7 Warna Urine Jadi Penanda Baik Buruknya Kesehatan
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Medan, IDN Times – Warna urine ternyata bisa menjadi sinyal kondisi kesehatan tubuh. Kondisi warna urine bisa dipengaruhi beberapa faktor. Seperti obat-obatan, hingga makanan yang dikonsumsi.
Pada kondisi kesehatan normal, warna urine biasanya berwarna bening hingga kuning pucat. Dilansir Alodokter, warna kuning tersebut dihasilkan oleh pigmen tubuh yang disebut dengan urokrom. Selain itu, masih ada berbagai warna urine lainnya yang perlu Anda ketahui agar lebih waspada terhadap kesehatan.
1. Urine bening jadi pertanda konsumsi air cukup
Warna urine yang bening menandai bahwa tubuh mendapat asupan air putih melebihi kebutuhan. Idealnya dalam sehari, tubuh membutuhkan asupan delapan gelas air.
Namun ternyata untuk menjaga tubuh tetap terhidrasi, terlalu banyak minum air putih juga dapat menghilangkan elektrolit tubuh. Selain itu, warna urine yang jernih juga dapat menandakan masalah hati, seperti sirosis dan hepatitis.
2. Warna urine coklat tua, harus waspada
Bila urine mengalami perubahan warna menjadi cokelat tua, ini perlu diwaspadai. Kondisi ini bisa menandakan adanya masalah kesehatan pada organ hati, ginjal, infeksi saluran kemih, dan perdarahan, misalnya karena anemia hemolitik.
Urine berwarna cokelat tua bisa juga disebabkan oleh efek samping obat. Sejumlah obat yang dapat membuat warna urine menjadi cokelat tua adalah obat antimalaria, obat antibiotik, dan obat pencahar yang mengandung cascara atau senna.
3. Urine kuning pekat dan oranye jadi pertanda dehidrasi
Perubahan warna urine menjadi kuning pekat disebabkan oleh tubuh yang mengalami dehidrasi. Kondisi ini dapat terjadi bila jumlah cairan yang dikeluarkan dari dalam tubuh lebih banyak daripada jumlah cairan yang masuk.
Namun ini bisa disertai gejala lainnya. seperti sakit kepala, mudah lelah, atau kram otot. Perubahan warna ini juga bisa disebabkan oleh obat-obatan atau vitamin tertemtu. Misalnya phenazopyridine dan vitamin B kompleks.
4. Urine berwarna oranye juga pertanda kekurangan cairan
Selain kuning pekat, dehidrasi juga ditandai dengan perubahan urine menjadi oranye. Selain itu, perubahan warna ini juga dapat terjadi akibat efek samping kemoterapi, obat pencahar, obat sulfasalazine, obat phenazopyridine, obat TB rifampisin dan isoniazid, serta riboflavin (vitamin B2) dalam dosis tinggi.
5. Putih dan keruh jadi pertanda ada infeksi saluran kemih
Air seni yang keruh, atau berwarna putih seperti susu, dan berbau bisa jadi merupakan tanda infeksi saluran kemih yang disertai pembentukan nanah. Kondisi ini disebut piuria dan disebabkan oleh infeksi bakteri, jamur, dan virus.
Warna urine yang menjadi keruh juga merupakan tanda adanya penumpukan sel darah putih, asam urat, protein, atau lemak pada urine.
6. Urine merah atau merah muda disebabkan makanan hingga obat-obatan
Warna urine merah atau merah muda dapat disebabkan oleh makanan yang Anda konsumsi, seperti bit, blackberry, atau buah naga merah. Selain itu, warna urine merah bisa juga disebabkan oleh efek samping obat-obatan tertentu untuk infeksi saluran kemih dan obat TB rifampisin.
Selain warna urine merah, kondisi tersebut juga dapat menandakan adanya gangguan kesehatan tertentu, seperti kencing berdarah, infeksi saluran kemih, penyakit ginjal, tumor atau batu di ginjal dan kandung kemih, gangguan prostat, anemia hemolitik, atau kelainan genetik porfiria.
7. Warna urine hijau atau biru bisa jadi tanda kelainan genetik
Warna urine satu ini mungkin bisa membuat terkejut. Kondisi ini bisa terjadi akibat penyakit genetik langka yang melibatkan tingginya kadar kalsium dalam darah (hiperkalsemia).
Bahkan, warna ini dapat juga disebabkan oleh bakteri penyebab infeksi saluran kemih. Selain itu, pewarna makanan, atau efek samping obat asma, antidepresan amitriptilin, obat bius propofol, dan zat warna metilen biru juga dapat menjadi pemicu perubahan warna urine menjadi biru atau hijau.
Baca Juga: Ini 4 Penyakit yang Bisa Dideteksi dari Cek Urine