Cerita Keluarga Rusli, Sudah 24 Tahun Buat Terompet Berbagai Bentuk
Tahun ini omzet naik hingga 80 persen
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Medan, IDN Times - Setiap jelang pergantian tahun menjadi berkah bagi pembuat terompet. Mereka kerap kebanjiran order dari warga yang berniat merayakan malam tahun baru dengan tradisi meniup terompet.
Salah satunya keluarga Rusli (70). Dia sudah menjadi pedagang terompet sejak 24 tqahun lalu. Kini bersama anak menantunya mereka masih terus memproduksi terompet.
Juniyanti Siregar sebagai menantu menjelaskan, sebanyak 5.000 pcs terompet sudah selesai diproduksi. Mulai dari variasi lurus kecil, lurus sedang, Saksofon, naga, sepeda hingga bentuk becak.
“Kami tahun ini masalahnya di bahan karena banyak juga yang buat terompet, terus kami kalah cepat dari yang lain-lain untuk pemesanan bahannya. Jadi, banyak pesanan tapi sebagian kami tolak karena udah tidak ada bahannya,” jelasnya.
Untuk variasi becak, dikatakannya sudah sering dibuat dari beberapa tahun yang lalu, dan kembali dibuat lagi.
1. Tidak bisa menerima semua orderan karena kekurangan bahan
Lanjutnya, peningkatan omzet bisa naik hingga 80 persen. Bahkan dia tidak bisa menerima semua orderan, karena kurangnya bahan.
“Padahal untuk permintaan meningkat tapi karena ketersediaan bahan tidak ada jadi banyak yang ditolak,” kata Juniyanti.
Menurut Juniyanti, orderan terompet usaha keluarga ini sudah mulai banyak sejak bulan Oktober 2023. Kemudian dicicil untuk membeli bahan dan pembuatannya hingga saat ini.
“Dulu sempat menjual tapi sekarang fokus membuat sudah ada 3 tahunan kita fokus untuk membuat,” ucap Juniyanti.
Baca Juga: 5 Menu Camilan Bakaran untuk Rayakan Malam Tahun Baru, Lezat!