Buket Kreasi Eka Jadi Lambang Cinta untuk Wisuda hingga Pernikahan

Eka ikut bergabung dalam Klaster Uis Karya Bunda

Binjai, IDN Times- Seorang perempuan muda tampak sibuk merangkai bunga. Jari-jarinya cukup terampil menggabungkan bunga hidup hingga artifisial dalam kertas selopen. Dibentuknya menjadi pita-pita hingga berbentuk bouquets atau buket. 

Itu jadi aktivitas yang biasa dilakukan Eka Minarni. Keahliannya itu mendatangkan keuntungan karena dipesan orang untuk berbagai acara mulai dari wisuda hingga lamaran. Kreasi dari Eka ini jadi lambang cinta yang dipesan untuk orang terkasih di acara-acara sakral itu. Perempuan 23 tahun itu menamakan usahanya Jari Manis Bouquets. 

Alumni Universitas Negeri Medan (Unimed) ini bercerita, awalnya hanya iseng merangkai bunga-bunga untuk temannya yang akan menjalani sidang meja hijau untuk menamatkan kuliah.

"Ternyata banyak yang suka. Jadinya mulai saat itu mulai rajin buat untuk wisuda teman hingga acara lamaran dan nikah," kata Eka saat ditemui di Klaster Galeri Uis Karya Bunda, Jalan Kutilang, Kelurahan Mencirim, Kecamatan Binjai Timur, Kota Binjai, 12 Juni 2023 lalu.

1. Kreasinya mulai diminati di pasar setelah aktif dipromosikan lewat instagram

Buket Kreasi Eka Jadi Lambang Cinta untuk Wisuda hingga PernikahanEka Minarni (kanan) saat membuat buket di Galeri Karya Bunda yang berlokasi di Jalan Kutilang, Binjai (IDN Times/Doni Hermawan)

Produk-produk yang dibuat Eka kemudian semakin mencuri perhatian. Dia mengkreasikannya tak hanya dengan bunga. Tapi juga uang, cokelat dan barang-barang lainnya.

Dari awalnya hanya teman-teman, produknya dilirik orang lain. Dia aktif mempromosikannya lewat media sosial instagram @jarimanis_bouquets.

"Di online banyak ternyata yang memesan. Mulai saat itulah saya aktif membuatnya. Biasa sih buat di rumah saja," kata Eka.

Tidak hanya buket, Eka mengembangkan kreasi lain seperti papan bunga akrilik. Dia bisa membuat stok 6-7 produk setiap harinya. "Kalau membuatnya butuh waktu 1-2 jam," tambahnya.

Baca Juga: Sempat Terpukul Pandemik, Uis Karya Bunda Bangkit dengan Inovasi

2. Gabung di Klaster Karya Bunda semakin mendatangkan keuntungan untuk Eka

Buket Kreasi Eka Jadi Lambang Cinta untuk Wisuda hingga PernikahanEka Minarni memamerkan buket kreasinya di Galeri Klaster Karya Bunda yang berlokasi di Jalan Kutilang, Binjai (IDN Times/Doni Hermawan)

Eka kemudian diajak bergabung dengan Klaster Uis Karya Bunda yang sama-sama berlokasi di Binjai. Saat itu Eka ikut even Fast Track Digital (FTD) yakni program digitalisasi UMKM yang digelar Pemerintah Provinsi Sumatra Utara Maret 2023 lalu.

"Waktu itu sama-sama ikut acara FTD itu. Diajak bergabung dengan Karya Bunda. Mereka pengin mengembangkan produk Uis-nya dibuat buket dan produk turunan lainnya. Saya gak pakai pikir lama langsung mau karena dari awal tahu prospeknya bagus," kata Eka.

Eka merasakan banyak keuntungan bergabung dengan klaster binaan Bank Rakyat Indonesia (BRI) ini. Dia kerap diajak ikut pameran dan even-even lainnya. "Alhamdulillah penjualan juga jadi lebih bagus. Kalau penjualan bisa sampai 150-an produk per bulan," tambahnya.

Untuk produk yang dijual Eka bervariasi. Mulai dari Rp120 ribu sampai Rp500 ribu. "Kalau yang termahal karena dibuat dengan memakai kain tenun uis. Selain itu juga pakai bunga hidup," jelasnya. 

Eka juga mempromosikan paket seserahan di akun instagramnya. Mulai dari harga Rp350 ribu hingga Rp500 ribu.

3. Dengan menjadi klaster, pelaku kreatif bisa saling mendukung

Buket Kreasi Eka Jadi Lambang Cinta untuk Wisuda hingga PernikahanEka Minarni bersama pengrajin lain, jurnalis serta pihak BRI di Galeri Klaster Karya Bunda yang berlokasi di Jalan Kutilang, Binjai (IDN Times/Doni Hermawan)

Ke depan, Eka ingin semakin mengembangkan usahanya. Termasuk penjualan hingga ke luar kota. Sejauh ini pemesanan masih sekitar Binjai dan Medan. Dia juga bekerja sama dengan transportasi online.

"Penginnya sih begitu, tapi memang terkendalanya di kemasan karena terlalu besar dan takut rusak," beber Eka.

Eka yang juga nasabah BRI juga berniat membuat QRIS untuk transaksi pembayaran agar semakin memudahkan. "Sejauh ini QRIS-nya masih punya Karya Bunda. Mungkin saya pengin ada sendiri untuk Jari Manis," tambahnya.

Sementara itu Ade Fitri, Ketua Klaster Penenun Karya Bunda mengatakan sejak bergabungnya Eka dan para pengrajin lainnya dalam klaster ini semakin membuat bisnis mereka berkembang. Karya kreatif dari uis pun dibuat menjadi berbagai macam benda.

"Produk turunan kita dari uis ini seperti buket, kotak tisu dan lainnya. Selain itu juga semua punya tanggung jawab yang sama membesarkan klaster ini karena sama-sama punya utang yang harus dilunasi," kata Ade.

Sementara itu Branch Manager BRI BO Binjai Agung Prasetyo mengatakan pihaknya selalu mendukung berkembangnya UMKM baik individu maupun klaster di wilayahnya. Menurutnya dengan menjadi klaster para pelaku usaha bisa saling mendukung. BRI sendiri selalu melakukan pendampingan.

"Selain membuat galeri dan sanggar sebagai sarana mempromosikan produknya, kita juga  memberikan pelatihan untuk bisa berinovasi dengan produk turunan. Selain itu juga mengajak mereka mempromosikan produknya lewat pameran UMKM BRI," pungkas Agung.

Baca Juga: Halua Kembar, Manisan Khas Melayu Keluarga Efrida Sejak 3 Dekade

Topik:

  • Doni Hermawan

Berita Terkini Lainnya