TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

6 Tips Mengatasi Sibling Rivalry pada 2 Anak Laki-laki

Jadikan dua saudara laki-laki yang kompak

ilustrasi nenek dan cucu (pixabay.com/Victoria_Watercolor)

Sibling rivalry adalah persaingan antar saudara kandung baik berjenis kelamin sama maupun berbeda. Setiap jenis kelamin memiliki perbedaan karakter dan tipe sibling rivalry, cara mengatasinya pun tentu akan berbeda.

Sibling rivalry pada dua saudara kandung yang sama-sama berjenis kelamin laki-laki lebih sering terjadi dari pada jenis kelamin perempuan. Salah satu penyebabnya karena pengaruh hormon yang berbeda antara laki-laki dan perempuan yang menyebabkan naluri berkompetisi pun berbeda.

Bagi orangtua yang memiliki dua anak laki-laki, kemungkinan untuk terjadi sibling rivalry sangat besar mulai dari hal sepele seperti berebut mainan, hingga hal yang berbahaya sampai terjadi kontak fisik. Sebenarnya bagaimana sih cara mengatasi agar tidak terjadi sibling rivalry pada dua saudara laki-laki? Mari simak artikel berikut, ya!

1. Pahami bahwa anak laki-laki memiliki naluri berkompetisi

ilustrasi dua anak laki-laki (pixabay.com/sasint)

Anak laki-laki memiliki naluri berkompetisi sejak kecil, jadi wajar jika antara kakak dan adik yang keduanya berjenis kelamin laki-laki akan terjadi persaingan. Naluri berkompetisi pada anak laki-laki sebenarnya berguna pada saat dia dewasa kelak ketika harus bersaing untuk mendapatkan pekerjaan bahkan pasangan hidup.

Orangtua tidak perlu terlalu khawatir jika mendapati dua anak laki-laki nya saling bersaing saat di rumah. Selama persaingan masih wajar, misalnya berebut mainan, maka orangtua hanya perlu mengawasi.

Walaupun persaingan antara dua anak laki-laki adalah hal yang normal, namun orangtua harus segera mengambil tindakan ketika kompetisi yang terjadi sudah melewati batas. Khawatirnya persaingan akan berlanjut lebih jauh dan dapat membahayakan fisik maupun psikologis anak. Saat anak mulai melontarkan kata-kata kasar dan mulai ada kontak fisik maka orangtua harus segera sigap untuk mengambil tindakan. Contohnya saat anak mulai memaki atau memukul saudaranya akibat dari persaingan antar saudara.

2. Jangan membandingkan antara anak satu dan yang lainya

ilustrasi dua anak laki-laki (pixabay.com/White77)

Terkadang orangtua tak sengaja membandingkan antara kakak dan adiknya dengan tujuan untuk memberi motivasi kepada anak. Misalnya saat kakak sudah bisa makan sendiri sedangkan adik belum bisa. Orangtua berharap adik akan segera meniru kakaknya untuk belajar makan sendiri.

Membandingkan anak justru hal yang harus dihindari. Alih-alih meningkatkan motivasi, anak bisa merasa tertekan dan memunculkan persaingan yang tidak sehat antar saudara. 

Baca Juga: 6 Langkah Mudah Membuat Aquascape Planted Akuarium dengan Toples 

3. Jangan membeda-bedakan dalam memperlakukan anak

ilustrasi dua anak laki-laki (pixabay.com/HaiBaron)

Walaupun memiliki jenis kelamin yang sama-sama laki-laki, orangtua perlu memahami bahwa setiap anak dilahirkan unik dan membawa ciri khasnya sendiri. Meski begitu, orangtua tidak boleh membedakan dalam hal kasih sayang. Usahakan untuk berlaku adil pada keduanya baik kakak maupun adik.

Sikap membedakan anak dapat menimbulkan rasa iri hati di benak anak. Anak akan merasa bahwa orangtuanya tidak adil sehingga semakin dapat menimbulkan sibling rivalry.

4. Hindari memihak pada salah satu anak

ilustrasi anak laki-laki (pixabay.com/cherylholt)

Memiliki dua anak laki-laki akan memberikan keseruan tersendiri bagi orangtua. Anak laki-laki biasanya akan sering berkonflik dengan saudaranya. Saat terjadi konflik orangtua tidak boleh memihak pada salah satu anaknya. Sikap orangtua yang memihak pada salah satu anak dapat memberikan dampak negatif. Anak akan semakin membenci saudaranya dan memunculkan persaingan antar saudara.

Sebaiknya orangtua menanyakan pada kedua anak tentang apa yang sebenarnya terjadi. Biarkan masing-masing anak bercerita dan meyampaikan pendapatnya agar orangtua dapat mengambil kesimpulan dan solusi yang tepat.

Baca Juga: 6 Manfaat Terapkan Pembelajaran STEAM untuk Anak Sejak Dini

Verified Writer

Rinda Septiana

Writing is my self healing

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Berita Terkini Lainnya