TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Panen Cabai di Karo Berlimpah, Petani Mengeluh Harga Jual Anjlok

KPPU rekomendasikan Pemkab berdayakan BUMD

Ilustrasi Pedagang cabai merah (ANTARA FOTO/Ampelsa)

Medan, IDN Times – Harga jual cabai merah di Sumatra Utara anjlok. Penyebabnya adalah stok yang melimpah dibandingkan daya beli masyarakat yang rendah.

Kondsi ini pun dikeluhkan oleh para petani cabai. Menurunnya daya beli masyarakat disebabkan imbas pandemik COVID-19.

Kondisi ini diketahui setelah Komisi Pengawasan Persaingan Usaha (KPPU) Kantor Wilayah (Kanwil) I meninjaiu langsung harga cabai merah di Pasar Roga, Berastagi, Kabupaten Karo, Rabu (28/4/2021)

"Saya melakukan sidak di Pasar tersebut, harga cabai merah saat ini, adalah Rp 23 ribu perkilogram," sebut Ramli saat dikonfirmasi VIVA, Kamis, 29 April 2021.‎

Baca Juga: Kasus Rapid Antigen Bekas di Kualanamu, Gubernur Edy: Akhlaknya Jelek

1. Harga cabai merah dari distributor hanya Rp18 ribu per kilogram

ilustrasi komoditas cabai di pasar tradisional. ANTARA FOTO/Irwansyah Putra

Pasar Roga, kata Ramli merupakan rantai distribusi cabai ke sejumlah daerah. Mulai dari Medan, Baganbatu, Riau, Aceh, Batam hingga Kepulauan Riau.

"Yang ada petani mengeluhkan harga cabai mereha rendah (anjlok), hingga cuma Rp 18 ribu hingga Rp 20 ribu per kilogramnya," ‎jelas Ramli.

2. Petani sayur mayur juga mengeluh

IDN Times/Sunariyah

Para petani cabai rawit dan hijau juga mengeluhkan hal yang sama. Harga anjlok, sedangkan stok melimpah. Begitu juga dengan petani sayur mayur. Harga jualnya juga anjlok dengan stok yang melimpah.

Meskipun Gunung Api Sinabung terus menunjukkan aktifitasnya, namun nyatanya tidak mempengaruhi hasil pertanian. Justru hasil panen membaik dan melimpah.

"Tidak ada (pengaruh erupsi Gunung Sinabung). Pasokan banyak dan permintaan belum banyak. Daya beli masyarakat (menurun) juga kali di Kota Medan ini," ungkap Ramli.

Baca Juga: Ekspor Asam Gelugur Sumut Meningkat, Diekspor ke India hingga Tiongkok

Berita Terkini Lainnya