Ketika kamu tidak menyediakan area bermain untuk anak, mereka mungkin akan menghabiskan waktu bermain di area yang kurang sesuai seperti di atas tempat tidur atau di lantai yang keras. Hal ini bisa mengakibatkan risiko cedera dan juga mengganggu ketenangan di kamar tidur.

Selain itu, ketika kamu tidak menyediakan area bermain, anak-anak juga bisa merasa bosan dan tidak kreatif karena kurangnya ruang untuk berekspresi dan bereksplorasi. Sebagai gantinya, kamu bisa menciptakan area bermain yang menarik dan menyenangkan di dalam kamar anak. Dengan cara ini, anak-anak akan merasa senang dan terstimulasi untuk bereksplorasi dan berekspresi secara kreatif di dalam lingkungan yang aman dan terkendali.

6. Lampu yang terlalu terang

ilustrasi pencahayaan kamar tidur anak (freepik.com/freepik)

Ketika kamu memasang lampu yang terlalu terang di dalam kamar anak, hal ini bisa mengganggu kualitas tidur mereka. Anak-anak membutuhkan lingkungan yang tenang dan gelap untuk bisa tidur nyenyak. Jika lampu terlalu terang, bisa jadi anak-anak sulit untuk tertidur atau terbangun di tengah malam karena cahaya yang mengganggu. Sebagai solusinya, kamu bisa mempertimbangkan untuk menggunakan lampu yang lebih redup atau menggunakan tirai tebal untuk menahan cahaya dari luar.

Selain itu, lampu yang terlalu terang juga bisa memengaruhi suasana di dalam kamar anak. Anak-anak mungkin merasa kesulitan untuk rileks atau merasa nyaman di lingkungan yang cahayanya terlalu terang.

Sebagai alternatif, kamu bisa mempertimbangkan untuk menggunakan lampu yang lebih lembut atau menggunakan lampu hias yang memberikan cahaya redup, tapi menambah nilai estetika di dalam kamar anak. Dengan cara ini, kamu bisa menciptakan lingkungan yang nyaman dan tenang untuk anak-anakmu tidur dan beristirahat.

Baca Juga: 10 Potret Kamar Anak-anak Eko Patrio, Luas dan Bertingkat

Verified Writer

Alfikri Saga

.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Berita Terkini Lainnya