7 Mitos Kesehatan yang Dipatahkan Para Peneliti

Jangan mudah percaya begitu saja

Minimnya pengetahuan tentang kesehatan, menyebabkan banyaknya informasi yang keliru dan tersebar luas di kalangan masyarakat. Cuma karena mendengarkan dari orang lain, lantas kita percaya begitu saja tanpa mencari tahu kebenarannya.

Hal inilah yang kemudian menimbulkan banyak kesalahpahaman dimana-mana. Maka dari itu, berikut akan mengulas beberapa mitos kesehatan yang dibantah oleh para peneliti.

Simak dengan baik!

1. Makan larut malam dapat menambah berat badan

7 Mitos Kesehatan yang Dipatahkan Para Penelitiilustrasi makan (pexels.com/Meruyert Gonullu)

Banyak orang menganggap bahwa makan pada saat larut malam dapat menambah berat badan seseorang. Akan tetapi hanya ada sedikit bukti yang mendukung hal ini. Bahkan, para peneliti di Dunn Nutrition Center dan Oregon Health & Science University menyatakan bahwa pandangan ini hanyalah mitos.

Mereka menyimpulkan bahwa kebanyakan orang melewatkan makan di siang hari, sehingga mereka ingin makan di malam hari, bukan waktu ataupun hari yang membuat perbedaan, tetapi apa yang mereka makan dan jumlah yang mereka makan. Selama kalori yang dikonsumsi dibakar, tidak masalah jam berapa pun kamu makan.

2. Membaca dalam kondisi remang-remang dapat merusak penglihatan

7 Mitos Kesehatan yang Dipatahkan Para Penelitiilustrasi membaca(pexels.com/cottonbro studio)

Membaca dalam keadaan remang-remang cenderung dapat merusak fungsi penglihatan seseorang. Seperti membaca dengan cahaya lilin, cahaya obor, atau cahaya redup lainnya. Namun, para peneliti di Fakultas Kedokteran Universitas Indiana di Indianapolis telah menyimpulkan bahwa membaca dalam cahaya redup tidak menyebabkan kerusakan permanen pada penglihatan.

Meskipun dapat menyebabkan mata kering atau ketegangan mata pada saat itu, efeknya bersifat sementara. Hal yang sama berlaku untuk orang yang cenderung duduk dekat ketika menonton televisi. Meskipun demikian, kita tetap tidak boleh berlebihan dalam melakukannya.

3. Cuaca dingin membuat kamu sakit

7 Mitos Kesehatan yang Dipatahkan Para Penelitiilustrasi sakit (pexels.com/Ivan Samkov)

Siapa nih yang masih menganggap bahwa gejala flu itu disebabkan oleh cuaca yang dingin?, itu sebenarnya tidak ada hubungannya sama sekali antara sakit dan cuaca dingin. Karena, pada saat cuaca panas pun banyak orang yang mengalaminya.

Sebuah studi yang dilakukan oleh Common Cold Research Unit mengambil sejumlah sukarelawan yang terpapar virus flu dan memisahkan mereka. Satu kelompok disimpan di ruangan yang panas, sementara kelompok lainnya mandi dan dibiarkan basah kuyup di lorong yang dingin. Jumlah mereka yang terserang flu tidak berbeda antara kedua kelompok.

Ini menunjukkan bahwa virus flu menyebar lebih mudah dalam cuaca yang lebih dingin karena orang menghabiskan lebih banyak waktu di dalam ruangan dan kontak dengan orang lain yang mungkin menderita flu, bukan karena penurunan suhu yang sebenarnya secara langsung menyebabkan flu.

 

4. Kurus lebih baik daripada gemuk

7 Mitos Kesehatan yang Dipatahkan Para Penelitiilustrasi kurus (pexels.com/ SHVETS production)

Bagi sebagian orang mungkin menjadi gemuk adalah suatu hal yang buruk. Namun, dari sudut pandang kesehatan, justru sebaliknya. Risiko kesehatan yang terkait dengan kekurangan berat badan bisa lebih buruk bagi kita.

Para peneliti di Universitas Tohoku mengidentifikasi bahwa mereka yang berusia di atas 40 tahun dan diklasifikasikan sebagai kurus berisiko lebih besar terkena penyakit jantung dan pneumonia daripada mereka yang diklasifikasikan sebagai kelebihan berat badan.

5. Semua bakteri Jahat

7 Mitos Kesehatan yang Dipatahkan Para Penelitiilustrasi bakteri (pixabay.com/Arek Socha)

Terlalu mudah untuk percaya bahwa semua bakteri itu berbahaya dan dapat memicu timbulnya penyakit. Di sisi lain, ada juga beberapa bakteri yang justru baik untuk kesehatan loh. Misalnya, kulit yang sehat ditutupi oleh banyak spesies "bakteri baik" yang dapat membantu mencegah penyakit.

Demikian juga, usus manusia mengandung bakteri baik yang bermanfaat bagi kesehatan. Oleh karena itu, Anda harus menghindari penggunaan antibiotik yang berlebihan atau membersihkan kulit secara berlebihan untuk membantu tubuh Anda mempertahankan bakteri baik yang dibutuhkannya.

6.Mengupas kulit buah dan sayuran

7 Mitos Kesehatan yang Dipatahkan Para Penelitiilustrasi mengupas apel (pexels.com/Michelle Leman)

Siapa yang masih suka mengupas kulit buah sebelum memakannya? Mungkin kebanyakan orang masih melakukannya. Namun sebenarnya, kulit buah dan sayuran seperti apel, anggur, wortel ,kentang dan lainnya mengandung nutrisi yang bermanfaat.

Kulit buah dan sayuran tinggi akan serat dan dapat membantu merasa kenyang lebih lama. Mendapatkan serat yang cukup dapat membantu pencernaan, meningkatkan kadar gula darah, dan membantu mengontrol kadar kolesterol.

Jika kulit buah dan sayuran tersebut dikupas, maka sebenarnya semua nutrisi penting itu tidak didapatkan. Jadi, jika kita ingin makan buah dan sayuran, kita tidak perlu mengupas kulitnya lagi selama buah dan sayuran dicuci dengan bersih sebelum dikonsumsi.

7. Cokelat menyebabkan jerawat

7 Mitos Kesehatan yang Dipatahkan Para Penelitiilustrasi makan cokelat (pexels.com/Polina Tankilevitch)

Ada sejumlah penelitian tentang hubungan antara makan cokelat dan jerawat. Sebagian besar bukti tidak meyakinkan atau bertentangan, dan sampai saat ini hanya ada sedikit bukti bahwa sebatang cokelat memiliki efek pada kulit.

Sebenarnya, makan cokelat dapat menimbulkan jerawat atau tidak, itu hanya tergantung pada individu dan jenis kulit seseorang. Para peneliti tidak setuju bahwa makanan tertentu dapat menyebabkan jerawat seperti halnya cokelat.

Nah, itulah fakta yang sebenarnya seputar masalah-masalah kesehatan dalam kehidupan sehari-hari. Mulai sekarang, jangan keliru lagi ya!

Faqih Firdaus Photo Community Writer Faqih Firdaus

Mahasiswa Ilmu Hadis "Aku tak hebat, tapi aku berusaha"

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Arifin Al Alamudi

Berita Terkini Lainnya