Ini Dampak COVID-19 Varian Omicron pada Anak
Selain vaksinasi, ini beberapa langkah pencegahan omicron
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Sebagian kota di Indonesia sudah mulai melakukan pembelajaran tatap muka. Kondisi ini tak pelak membuat orangtua khawatir. Apalagi dengan adanya varian COVID-19 yang baru yaitu omicron, yang dinilai penyebarannya lebih cepat ketimbang varian lain.
Tidak hanya proses belajar yang menjadi sumber kekhawatiran, ruang-ruang publik yang sudah mulai dibuka juga memberikan kekhawatiran tersendiri. Apakah ini aman untuk anak?
Sebenarnya seperti apa varian omicron pada anak beserta dampaknya? Informasi selengkapnya baca di sini, seperti dilansir dari Halodoc:
Baca Juga: Cerita Randy Soal Adopsi 40 Spirit Doll di Medan dan Cara Merawatnya
1. Lebih berisiko pada anak yang belum/tidak bisa divaksinasi
Sejak Centers for Disease Control and Prevention mengumumkan kasus pertama varian omicron di Amerika Serika pada 1 Desember 2021, sekarang omicron sudah menyebar hampir ke seluruh negara di dunia termasuk Indonesia.
Disinyalir omicron adalah virus paling menular yang ada sejak campak, dengan tingkat penyebaran dua kali lipat setiap 48 hingga 72 jam. Hal ini dapat menyebabkan penyebaran yang masif. Omicron menyebar jauh lebih masif karena struktur protein lonjakannya yang menempel pada reseptor tertentu di sel, sehingga memungkinkan virus dapat masuk ke dalam sel. Omicron memiliki banyak mutasi pada protein lonjakan yang memungkinkannya untuk mengikat sel lebih efektif, sehingga proses masuk ke selnya juga lebih cepat.
Kenapa anak-anak menjadi lebih riskan akan varian ini? Salah satunya karena anak-anak, terutama di bawah usia 5 tahun, belum menerima vaksin COVID-19. Secara natural, virus akan mendeteksi dan mencari yang tidak divaksinasi, sehingga kemungkinan besarnya akan berdampak signifikan pada anak-anak yang belum divaksin.
Baca Juga: WOW! Harga Spirit Doll di Medan Bisa Mencapai Puluhan Juta