Ekspor Tepung Kulit Ubi Jalar Sumut Meroket di Tengah Corona
Jepang negara eksportir terbanyak
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Medan, IDN Times - Limbah kulit ubi jalar ternyata tidak bisa dipandang sebelah mata. Setelah diolah menjadi tepung, kulit ubi jalar ternyata bernilai ekspor yang cukup tinggi.
Jepang menjadi salah satu peminat produk samping itu. Ekspor ke negara matahari terbit itu pun meningkat. Bahkan di tengah pandemik COVID-19 yang terus meningkat angka kasusnya.
Baca Juga: Ekspor Mandek di Masa Pandemik, Karet Sumut Menggunung di Pabrik
1. Ekspor tepung kulit ubi jalar dari Sumut meningkat 2 kali lipat di tengah pandemik
Balai Karantina Pertanian Belawan, Kota Medan mencatat, ada peningkatan signifikan untuk ekspor tepung kulit ubi jalar ke Jepang.
Sepanjang Januari hingga Juni 2020 tercatat, ekspor produk itu sudah 15 kali dilakukan. Jumlahnya mencapai 442 ton dengan total Rp2,2 miliar. Jumlah ini meningkat jika dibandingkan dengan ekspor sepanjang 2019. Pada 2019 ekspor hanya dilakukan 18 kali dengan total 486 ton senilai Rp2,1 milyar.
"Sinergitas pemangku kepentingan pertanian di provinsi Sumatera Utara terus kita tingkatkan," kata Kepala Balai Karantina Pertanian Belawan, Hasrul saat menyerahkan sertifikat karantina untuk 52 ton tepung ubi jalar dengan nilai Rp251 juta tujuan Jepang milik PT. TAM, Senin (8/6).
Baca Juga: Efisiensi, Sumut Fungsikan Wisma Atlet untuk Tenaga Medis COVID-19