4 Godaan yang Melemahkan Proses Dietmu, Ayo Dilawan!
ilustrasi perempuan diet (Pexels.com/Andres Ayrton)
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Dengan berbagai alasan, setiap orang menginginkan memiliki berat badan ideal. Tujuan utamanya, tidak lain untuk investasi kesehatan. Karena dampak yang dirasakan bisa untuk jangka panjang, maka dibutuhkan tekad yang kuat untuk bisa konsisten berproses.
Namun nyatanya, tidak sedikit dari mereka yang sedang diet akan mengalami tantangan yang berat. Berbagai godaan akan bermunculan, yang mana akan melemahkan proses dietmu. Agar tidak gampang tergoda, kamu harus tahu nih, lima godaan diet yang dapat melemahkan dietmu, beserta solusinya.
1. Ingin diet dengan cara instan
ilustrasi perempuan hampir menyerah diet (Pexels.com/Julia Larson)Menurunkan berat badan tidak sekadar menghindari makanan yang mengandung gula, lemak, serta olahraga rutin saja. Itu juga yang masih menjadi salah kaprah untuk mereka yang sedang memulai diet. Jika melakukan dua cara tersebut, tak heran kalau di tengah perjalanan diet kamu hampir menyerah.
Godaan untuk melakukan diet dengan cara instan pasti pernah terlinats dibenakmu. Misalnya dengan makan satu kali sehari atau malah hanya mengkonsumsi buah-buahan saja.
Namun, coba deh berpikir ulang, memang dengan cara diet tersebut berat badan akan cepat turun, di sisi lain kalau sudah kembali ke pola makan, berat badan akan kembali ke semula. Ingat, diet itu untuk jangka panjang jadi dibutuhkan konsisten dan rasa sabar yang lebih besar.
2. Motivasi menurun
ilustrasi motivasi diet menurun (Pexels.com/Julia Larson)Diet sering kali menjadi resolusi utama di tahun baru. Ada motivasi yang kuat untuk mengubah tahun yang baru menjadi tahun terbaik versimu. Yakni mewujudkan keinginan memiliki berat badan ideal yang sempat tertunda di tahun lalu.
Gak sekadar keinginan saja, banyak yang segera bertindak dengan diet mengubah total pola makan serta daftar member gym. Sayangnya, motivasi diet tidak selalu sama, ada kalanya meningkat, serta menurun. Untuk menjaga motivasi diet tetap stabil, yang kamu butuhkan gak hanya mengubah pola makan namun juga lingkungan pertemananmu.
Sering berkumpul dengan teman yang hobi olahraga dan konsumsi menu sehat, akan menular. Kamu gak merasa kesulitan untuk mengubah gaya hidup. Tanpa terasa, berat badan yang kamu inginkan akan terwujud, disertai kebiasaan sehat yang sudah melekat.
3. Orang terdekat meremehkan
ilustrasi orang terdekat tidak mendukung dietmu (Pexels.com/William Fortunato)Gak semua orang terdekat akan mendukung keputusan hidup yang kamu ambil, terutama menyangkut gaya hidup. Dengan mengubah gaya hidup, secara tidak langsung kamu akan membatasi konsumsi makanan. Kamu akan lebih bijak memilih makanan, selama nongkrong baren teman, kamu tidak bisa sebebas memilih makanan dari sebelumnya.
Ada kalanya kamu melanggar aturan diet yang kamu buat sendiri. Alhasil, kamu memutuskan untuk memulai diet besok lagi. Untuk hari ini kamu sengaja melonggarkannya. Kalau sering dilakukan, jangan heran kalau kamu gak kunjung mendapatkan hasil dietnya.
Di awal berproses, gak sedikit orang terdekat akan mencibir, meremehkan dan menggoda tekad dietmu. Sebetulnya, yang mereka butuhkan adalah pembuktian. Seiring berjalannya waktu, kalau kamu konsisten dan berkomitmen, maka orang terdekat juga akan menghargai bahkan mendukungmu, lho.
4. Kerap membandingkan proses dietmu dengan orang lain
ilustrasi perempuan ingin menurunkan berat badan (Pexels.com/Andres Ayrton)Pengaruh influencer, membawa dampak besar dengan gaya hidup setiap individu. Tak heran banyak orang menjadikan influencer sebagai kiblat hidupnya, termasuk untuk urusan diet. Pada dasarnya, tidak ada yang salah dengan hal tersebut, akan menjadi konflik baru kalau kerap membandingkan diri dengan proses yang mereka lakukan.
Padahal bukan lagi rahasia umum, apa yang terlihat disosial media tidak selalu sama dengan realita. Setiap individu memiliki metabolisme tubuh yang berbeda-beda. Meskipun meniru cara dietnya persis, bukan berarti hasil dietnya akan sama.
Alih-alih terus membandingkan, kenapa tidak untuk menikmati prosesnya. Jika konsisten melakukannya, gaya hidup sehat akan menjadi bagian dari hidupmu. Memang hal tersebut membutuhkan waktu yang tidak singkat, di sinilah peran penting lingkungan pertemanan yang sefrekuensi denganmu di dunia nyata.
Baca Juga: Apa Itu Susu Ikan dan Manfaatnya untuk Kesehatan? Ini Kata Ahli Gizi
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.
