TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Kanker Anak di Sumut Didominasi Leukimia, Fast Food Pemicunya

Imbau ajarkan anak konsumsi sayur sejak dini

Seorang anak penyintas kanker ikut dalam pawai becak dalam peringatan Hari Kanker Anak Internasional (HKAI) di Medan, Minggu (16/2) (IDN Times/Prayugo Utomo)

Medan, IDN Times- Kepala Dinas Kesehatan Sumatra Utara, dr Alwi Mujahit Hasibuan menyebutkan data dari Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan, ada sebanyak 1.756 pasien rawat jalan kanker. Jenis kanker yang didominasi adalah leukimia. 

"Untuk tahun 2021, jenis kanker anak di Sumatra Utara (Sumut) didominasi oleh kanker leukimia atau kanker darah putih," katanya kepada IDN Times, Senin (20/2/2023).

Ia menjelaskan leukimia menyerang sumsum tulang dan masuk ke dalam darah hingga menghambat kemampuan tubuh melawan infeksi.

Baca Juga: Hari Kanker Sedunia, Pentingnya Deteksi Dini Kanker sebelum Terlambat

1. Fast food berperan merangsang kanker

ilustrasi junk food (IDN Times/Mardya Shakti)

Alwi mengatakan, hingga saat ini belum dapat dipastikan mengenai penyebab anak terkena kanker. Akan tetapi, salah satu faktornya dapat dilihat dari pola hidup. Hal ini berperan menyebabkan seseorang mengalami kanker.

"Pola makan itu yang paling banyak. Misalnya makan makanan yang merangsang kanker seperti ikan asin, fast food, termasuk mie instan lebih banyak penyedap itu, termasuk pengawet," ungkapnya. 

2. Imbau ajarkan anak konsumsi sayur sejak dini

Sayur-sayuran (pexels.com/Elle Hughes)

Untuk itu, Alwi mengimbau agar masyarakat menerapkan pola hidup sehat terutama bagi anak-anak. Ia menyarankan anak-anak agar diajarkan untuk mengonsumsi sayur dan buah sejak dini. "Salah satu yang membuat orang terkena kanker itu karena pola hidup tidak sehat, tidak makan sayur dan buah," ujarnya. 

Ia menjelaskan, jika pencernaan kurang serat, maka dapat menjadi salah satu penyebab kanker. Ditambah lagi makan makanan yang mengandung pengawet yang dapat memicu kanker. 

Baca Juga: Dinkes Medan Sebut Tuberkulosis Banyak Menyerang di Usia Produktif

Berita Terkini Lainnya