Film Tegar, Gaungkan Semangat Inklusi di Medan

Melihat perjuangan Tegar jadi anak yang mandiri lewat film

Medan, IDN Times- Puluhan penonton terharu usai menyaksikan Film "Tegar" di Bioskop Cinepolis Sun Plaza. Film ini mengajak para penontonnya untuk melihat perjuangan Tegar, seorang anak disabilitas menjadi pribadi yang mandiri.

Film ini menyiratkan pesan kepada semua orang bahwa anak disabilitas tidak harus dikurung di rumah, melainkan punya hak untuk bermain, berpendidikan, dan hak yang sama dengan anak lainnya. 

Tegar merupakan film drama Indonesia tahun 2022 yang menggaungkan semangat inklusi. Film ini disutradarai Anggi Frisca dengan naskah yang ditulis oleh Anggi bersama Alim Sudio. Tegar dibintangi aktor cilik pendatang baru yang merupakan penyandang disabilitas, M. Aldifi Tegarajasa, beserta Deddy Mizwar dan Sha Ine Febriyanti.

Malam itu, aktor cilik Tegarajasa menyapa para penonton usai film ditayangkan. Lewat film tersebut, ia mengajak semua orang agar bisa memaknai kesempurnaan dalam hidup.

"Saya berharap bisa mewakili semua anak-anak di Indonesia untuk bermimpi, punya teman dan menggapai cita cita. Jangan tinggalkan kami di belakang karna kami berbeda," ujar Tegar. 

1. Dukung Indonesia menuju inklusi

Film Tegar, Gaungkan Semangat Inklusi di MedanTegar merupakan film drama Indonesia tahun 2022 yang menggaungkan semangat inklusi (IDN Times/Masdalena Napitupulu)

Khifzi Kamaludin, Distribusi dan Eksibisi Film Tegar dari Aksa Bumi Langit menyampaikan film yang mengangkat tema inklusi tersebut, bertujuan untuk mendukung Indonesia menuju inklusi. "Kita melihat tema dari film yang diangkat sutrada Anggi Frisca untuk mendukung Indonesia bisa menjadi inklusi. Di mana kesetaraan itu bisa terjadi," ucapnya.

Saat itu, pihaknya mencari talent anak berkebutuhan khusus. Hingga tak disangka akhirnya bertemu dengan Tegar dan orangtuanya. "Hal pertama yang ditanya dia (Tegar) cita-citanya apa, ia menjawab mau jadi YouTuber. Selanjutnya ditanya mau main film apa tidak, dia jawab iya tiga kali dan akhirnya dia melakukan reading dan coaching selama setahun," ungkap Khifzi.

Katanya, usai proses itu dilalui Tegar dan tim maka dilanjutkan dengan produksi. Awal 2022 produksi dimulai selama 17 hari dan kemudian distribusi. Hingga rilis pada 24 November lalu. "Kita didukung beberapa pihak dan juga Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemenbudristek) dalam mengakampanyekan isu inklusi ini," tuturnya.

Baca Juga: Perjalanan Karier Omar Daniel, Pemeran Film Qorin yang Curi Perhatian

2. Main film perdana, Tegar dapat dua penghargaan bergengsi

Film Tegar, Gaungkan Semangat Inklusi di MedanTegar merupakan film drama Indonesia tahun 2022 yang menggaungkan semangat inklusi (IDN Times/Masdalena Napitupulu)

Tegar mengaku tidak mengalami kesulitan dalam melakukan syuting selama 17 hari. Namun, diakuinya, ia sempat jatuh sakit dalam sehari. Saat melakukan perannya, salah satu kegiatan yang disukainya adalah berenang. "Tegar hobi berenang," ucapnya seraya tersenyum.

Bagi Tegar, pengalaman menjadi aktor ini membuatnya senang dikarenakan bisa main film perdana. Apalagi, film ini pula yang membawa namanya mendapat dua penghargaan bergengsi. "Senang bisa ketemu teman dan artis lain," ucap Best Actor 2022 di Film Festival BaliMakarya 2022 itu. Selain itu, Tegar juga mengaku bahagia dapat penghargaan di Perancis.

"Semoga aja bisa ke Perancis. Tegar pengen ke seluruh dunia," ujarnya tertawa. "Targetnya buat film Tegar II," tambah anak kedua dari empat bersaudara itu. 

3. Film ini diputar perdana di Festival Film Internasional BaliMakarya

Film Tegar, Gaungkan Semangat Inklusi di MedanTegar merupakan film drama Indonesia tahun 2022 yang menggaungkan semangat inklusi (IDN Times/Masdalena Napitupulu)

Film ini diputar perdana di Festival Film Internasional BaliMakarya 2022. Khifzi mengaku, dipilihnya Kota Medan sebagai tempat nonton bareng dikarenakan ingin kembali menyebar semangat inklusi.

Katanya, film ini sudah tayang reguler dari 24 November, namun sangat disayangkan laju layar reguler film tegar tidak bisa dipertahankan dikarenakan bertepatan dengan jadwal ujian di sekolah dan banyak agenda film besar yang masuk di bulan ini.

"Sehingga film ini hanya bertahan satu layar di Bandung. Setelah di Jambi, kita melanjutkan nobar di Medan dan responsnya baik," ucap Khifzi.

Ia berharap, film Tegar ini dapat dikenalkan kembali kepada masyarakat di Kota Medan, dinas sosial, kepala dinas pendidikan, dan pegiat sosial lainnya agar dapat menyuarakan kembali isu inklusi yang ditayangkan di Film Tegar.

Baca Juga: 5 Cara Tetap Tegar saat Orang Lain Tak Hargai Kerja Kerasmu, Semangat!

Topik:

  • Doni Hermawan

Berita Terkini Lainnya