Lontong Gulai Paku Andeh Khas Minang Obati Rindu Kampung Halaman
Lontong Paku Andeh menjadi menu favorit berbuka puasa di Medan (IDN Times/Indah Permata Sari)
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Medan, IDN Times - Makanan khas Minang yang berasal dari Sumatera Barat (Sumbar) menjadi salah satu menu favorit di kalangan masyarakat Kota Medan. Salah satunya lontong gulai paku dengan cita rasa dan tampilan yang pastinya membuat semua orang ngiler.
Menu andalan ini sudah pasti sangat diburu saat bulan puasa Ramadan. Lontong Paku Andeh yang selalu terlihat ramai pembelinya.
Tentu saja bukan berarti lontong ini ada pakunya. Lontong yang dimaksud adalah lontong dengan Sayur Pakis. Dalam bahasa Minang, Pakis disebut dengan Paku.
IDN Times berkesempatan untuk mencicipi langsung lontong gulai paku Andeh yang mampu menjadi obat kerinduan pulang kampung para perantau di Kota Medan. Lontong Paku Andeh ini berlokasi di Jalan Puri, No. 172, Kota Matsum II, Medan Area.
1. Usaha keluarga ini sudah dirintis puluhan tahun lamanya
Lontong Paku Andeh menjadi menu favorit berbuka puasa di Medan (IDN Times/Indah Permata Sari)Lontong paku tidak hanya dapat ditemui di bulan Ramadan. Setiap harinya Lontong Paku Andeh buka mulai pukul 16.00 hingga malam hari.
Namun, di bulan puasa tampak para pengunjung sudah antre di gerai Lontong Paku Andeh karena bisa menjadi pilihan menu berbuka puasa.
Imel selaku pedagang Lontong Paku Andeh mengatakan, usaha keluarga ini telah berjalan puluhan tahun lamanya.
Usaha lontong Andeh ini berawal dari dapur ke dapur, nama pemilik usaha ini adalah ibu Musni. Ia bisa menjual 7 kg Lontong per harinya untuk di hari biasa.S edangkan di bulan Ramadan, Imel mengatakan lontong bisa terjual sebanyak 9 hingga 10 kg per hari.
Baca Juga: Pakat, Lalapan Tradisional Khas Mandailing Primadona saat Ramadan
2. Harga lontong paku Andeh cukup terjangkau, mulai dari Rp7 ribu per porsi
Lontong Paku Andeh menjadi menu favorit berbuka puasa di Medan (IDN Times/Indah Permata Sari)Menu-menu yang ditawarkan cukup beragam. Ada lontong Padang dengan gulai pakis dan nangka, lontong gado-gado khusus di hari Sabtu, dan Mie hun.
Makanan khas Padang tak hanya lontong paku yang ditawarkan disini, ada juga menu lain seperti sala bulek yang bisa dinikmati dengan dicampur ke kuah lontong atau gado-gado. Jadi terasa lebih pas di lidah.
Untuk lontong gado-gado ini bedanya ada pecal padang, bumbu kacang yang dibuat dengan resep bumbu khas, dan diaduk pakai santan kelapa.
"Jadi ada salbu atau sala bule, juga ada gado-gadk biasa kami sebutnya yang khas di lidah orang Padang, kalo menu lain ada risol dan aneka gorengan juga," jelas Imel.
Harganya yang cukup terjangkau ini bisa mencakup semua kalangan mulai dari harga lontong hanya Rp7 ribu per porsinya, dan jika ditambah telur Rp11 ribu, sedangkan untuk gado-gado harganya Rp10 ribu per porsi.
3. Lontong Paku Andeh selain sebagai usaha keluarga juga mempertahankan cita rasa Minang di Medan
Lontong Paku Andeh menjadi menu favorit berbuka puasa di Medan (IDN Times/Indah Permata Sari)Imel mengatakan bahwa, selain sebagai usaha keluarga, mereka juga mempertahankan citarasa Minang di Medan.
Ternyata, lontong paku Andeh ini bisa menjadi obat kerinduan pulang kampung bagi para perantau di Kota Medan ini ke asalnya Sumatera Barat.
"Banyak juga yang beli karena memang rindu sama masakan Minang," ungkapnya.
Baca Juga: Berburu Takjil di Nazwa Bazar, Sediakan 150 Menu Makanan dan Minuman
