MinyaKita Langka karena Diduga Ditimbun di Sumut, Ekonom: Harus Diusut

Perlu dilakukan penelusuran lebih dalam lagi

Medan, IDN Times- Ekonom Sumatra Utara, Gunawan Benjamin menyoroti adanya kelangkaan minyak goreng dengan merek MinyaKita di Kota Medan. Kelangkaan itu diduga sengaja ditimbun oleh salah satu gudang, jumlahnya sekitar 75 ton.

Menurutnya, jika mengacu kepada konsumsi minyak goreng per kapita masyarakat Kota Medan sekitar 0.25 liter per minggu bisa memenuhi kebutuhan banyak orang. "Maka 75 ton minyak yang ditimbun tersebut bisa memenuhi kebutuhan minyak goreng sekitar 300 ribu orang dalam satu minggu," ujarnya kepada IDN Times, Selasa (14/2/2023). 

Jumlah itu, katanya, cukup signifikan dan tentunya harga MinyaKita ini memiliki batas harga jual yang diatur sebesar 14 ribu per liternya. "Kalau mengacu kepada data PIHPS saat ini saja, harga minyak goreng curah dijual dikisaran 15 ribu per kilogram," ujar Benjamin. 

1. Dibutuhkan 615 ton untuk menekan harga satu pekan

MinyaKita Langka karena Diduga Ditimbun di Sumut, Ekonom: Harus DiusutSejumlah warga mengantre untuk membeli minyak goreng kemasan saat peluncuran minyak goreng kemasan rakyat (MinyaKita) di kantor Kementerian Perdagangan, Jakarta, Rabu (6/7/2022). (ANTARA FOTO/Galih Pradipta)

Gunawan menjelaskan, jika MinyaKita yang ada sebanyak 75 ton ini bisa disalurkan semuanya ke masyarakat miskin di Kota Medan, maka akan mampu memenuhi sekitar 11 hari kebutuhan minyak goreng masyarakat yang berjumlah 187 ribu.

Seandainya 75 ton dilepas di pasar, memang masih belum akan memberikan dampak penurunan harga minyak goreng yang signifikan.Katanya, dibutuhkan 615 ton minyak goreng dalam satu pekan untuk menekan harga di kota medan.

"Kalau mengacu kepada apa yang diutarakan sekretaris Satgas Pangan Naslindo Sirait bahwa produksi MinyaKita ditimbun itu telah dilakukan sekitar bulan November dan Desember 2022," ungkapnya.

Baca Juga: Sempat Langka di Sumut, 75,6 Ton Minyakita Diduga Ditimbun Distributor

2. Temuan ini menjadi linier dengan kenaikan harga minyak

MinyaKita Langka karena Diduga Ditimbun di Sumut, Ekonom: Harus DiusutIlustrasi Minyakita. (ANTARA FOTO/Abriawan Abhe)

Diakuinya, temuan tersebut menjadi linier dengan kenaikan harga minyak goreng curah selama ini. Berdasarkan data PIHPS, harga minyak goreng curah di Sumut itu sempat ditransaksikan di harga Rp12.500 per kilogram pada Oktober 2022.

Mulai naik di rata rata harga Rp13.500 per kilogram pada November, dan mencapai lebih dari harga HET (14 ribu) pada Januari 2023 hingga saat ini. Dugaan penurunan pasokan memang bisa menjadi pemicu kenaikan harga miyak goreng curah itu sendiri.

Sementara itu, melihat tren harga CPO, yang belakangan ini ditransaksikan dikisaran 3.800 hingga 4.000 ringgit per ton. Sementara dalam satu tahun belakangan harga CPO dalam tren turun, dan masih lebih rendah dibandingkan dengan 4 bulan terakhir di tahun 2022 (sempat di atas 4000 ringgit per ton).

Maka tren kenaikan harga minyak goreng curah, justru terjadi disaat ada tren penurunan harga CPO di pasar global.

3. Pemerintah diminta ungkap potensi praktek penimbunan serupa

MinyaKita Langka karena Diduga Ditimbun di Sumut, Ekonom: Harus DiusutWarga memperlihatkan minyak goreng kemasan saat peluncuran minyak goreng kemasan rakyat (MinyaKita) di kantor Kementerian Perdagangan, Jakarta, Rabu (6/7/2022). (ANTARA FOTO/Galih Pradipta)

Akan tetapi, temuan penimbunan oleh Satgas Pangan ini masih sedikit untuk menyimpulkan bahwa memang telah terjadi penimbunan dalam skala besar yang membuat harga minyak goreng curah mengalami kenaikan.

Kata Benjamin, indikasi awal yang memicu kenaikan harga minyak goreng memang terlihat. Namun, selanjutnya ia menyatakan bahwa permasalahan ini perlu dilakukan pendalaman lagi oleh Satgas Pangan (KPPU). 

"Ini diusut tuntas, perlu dilakukan penelusuran lebih dalam lagi untuk mengungkap potensi praktek penimbunan serupa, yang diharapkan temuannya bisa lebih besar dari yang saat ini," pungkasnya.

Baca Juga: KPPU Temukan Praktik Penjualan Bersyarat MinyaKita di Medan

Topik:

  • Doni Hermawan

Berita Terkini Lainnya